🍁 18- Dirga 🍁

1.7K 131 4
                                    

Kritik dan saran silahkan komen.

Ruangan eskul modelling penuh riuh sore ini

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Ruangan eskul modelling penuh riuh sore ini. Penyebabnya tidak lain adalah kedatangan ketua eskul fotografi. Meski bukan pertama kali datang ke sini, tetap saja Aldevan merasa risih.

Dalam sekejap, cowok itu menjadi pusat perhatian para siswi yang sedang menggosip di bilik pemotretan. Mereka saling berbisik-bisik lalu melihat Aldevan. Mengedipkan sebelah mata atau melempar senyuman semanis mungkin.

Dan yah, Aldevan tidak terpengaruh sama sekali. Ia tetap fokus memotret seorang siswi yang tengah berpose di depan background shoot berwarna kuning.

"Berapa lama lagi sih?" tanya Aldevan, mendelik pada Kevin, cowok itu duduk di depan laptop yang telah terhubung dengan kameranya

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

"Berapa lama lagi sih?" tanya Aldevan, mendelik pada Kevin, cowok itu duduk di depan laptop yang telah terhubung dengan kameranya.

"Bentar bos, bentar lagi ini. Yaelah lo nggak ikhlas banget sih? Tinggal 2 model lagi ini. Si Aileen sama si Citra."

"Awas bohong lo!"

"Iya-iya. Nggak percayaan amat dah," decaknya.

Aldevan memutar bola mata, ada setengah jam ia berdiri di sini hanya untuk memotret lima orang siswi. Jika bukan karena majalah sekolah, ia tidak akan mau berlama-lama. Ditambah lagi tangannya sudah terasa pegal memegang kamera.

"Kayaknya kalo angkat kepala sedikit lebih bagus deh, coba-coba," perintah Arlan pada Jennika, siswi kelas 12 yang menjadi model majalah sekolah tahun ini.

Jennika menurut, dengan bersedekap ia mengangkat kepala hingga leher jenjangnya itu terekspos sempurna.

"Nah gitu baru wow! Adem banget dah liatnya."

"Heh," Aldevan lantas menoyor kepala Arlan. "Dasar otak mesum, gue yang bakal dimarahin nanti sama kepala sekolah. Enak aja lo nyuruh pakai gaya kayak gitu."

"Ya sekali sekali dong, kan lumayan cuci mata. Ye nggak? Ye nggak?" tanyanya. Merangkul bahu Aldevan seraya mengerling jahil. Cowok itu langsung menepisnya kasar.

"Nggak! Ganti cepetan!" Kali ini perintahnya ditujukan pada Jennika. Cewek itu mendengus kesal lalu menundukkan sedikit kepalanya.

"Iyah dah iya dah. Galak bener!" cibir Arlan. Dia kembali nimbrung ke komplotan anggota eskul modelling yang lain. Pastinya, menggombali mereka termasuk daftar rencana cowok itu hari ini. Dasar buaya darat!

PARACETALOVEWhere stories live. Discover now