33. Agra

992 126 0
                                    

"Ersa! Kamu liat handycam-ku nggak?" Ersa yang sedang duduk santai menghadap lapangan otomatis mendongak ke sumber suara.

Ia menggeleng. "Tumben kamu bawa handycam?"

Rani mengambil tempat duduk di sebelah Ersa. Pandangannya ke sana ke mari, tidak tenang. "Aku tadi mau nunjukin video kemaren ke kamu. Tapi handycam-nya malah ilang." Rani mengentakkan kaki kesal. "Ah, bocah! Nggak bertanggung jawab!"

Ersa memandang Rani seolah bertanya siapakah bocah yang dimaksud Rani. Tanpa aba-aba, Rani langsung peka akan pandangan itu. "Aku tadi nitipin handycam sama anak kelas sepuluh yang nonton basket di sini. Kutinggal lima menit ke toilet samping, eh, dia ilang sama kameranya juga." Ersa mengangguk-angguk. Ia begitu santai, karena itu bukan kameranya. Jika itu kameranya, maka Ersa akan sama paniknya seperti Rani.

"Oh, bagus juga, ya?" Tubuh jangkung yang tiba-tiba muncul di depan Rani itu membawa handycam milik Rani. Dengan senyum misterinya ia membolak-balik kamera yang kini berada di tangannya.

"Hei, itu punyaku!" Rani bangkit berusaha merebut kamera itu dari tangan pemuda yang seangkatan dengannya.

"Agra, balikin, Bego!" hardik Ersa.

Rani menoleh pada Ersa. Ia sendiri tidak mengenal pemuda yang kini membawa handycam-nya. Ersa mengenalnya, karena ia adalah dalang dari masalah yang disembunyikan Ersa. Yang membuat beban berat ditanggung Ersa, agar semuanya baik-baik saja.

"Kamu kenal dia?" tanya Rani.

"Woh, ya jelas kenal, dong!" sahut Agra, "kenalin! Aku Agra, calon pacarmu!"

Plak!
Sebuah tamparan mendarat di pipi Agra. Bukan Rani yang menampar, karena dirinya sedang fokus meraih kameranya. Ersa yang tidak terima, memberinya tamparan keras yang akan membuatnya menyesal telah mengganggu Rani.

"Apa salahku, ha? Bukannya situ sendiri yang ...." Ersa membekap mulut Agra, sehingga kata-kata selanjutnya gagal lolos. Diseretnya pemuda itu menjauhi Rani yang sedang melongo melihat perkelahian mereka.

Rani yang ditinggal sendirian, akhirnya memilih untuk kembali ke kelas. Sebentar lagi, bel masuk akan berbunyi. Ia tidak peduli Ersa terlambat masuk atau tidak. Itu salahnya karena pergi dengan Agra.

___

Tinggal dikit, nih. Tebak!

1. Bakalan happy atau sad ending?
2. Berharap ada sequel-nya nggak, sih?

Horror Vlogger (Completed)Where stories live. Discover now