Kehilangan

216 26 6
                                    

Hi All,

Maafkan aku karena baru update, aku bener-bener hectic di real life.

Semoga bisa menghibur kalian ya.

Happy reading :*

Jangan lupa vote & commentnya💕

_______

Satu bulan sudah sejak Kai resmi meninggalkan perusahaan yang telah memberinya banyak pengalaman. Satu bulan juga, Kai menyandang status pengangguran. Nampaknya Abraham tidak main-main dengan ancamannya, Kai sudah mencoba melamar ke perusahaan besar hingga perusahaan kecil yang sesuai dengan bidangnya, namun seluruh perusahaan yang ia lamar sama sekali tidak merespons. Padahal tertera dengan jelas, bahwa perusahaan tersebut sedang membuka lowongan pekerjaan.

Kini Kai merasa hidupnya hampa, tanpa Shabira dan pekerjaannya. Satu bulan lalu, Radit sempat mengabari bahwa Shabira menanyakan tentang dirinya. Saat itu Kai senang bukan main, karena ia pikir Shabira masih peduli padanya. Namun saat Kai mencoba menghubungi Shabira, ternyata seluruh kontaknya diblokir. Kai tidak bisa menghubungi Shabira melalui telepon, ataupun whats app. Instagram Shabira juga tak bisa ia temukan. Shabira benar-benar memutus kontak dengannya. Kai juga sudah mencoba mendatangi rumahnya, namun Shabira sama sekali tidak mau menemuinya.

Leka, juga saat ini tak pernah terdengar kabarnya. Kaipun tak sudi untuk menghubunginya. Ia benar-benar kecewa pada wanita itu, mengatur hidupnya layaknya boneka.

Ketukan terdengar dari pintu kamarnya. Mendengar pintu kamarnya diketuk, Kai berjalan ke sumber suara.

"Mba Resha. Ada apa?" Tanya Kai pada Resha, yang ternyata si pengetuk pintu kamarnya.

"Ngobrol bentar yuk" ajak Resha, sembari memasuki kamar adiknya.

"Tentang?"

Duduk di kursi kerja adiknya, resha memulai  pembicaraan yang ia maksud "Tentang kamu yang tiba-tiba resign"

"Mba, gw kan udah bilang gamau bahas ini" Kai mengabaikan Kakaknya dengan berjalan ke arah balkon.

Resha menyusul adiknya "kenapa? Karena ini terkait pak abraham?"

Mendengar pertanyaan sang Kakak, Kai reflek menoleh ke arahnya "mba tau?"

Resha menggeleng "mba gatau, makanya mba mau tau"

Kai menghembuskan nafasnya lega "aku gamau bahas itu mba"

"Kai, mba khawatir sama kamu. Barusan mba dikabarin kalau kamu melamar di perusahaan tempat temen mba kerja. Kebetulan, dia adalah staf HRD disana. Tapi anehnya, nama kamu masuk blacklist dari perusahaan temen mba, bahkan namamu ada di urutan pertama. Infonya itu semua karena pak Abraham, papanya leka" Resha menjelaskan secara gamblang apa yang diketahuinya, fakta yang membuatnya terkejut luar biasa. Pantas saja adiknya belum juga mendapatkan panggilan kerja, ini adalah ulah papa mantan tunangan adiknya.

Kai menunduk, memijit pelipisnya. Ia tau ini benar-benar akan terjadi, Abraham memang tidak pernah main-main dengan ucapannya.

"Kai jawab mba, ini sebenernya ada apa? Kenapa kamu tiba-tiba resign, dan kamu diblacklist dari perusahaan temen mba kerja itu?" Resha masih terus memberondongnya dengan rasa penasarannya itu.

Kai terduduk di lantai, kemudian memandang ke langit terang di atas sana. "Mba, apa yang gw capai selama ini, itu semua karena pak abraham"

"Apa maksud kamu Kai?"

"Gw masuk ke perusahaan gw kerja kemarin karena pak Abraham, karena leka mau jauhin gw dari Shabira. Gw dapet promosi juga karena Leka. Semua yang gw capai selama ini karena mereka, bukan hasil jerih payah gw sendiri mba. Gw merasa harga diri gw diinjak-injak, maka dari itu gw resign. Gw udah gamau jadi boneka hidup mereka lagi, lagipula gw ingin kembali sama Shabira" akhirnya Kai membuka fakta yang sebenarnya.

First LoveWhere stories live. Discover now