Handphone Baru

216 26 1
                                    

Hi, jangan lupa vote & comentnya ya, pasti bikin aku tambah semangat deh;)

Selamat membaca kisah Shabira & Razeka

——————————

"Razeka, maaf ya bikin kamu terus-terusan kerja. Padahal ini hari sabtu"
Perempuan berparas cantik itu meminta maaf pada Kai karena harus merelakan weekendnya untuk bekerja kembali.

"Gapapa, saya tau ini memang harus dikejar kan sesuai yang mba Leka mau"
Jawab Kai dengan sopan. Leka Jerbyjiana, wanita cantik dihadapannya merupakan anak pemilik gedung tempat Shabira bekerja. Saat ini Kai sedang mengerjakan proyek pembangunan rumah wanita ini, lebih tepatnya bisa dibilang istana. Karena rumah tersebut di design sangat mewah, dengan harga yang juga fantastis.

"Ga usah panggil saya mba, panggil aja saya Leka"
Leka memberikan buah yang telah ia potong kepada Kai.

"Iya Leka, makasih ini ga usah repot-repot karena saya juga mau pulang"
Kai menaruh kembali buah yang diberikannya ke atas meja.

"Makan aja dulu, saya tau kamu cape. Karena mbok gaada jadi adanya cuma buah aja. Istirahat aja dulu jangan buru-buru"

"Saya ada keperluan lain Leka, handphone saya rusak jadi harus beli yang baru"
Jawab Kai jujur, karena ia memang ingin segera mengganti handphonenya agar bisa menghubungi Shabira.

"Oh handphone kamu rusak? Gimana kalau pake handphoneku aja?"
Kai yang mendengar tawaran Leka kaget, maksudnya ia diminta untuk menggunakan handphone second atau bagaimana? Tanyanya dalam hati.

"Maksudnya pakai handphone yang sekarang kamu pakai?"
Tanya Kai penasaran yang membuat Leka tertawa.

"Aduh Razeka, bukan handphone ini maksud saya. Jadi, kemarin papa beliin handphone atas permintaan saya tapi ternyata salah. Saya aga bete sama papa, akhirnya dibeliin lagi handphone yang bener deh. Bentar saya ambil dulu ya"
Terang Leka sembari berdiri dari duduknya dan kemudian berjalan ke arah ruangan yang sepertinya merupakan kamar wanita itu.

"Nih, buat kamu. Anggap aja itu pengganti uang lembur dari saya ya"
Leka memberikan satu buah handphone yang masih dalam box dan bersegel.

"Wah apa ini ga berlebihan mba? Ga usah saya ga enak, ini terlalu mahal"
Razeka menolak dengan menyodorkan kembali handphone yang sudah dalam genggamannya. Handphone tersebut terlalu mahal, mencapai harga puluhan juta.

"Gapapa ko, itu handphone ga terpakai karena papa saya salah beli kemarin dan langsung beli yang benar waktu saya protes. Daripada ga terpakai, lebih baik kamu yang pakai. Saya akan senang kalau kamu menerimanya ya Razeka"
Leka menolak menerima handphone yang sudah diberikannya. Leka tulus memberikan handphone tersebut tanpa niat apapun, ia hanya berniat memberi lelaki itu bonus karena sudah membantunya untuk membangun rumah impiannya.

"Yaudah, makasih banyak ya Leka"
Kai tersenyum manis yang membuat Leka seketika terpesona.

Kai dan Leka mengobrol banyak setelahnya, mengenai pekerjaannya dan juga sampai membicarakan terkait Shabira. Hingga tidak terasa hari sudah mulai gelap, Kai pamit dari rumah wanita itu.

Sepulangnya Kai dari rumah Leka, Kai segera mengaktifkan handphone barunya. Kai takjub handphone semahal ini bisa diberikan kepadanya dengan cuma-cuma, handphone keluaran terbaru dengan lambang apel yang sudah digigit.

"Kai, mba dari kemarin ga ketemu kamu. Shabira ngundang kita kerumahnya karena ada acara 7 bulanan Zara hari sabtu nanti. Mba sama ibu ga bisa datang karena mau pulang ke Malang, jadi kamu yang datang  ya. Jangan kerja terus, kamu butuh waktu lebih banyak sama Shabira dan keluarganya"

First LoveOnde histórias criam vida. Descubra agora