Satu hari untuk Shabira

226 25 2
                                    

Malam berlalu begitu cepat, Kai membuka matanya dengan malas, bunyi alarm yang membuatnya terbangun segera ia matikan. Kai menoleh melihat jam di dinding bercat putih, sudah menunjukkan pukul 6 pagi. Ia harus bergegas bangun agar bisa menepati janjinya kepada Shabira, 1 hari untuknya.

Sebelum ia meninggalkan tempat tidur, Kai duduk di tepi ranjang kemudian mengirimkan pesan pada Shabira.
"Pagi bi, bangunnn. Dandan yang cantik ya, jam 8 aku jemput kamu"

Pesan yang Kai kirimkan sudah terdapat simbol checklist 2, yang menandakan bahwa pesan tersebut telah terkirim.

Tidak menunggu balasan, Kai bergegas mandi dan bersiap-siap memulai harinya untuk Shabira.

Tidak seperti Shabira yang menghabiskan waktu 25 menit untuk mandi, Kai hanya membutuhkan waktu 8 menit untuk membasuh seluruh badannya dengan sabun.

Kai melewatkan Sarapan, karena ia ingin sarapan dengan Shabira. Ia segera berangkat dengan motor besarnya, hari ini ia tidak membawa mobil karena agar sepanjang jalan Shabira bisa memeluknya.

Jarum jam menunjukkan ke angka 8, Kai sudah sampai di depan rumah Shabira. Dengan semangat Kai memencet bel, dan tidak lama papa dari Shabira membuka gerbang rumah yang tidak megah namun indah itu.

"Assalamualaikum pah"
Kai dengan sopan mengucap salam sembari menundukan kepala, menyalami sang calon mertua.

"Waalaikum salam Razeka, kamu ni kemana aja? Ada di indonesia tp tetep jarang ketemu sama papa"
Tanya papa Shabira dengan senyum jahil, menyambut lelaki yang memacari anaknya selama 7 tahun terakhir, sembari membukakan gerbang rumahnya.

"Akhir-akhir ini sibuk banget sama kerjaan pa. Oh iya, ini Razeka bawa sedikit buah buat papa, mama dan Ka Zara. Maaf banget ya pa, kemarin gabisa datang karena ada kerjaan yang sangat mendadak."
Jawab Kai merasa kikuk ditanyakan hal tersebut oleh Riyan, nama papa Shabira. Sembari memberikan bingkisan buah yang sangat besar.

"Yaampun, ini kamu dari tukang buah atau dari kebunnya langsung ka, banyak sekali? Padahal, ga usah repot-repot. Nanti aja belikan papa kebunnya kalau kamu sudah jadi mantu"
Jawab sang papa dengan tawa di akhir kalimat, sekaligus kode agar anaknya segera dilamar oleh pria yang membawakan buah ini.

Setelah itu, Kai dan Riyan mengobrol panjang sembari menunggu Shabira yang masih bersiap-siap. 20 menit kemudian, Shabira telah siap dan keluar dari kamarnya.

"Bi maaf lama ya, tadi aku mules"
Shabira beralasan, padahal tadi dia sangat bingung memilih lipstick mana yang akan ia pakai. Karena, semalam ia hanya memikirkan baju yang cocok, tanpa memikirkan warna lipstick apa yang cocok untuk pergi kencam dengan Kai hari ini.

Belum sempat Kai merespons, Zara keluar dari kamarnya dan menyapa Kai.
"Eh ada Razeka, udah sarapan belum?

Melihat Zara, otomatis Razeka berdiri dan menyalami calon kaka iparnya itu.
"Belum mba"
Jawab Kai tersenyum.
"Oh iya mba, maaf banget ya kemarin aku gabisa dateng karena ada kerjaan mendadak"
Lanjutnya masih merasa tidak enak karena tidak hadir di moment penting keluarga kekasihnya.

"Gapapa, kemarin Shabira udah jelasin kok. Kamu memang harus kerja keras buat lamar adik mba kan?"
Lagi, candaan terkait hubungannya kembali disuarakan. Kai tersenyum kikuk mendengar hal itu 2 kali terdengar dari keluarga kekasihnya. Shabira yang berada didepan Kai melihat ekspresi wajah kekasihnya dengan kecewa, Shabira tau ekspresi tersebut adalah ekspresi tidak nyaman. Kai belum mau memperjelas hubungannya, dan Shabira kecewa apabila memang benar begitu.

"Ayo Kai, kita sarapan dulu aja yuk"
Ajak Shabira tersenyum sambil menarik tangan Kai, memecah kecanggungan yang terjadi.

Kai sarapan bersama keluarga Shabira, yang sudah sangat lama tidak dilakukannya. Sebelum Kai ke Jepang, ia sangat sering sarapan bersama keluarga kekasihnya itu, dan ia sangat merindukan moment tersebut. Akhirnya saat ini, moment yang dirindukannya bisa terulang kembali. Mereka banyak berbincang satu sama lain, dan tidak menyinggung kembali terkait hubungan Shabira dengan Kai, membuat Kai merasa nyaman.

First LoveUnde poveștirile trăiesc. Descoperă acum