[2] Satu sekolah lagi?

805 203 162
                                    

Jangan lupa tinggalkan doi kalian eh salah, jejak kalian yaw!

"Realitanya, semua cerita punya alasan untuk berakhir. Begitupun dengan cerita kita."


"Nih, gue balikin novel lo yang hilang gara-gara Erik kemarin."

Ujar seorang cowok yang kini sedang berdiri di depan Keyra sembari menyodorkan sebuah bingkisan hitam berisi buku Novel.

Keyra menangkap sosok cowok yang sangat ia kenali wajahnya. Matanya melotot, mulutnya membentuk hurup o. Cowok itu ialah mantan kekasihnya semasa SMP nya dulu. Kenangannya bersama cowok itu seakan menghantui pikirannya detik itu juga. Senyumnya, tawanya, tingkahnya, terus terbayang-bayang di alam lamunnya.

"Eh tunggu, tapi kok malah Andra yang balikin? mereka saudaraan?" tanyanya dalam hati.

"I-iya Kak, makasih," jawab Keyra kaku.

Andra hanya mengangguk pelan lalu pergi keluar dari kelas X Bahasa. Keyra berusaha menenangkan pikirannya. Detak jantungnya sudah berpadu lebih cepat. Ada sedikit rasa bahagia yang ia rasakan walau hanya bisa menatap wajah manis itu dalam diamnya.

Yap, begitulah sikap Keyra yang sebenarnya. Ia paling tidak suka ada orang yang menghilangkan benda-benda kesukaannya termasuk sebuah buku Novel yang baru kemarin di pinjem Erik dan dihilangkan begitu saja. Beruntung saja ada Andra yang sudah mengganti novelnya.

***

"Uwuwu, pacar gue tuh! Lo jangan nikung lah," celetuk Kenia.

"Enggak, pokoknya Jungkook suami gue," ujar Rahma tak mau kalah.

Keyra yang dari tadi sibuk mengutak atik ponselnya, kini merasa terganggu oleh perdebatan unfaedah kedua sahabatnya, Kenia dan Tania.

"Woy, kalian berdua bisa diam enggak sih? Dasar korengan lovers!" sewot Keyra sembari menatap tajam ke arah 2 sahabatnya itu.

"Eh wibu bau asem, sewot mulu deh lo!" ketus Kenia dengan ekspresi sebalnya, ia tak terima jika dirinya dikatakan korengan lovers.

"Eh putri kodok, gue bukan wibu cuma pecinta Anime doang bege," jawab Keyra lalu pergi meninggalkan 2 kpopers itu.

"Wibu bau bawang!"

Di sisi lain, Ranisa lebih memilih duduk dipojokan kelasnya sembari membaca buku novel tercintanya. Ia tidak peduli dengan tingkah ketiga sahabatnya itu, baginya menyibukkan diri dengan membaca buku ialah hal yang menyenangkan baginya.

***

"Tidak mungkin!" teriak Keyra tiba-tiba di dalam kelas, sehingga seluruh pasang mata menatap sinis ke arahnya.

"Eh wibu bau bawang, ngapain sih lo teriak-teriak enggak jelas di kelas hah?!" sewot si ketua kelas, Erik.

"I- iya maaf," lirih Keyra pelan.

"Key, lu kenapa? sini cerita ama gue," ujar Kenia sembari memegang pundak Keyra dengan tatapan tulusnya.

Kali ini bayangan wajah cowok itu benar-benar telah menguasai dirinya. Keyra masih terdiam, mulutnya kaku. Ia bingung harus berbuat apa untuk saat ini. Bayangan cowok itu benar-benar tah henti menganggu hati dan pikirannya.

"E-anu, Key kamu sakit?" tanya Ranisa memastikan.

"Eh enggak kok, gue enggakpapa," balas Keyra mantap.

Soal Kita (Revisi)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang