Memori Ghea

1.9K 115 1
                                    

Assalamualaikum. Wr. Wb
Jangan lupa vote dan komennya.
Semoga harimu menyenangkan.

"Assalamualaikum," ucap Bilal tiba di rumah dan mengetuk pintu

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Assalamualaikum," ucap Bilal tiba di rumah dan mengetuk pintu.

Tak ada jawaban dari siapapun. Pintu rumah pun tak terkunci. Lantas, segera Bilal masuk dan melangkahkan kakinya menaiki anak tangga, menuju kamarnya.

Setibanya di depan pintu kamar, Bilal memegang gagang pintu dan masuk.

Bilal meletakkan tasnya dan melepas sepatunya.

"Di mana Ghea?" Batin Bilal mengedar pandangannya.

"Kemana semua orang?" gumam Bilal melucuti pakaiannya dan mengambil handuk untuk mandi.

Selepas mandi, Bilal terkejut melihat pakaiannya telah siap di atas tempat tidur.

"Aku sudah siapkan semua pakaian kamu. Aku tunggu di meja makan," ujar seorang perempuan berbusana muslim membelakangi Bilal.

"Ghea," kata Bilal heran mendengar suara Ghea.

Ghea membalikkan tubuhnya ke arah Bilal dan Bilal pun panik menutupi dadanya, karena Bilal hanya menggunakan handuk bertelanjang dada.

"Aku ke bawah duluan," ucap Ghea pelan dan berlalu.

"Apa aku salah lihat?" gumam Bilal mengucek-ngucek kedua matanya.

Bilal menjadi penasaran dengan perubahan Ghea yang begitu mendadak dan drastis. Segera Bilal mengenakan pakaiannya dan mempercepat langkahnya menuju meja makan.

"Bilal ... duduk. Aku sudah siapkan makan kamu," tutur Ghea menyiapkan beberapa hidangan untuk Bilal.

Bilal pun duduk dengan penuh tanda tanya di kepalanya.

"Mamah di mana?" tanya Bilal.

"Mamah baru keluar sama Papah," sahut Ghea sambil menuangkan segelas air untuk Bilal.

"Ini semua aku yang masak, yah walaupun dibantu Bibi sedikit-sedikit. Intinya aku masak semua ini dengan penuh cinta buat kamu," ungkap Ghea.

"Oh iya ... tadi kan ada Mamah juga di resto," batin Bilal.

"Oh iya, besok aku mau kembali ke Jakarta." Tambah Ghea.

Bilal hanya diam tak merespon Ghea. Bilal mulai mencicipi makanan yang dibuatkan Ghea. Kedua mata Bilal seketika berbinar, karena masakan Ghea begitu nikmat.

Ghea duduk di samping Bilal menemani Bilal makan.

"Kamu tidak makan?" tanya Bilal.

Ghea hanya menggeleng dan tersenyum. Bilal kembali melanjutkan makannya dengan khidmat.

***

Adzan meghrib berkumandangan. Bilal bersiap untuk pergi ke masjid seperti biasa. Namun, Bilal mengurungkan niatnya ketika melihat Ghea.

Adik Kelas [SEGERA TERBIT]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang