Chapter 2

26 3 0
                                    

"Tch.. ngapain juga gua ngeladenin orang kayak lu?! Ngabisin waktu gua aja" Bella membuang mukanya sambil mendecak.

"Tarik omongan mu! Aku tidak terima kalau ada orang sepertimu membicarakan yang tidak tidak tentang temanku!" Olivia pun berdiri dan menghampiri Bella, tangannya pun meraih kerah baju Bella dan menarik nya berdiri.

"Maksud lu apaan hah?! Gausah cari ribut ya ama gua! Lu gatau gua siapa?! Gua tuh anak yang punya sekolah jadi gausah banyak laga pake acara ngelindungin temen lu segala! Belum juga kenal kan ama dia" Bella menangkis dan berusaha melepaskan tangan Olivia dari kerah nya.

Melihat semua keributan itu, tentu saja menarik perhatian murid-murid kelas itu termasuk Bora dan Richard. Bora segera menghampiri mereka bersama Richard dan mencoba melerai mereka.

"Hentikan! Kenapa kalian ribut cuman gara-gara hal ini? " Bora ikut campur dengan berusaha menarik Olivia agar ia melepaskan tangannya dari kerah baju Bella. Begitu juga dengan Richard, ia berusaha menarik Bella dari pegangan Olivia.

"Via, jangan ribut seperti itu hanya untuk ku.. aku tidak apa-apa jadi jangan hiraukan mereka" Ucap Bora dengan wajah memelasnya. Melihat wajah Bora yang terlihat sedih seperti itu, Olivia akhirnya melepaskan genggaman nya dari kerah Bella.

" Lihat! Sok-sok an sekali dia! Sok memelas! Bikin gua jijik liat nya! " Bella mengambil beberapa langkah mundur untuk menjauhkan dirinya dari Olivia, menjaga-jaga jika ia akan menyerangnya tiba-tiba lagi.

"Jaga omongan mu, Bella.. menjadi anak kepala sekolah bukan berarti kamu bisa bertindak semaumu, lagipula.. bukannya seharusnya kamu menjadi panutan bagi murid-murid yang lain?" Kali ini Richard lah yang menjawab balik Bella. Ia membuatnya tak berkutik.

" Lihat saja nanti! Lu kira gua bakalan lepasin lu gitu aja?" Bella menatap tajam ke arah Bora, lalu ia kembali duduk di kursinya, berusaha untuk tidak menghiraukan mereka. Begitu juga murid lainnya yang tadinya terus menatap mereka berlima akhirnya memalingkan wajah nya dan kembali ke aktivitas masing-masing setelah Bella membentak mereka untuk tidak terus melihat ke arahnya.

Sebenarnya, sejak awal pun, Bella memang terkenal dengan kesombongannya dan kekejamannya. Makanya tidak ada yang berani mendekatinya apalagi mencoba untuk berurusan dengannya. Setahun yang lalu, ada seorang murid yang pernah mempunyai masalah dengannya dan membuat Bella marah. Setiap hari dia di bully dan tak lama pun murid tersebut dikeluarkan dari sekolah. Pastinya karena Bella adalah anak yang mempunyai sekolah ini.

Berjam-jam pelajaran membosankan di sekolah pun akhirnya berakhir dengan bunyi nya bel pulang sekolah. Semua murid membereskan peralatan mereka dan pergi pulang ke rumah mereka masing-masing.

"Bora! Mau pulang denganku tidak? Rumahmu dimana? Kali saja rumah kita searah" Ucap Olivia yang mengajak Bora untuk pulang bersama.

" Oh.. boleh! Tapi rumahku cukup jauh dari sini.. rumahku ada di seberang daerah kota ini.. pasti beda arah ya kan?" Jawab Bora.

"Jauh sekali! Itu sih bukan beda arah lagi namanya! Bisa ya kamu datang tepat waktu ke sekolah dengan jarak jauh begitu.. " Olivia pun menghela nafas karena kecewa tidak bisa pulang bersama temannya yang satu ini.

"Oh jadi kamu tinggal disana? Kebetulan sekali kita searah dong! Kalau begitu kamu pulang bersamaku saja!" Richard pun datang menghampiri mereka dengan wajah nya yang berseri-seri setelah diam-diam mendengar percakapan mereka sebelumnya.

"Yahh.. kok bisa sih kalian searah? Yasudah deh aku pulang sendirian saja .. " lagi-lagi Olivia menghela nafas untuk kedua kalinya. Bora yang mendengarkannya pun hanya bisa tertawa kecil.

"Oh iya, kenapa tadi siang kamu bisa seperti itu hanya karena membelaku? Kita kan baru saja kenal.. " Tanya Bora yang penasaran dengan tindakan Olivia.

"Sepertinya dia jatuh hati padamu karena kecantikan mu itu " Ucap Richard yang malah dibalas dengan tatapan tajam dari Olivia.

" Ya kan.. kita teman, walaupun kita baru kenalan tadi pagi.. aku sudah tahu kok kamu itu anak baik.. jadinya aku kesal saja mendengar orang macam dia membicarakan yang buruk tentang mu.." Ucap Olivia sambil mengambil tas nya dan menggendong nya di belakang, bergegas untuk pergi pulang dengan naik Bus.

Bora berdiam untuk setelah mendengar jawabannya, ia merasa senang bisa menemukan teman baik seperti Olivia di hari pertamanya. Sebelum pergi pulang, mereka bertukar nomor telepon dan akhirnya seperti yang tadi sudah dibicarakan, Olivia pulang sendiri seperti biasanya dan Bora pun pulang ditemani oleh Richard.

"Brum brum brum" Suara motor Richard.

"Ayo naik nih pakai helmnya biar enggak ketilang sama polisi wkwkwk" Perintah Richard.

"Oke.. Tapi susah ya naik motor habisnya sih pakai rok pendek gini" Ucap Bora sambil ngeluh.

"Sudah siap belom?" Tanya Richard

"Sudah kok.." Jawab Bora.

"Masa? belom siap kali" Ucap Richard seperti menggoda Bora.

"Ihh.. beneran sudah siap" Ucap Bora dengan sedikit kesal.

"Apanya sudah siap kamu enggak pegang pinggang akuh tuh" Richard menggodanya dan Bora pun jadi malu.

"Iya iya iya" Bora pun menuruti permintaannya.

Motor Richard pun sudah jalan. Selama perjalanan pulang tak ada satu kata pun keluar dari mulut mereka hanya ada keheningan dan hanya ada dengan angin sejuk yang berhembus.

"Kok diam aja ya, bosen tau enggak topik gini" Ucap Richard yang merasa bosan dan canggung.

"Hmm, aku juga enggk tau mau bahas apa" Ucap Bora dengan bingung.

"Kamu kenapa sekolah di Indonesia? kenapa enggak sekolah di Korea? Richard tanya yang ada didalam pikirannya dan juga merasa penasaran.

"Ya karena aku suka Indonesia makanya aku bisa lancar Bahasa Indonesia dengan belajar Bahasa Indo. Dan juga peraturan negara Indonesia juga bagus. Tak kalah juga pemandangan di Indonesia yang sangat indah dan memukau" Jawab Bora dengan jujur sambil tersenyum.

"Wow... luar biasa ya, Aku kagum sama kamu" Ucap Richard dengan mata yang besar dan girang.

"Hahahaha makasih lho" Ucap Bora dengan tawa yang lembut.

Richard dan Bora pun sudah sampai di depan rumah Bora.

"Terima kasih lho :) " Ucap Bora dengan tersenyum.

"Sama-sama cewek cantik ;) " Ucap Richard menggoda dengan sok2an berani.

"Yaudah aku masuk kedalam dulu, baiii.... " Bora melambai tangan ke Richard.

"Baii juga" Richard membalas lambai an tangan Bora dan Richard pun pulang ke rumahnya.

Saat mereka sudah berada di rumah masing-masing. Via pun ada rencana membuat group chat di L!ne. Via pun sudah selesai bikin group chatnya.

*beep beep* Suara notif hp Bora dan Richard

"Halo~" Via pertama yang chat di group.

"Halo juga" Bora dan Richard pun membalas dengan waktu yang sama.

"Wih... kok bisa samaan nih balasnya" Pesan Via seperti menggoda.

"Hahaha sepertinya jodoh~" Pesan Richard yang terlalu geer.

"Hahaha apa sih kamu Richard" Pesan Bora yang tersipu malu karena Richard menggodanya.

"Aku sudah ngantuk nih, aku mau tidur dulu ya bubye, good night all~~" Pesan Bora yang sudah tidak tahan ngantuk dan sudah capek.

"Yahh... baru aja chat, yaudah deh good night too~" Pesan Via

"Good too juga <3" Pesan Richard dengan emot cium.

Mereka pun tertidur di malam hari yang tenang dan banyak bintang-bintang yang menyinari langit.

Author's note : jan baca doang.. vote trs komen jg ya <3

Obscurity Of Death Where stories live. Discover now