Ghea kembali ke Jakarta

1.8K 106 0
                                    

Assalamualaikum. Wr. Wb
Jangan lupa vote dan komennya.
Semoga harimu menyenangkan.

"Aku mau hijrah dan kembali ke pasantren

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Aku mau hijrah dan kembali ke pasantren. Aku malu sama Andreas dan Mamah. Mereka bersi keras belajar tentang islam dan bahkan Mamah pun menutup aurat gak kayak aku. Aku yang dari lahir udah muslim, tapi malah berpenampilan gak senonoh." Jelas Ghea.

"Sudah, jangan menangis." Bilal menghapus air mata Ghea dengan kedua ibu jarinya.

"Saya antar kamu besok ke Jakarta. Selesaikan sekolahmu, lalu lanjutkan dengan home schooling di sini. Jangan pergi ke pasantren," ujar Bilal.

"Kenapa jangan?" tanya Ghea parau.

"Saya yang akan membimbing kamu. Saya memiliki tanggung jawab atas kamu dan begitu pun sebaliknya. Bagaimana bisa kamu meninggalkan tanggung jawabmu sebagai istri?" Jelas Bilal.

Bilal menatap dalam Ghea dan tersenyum lebar tak biasa. Sungguh perubahan Ghea membuat Bilal luluh. Sesaat Bilal telah lupa akan perasaannya pada Aira.

***

"Aira ... lihatlah, saya sudah packing semuanya," tutur Imam menutup resleting kopernya di atas tempat tidur.

"Pak ... kayaknya semangat banget," ucap Aira duduk di atas tempat tidur menghadap Imam. "Aku gak mau pergi!" rengek Aira dengan wajah melas.


Imam melangkahkan kakinya dan duduk berhadapan dengan Aira.

"Berikan saya satu alasan kuat untuk itu," ucap Imam.

Aira memanyunkan bibirnya dan menyipitkan matanya. "Bahasa Inggrisku gak lancar," ujar Aira.

"Ada aku," kata Imam singkat.

"Aku belum pernah bepergian keluar Negeri. Aku takut," ungkap Aira.

"Ini saatnya, agar kamu tidak takut lagi," ujar Imam.

"Iiiihhh ... salah terus!" ketus Aira. "Aku gak bahagia, aku bahagia di sini bersama keluargaku." Gerutu Aira tak menatap Imam.

Imam bangkit dari tempat duduknya dan beranjak meninggalkan Aira.

"Dasarrr! Malah pergi," kesal Aira.

Aira berusaha menurunkan koper besar itu dari atas tempat tidurnya. Beberapa menit kemudian, Imam kembali dengan membawa segelas air putih di tangannya.

"Berat ya?" tanya Imam meletakkan gelas dan membantu Aira menurunkan koper itu.

"Sudah tau berat, nanya lagi!" ketus Aira.

Adik Kelas [SEGERA TERBIT]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang