Khitbah

3.2K 188 5
                                    

Assalamualaikum. Wr. Wb
Jangan lupa vote dan komennya.
Semoga harimu menyenangkan.

Emosi pak Martin nampak kian memuncak, ketika mendapat perlawanan dari Andreas

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Emosi pak Martin nampak kian memuncak, ketika mendapat perlawanan dari Andreas.

"Berhenti!" teriak Aira.

Suasana terlihat begitu tegang dan nyaris terjadi baku hantam, antara Andreas dan pak Martin.

***

"Aira," kata ibu Saidah mengusap pundak Aira.

"Aira," kata ibu Saidah lagi dengan sangat lembut.

"Hah! Umi?" Aira terkejut dan terbangun dari tidurnya, seraya mengucek kedua matanya.

"Kenapa kamu tidur sebelum isya, dan kenapa kamu tidur di meja belajar?" tanya ibu Saidah heran.

"Syukurlah cuma mimpi," gumam Aira.

"Aira mimpi apa memangnya?" tanya ibu Saidah lagi.

"Aira mimpi mau dinikahin sama Andreas Mi, sampai dia rela tinggalkan orang tuanya demi Aira loh Mi," jelas Aira polos.

"Andreas?" ibu Saidah mengernyitkan dahinya.

"Ops!" Aira membungkam mulutya. "Aira mau sholat isya dulu Mi," tutur Aira mengalihkan topik.

Aira tersenyum dan berlalu untuk mengambil air wudhu.

***

"Mi ... hari ini Pak Imam datang gak?" tanya Andra di meja makan, sambil menikmati sarapannya.

"Belum tau nak. Pak Imam belum kasih tau Umi," jawab ibu Saidah.

Andra, si bocah kelas 3 SD itu nampak murung dan memanyunkan bibirnya. Pak Ardian hanya menghela nafas dan menikmati sarapannya dengan khidmat.

Setelah sarapan, segera pak Ardian meninggalkan meja makan untuk pergi ke kantor dan mengantar Andra ke sekolahnya.

Di ruang tamu, langkah pak Ardian dan Andra terhenti, ketika melihat kedatangan Andreas yang mengenakan almamater sekolah.

"Pagi Om," sapa Andreas dengan senyuman dan mencium punggung tangan pak Ardian.

Mata pak Ardian terfokus pada kalung berliontin salib yang melingkar, di leher Andreas.

"Andreas," gumam Aira muncul dari belakang pak Ardian dan Andra, disusul oleh ibu Saidah.

"Teman kamu?" tanya pak Ardian pada Aira.

Adik Kelas [SEGERA TERBIT]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang