10.[Manja dadakan]

Mulai dari awal
                                    

Sepanjang berjalan menuju keparkiran tidak lepas dari yang namanya ribut dari aksi Sagav dan Aletta yang saling ejek, Allan dan Aksen yang saling dorong, Reza dan Kenzo yang saling jambak manja, serta Gara yang menyayi tidak karuan, membuat siswa maupun siswi yang melihat aksi tersebut tertawa terbahak-bahak.
Sesampai di parkiran, tanpa ba bi bu mereka langsung melajukan motor meninggalkan sekolah dengan gerungan motor yang memekakan telinga. Gerungan ketujuh motor itu menjalar di sepanjang perjalanan menuju basecame.

Tidak membutuhkan waktu lama untuk mereka sampai karna kecepatan yang mereka gunakan di atas rata2 dengan Sagav memimpin paling depan.

"Wah rame tuh~ gak salah kita milih kesini ketimbang kita dirumah kan pasti boring, gabut" ujar Allan di angguki yang lain.

"Gue mau molorrrr!"girang Gara masuk mendahului yang lain setelah memarkirkan motornya di garasi basecame.

"Molor aja mulu" Ledek Kenzo.

"Bodo nyet" balas Gara.

"Mau masuk atau tetap di luar nih,dah mau ujan tuh, masukin motor kalian kegarasi sana" perintah Sagav.

"Iya SAGILA" sakas Aletta dengan penekan dibagian nama Sagav.

Sagav mencabik. "Nye nye nye nye nye" cabiknya menye-menya.

Aletta mendelik sebal sedangkan Sagav memeletkan lidahnya mengejek Aletta.

"Stooop!" Aksen menengahi.

"Aletta sana masukin motor lo, Sagav masuk kedalem, dan kalian bertiga masukk!" perintah Aksen.

"Eh Angsa lembek kok kita di marahin juga sih" ujar Allan tidak terima.

"Iya kitakan dari tadi diem" sahut Reza.

"Gue gak lembek yah" Aksen tidak terima. Dan terjadilah perkelahian indah di depan basecame.

Mulai dari acar tabok2-antara Sagav dan Aletta, serta jambakan indah antara Aksen, Reza, juga Allan.

"Gue sleding lo pada! sana masuk!" ujar Kenzo jengah.

"IYA!" Sentak mereka berlima meneraki Kenzo dan berlalu masuk kedalam basecame.

Sedangkan Kenzo hanya bisa mengusap dada guna mengatur kesabarannya.

"Gaje emang" cibirnya menggumam.

"Gue ganteng, gue sabar, banyak cewek yang suka iya, sabar sabar" gerutu Kenzo.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.

Aletta dan Aksen berjalan beriringan memasuki rumah, setelah dari basecame mereka berdua memutuskan untuk pulang saja karna tanpa berniat mampir kemanapun dulu.

"Bang capek" rengek Aletta berubah menjadi manja.

"Dih kesambet apa lo, tumben manggil gue abang?" ejek Aksen.

"Ihh lo tu yah, gue manja salah, gue gak manja salah" Aletta memajukan bibirnya.

"Iya iya ih ambekan, langsung tidur aja kalo capek" Aksen mengalah.

"Iya langsung tidur, tapi barengan yah" manja Aletta lagi.

"Ngak mau ah, malezz gue juga capek mau tidur sendiri" Aksen pura-pura menolak.

Wajah Aletta seketika datar dengan wajah Aksen yang terkesan menahan tawanya.

"Yaudah kalo gk mau,jangan pernah masuk kamar gue lagi,dasar kembaran  laknat "kesal Aletta.

"Yeeeh ngambekan,orang becanda juga iya iya tidur bareng,lagian jarang banget lo manja sama gue"ujar Aksen.

"Ya udah yok ngantuk nih capekkkk"rengek Aletta.

"Yok"Aksen mengalah.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.

Sagav berjalan menuruni tangga menuju ruang keluarga yg juga mama, papa, Gara yang juga ada disana.

"Mamaaaa" rengek Sagav manja dengan posisi memeluk Sora dari belakang membuat Dirta papanya merengut tidak suka.

"Dihh sumpah geli gue,gak usah sok manja deh"sakas Gara.

"Ngiri aja lo,uuuuu"cibir Sagav menye-menye.

"Udah-udah jangan berantem,kamu kenapa sih liat tuh muka papa kamu udah masem gitu"ledek Sora membuat Dirta tambah kesal.

"Eh papa,haloo jangan cemburu ok,udah mukanya jangan ditekuk kek gitu jelek"ledek Sagav menyengir lebar.

"Gav"panggil Dirta.

"Iya?,kenapa?,papa mau tambah uang jajan Aku yah?"tanya Sagav berbinar.

"Iya,uang jajan kamu papa...."kalimat menggantung Dirta membuat Sagav penasaran hingga melepas pelukanya dari Sora dan mendekat kearah Dirta.

Dengan sigap Dirta memeluk Sora posesiv seakan-akan tidak mau diambil oleh siapa pun.

"Apa pah?kepo nih"penasaran Sagav.

"Dih kepo kek dora"sakas Gara.

"Serah gue dong"Sagav tidak perduli yg dia perdulikan adalah nasib uang jajannya.

"Uang jajan kamu...."Dirta menggantung kalimatnya lagi.

"Apa ihhh"

"Papa potong"ujar Dirta.

"yes"ujar Gara.

"What!!"Sagav tidak terima.

"Yeh kok dipotong sih,gak seru ah main ancem"Sagav cemberut.

"Tau ah kezel,tidur aja deh,huh"rajuk Sagav dan melenggang pergi menuju kamarnya dan mengidahkan tawa dari keluarga biadapnya.

Sagav menaiki tangga menuju kamarnya dan menggerutu tidak jelas.

"Ihhh kenapa juga gue punya papa kek gitu,sama anak aja cemburu dasar"gerutunya.

"Duh mana uang jajan gue dipotong lagi,udah lah keknya gue harus jual tampang deh"lanjutnya.

"Tebar pesona,tebar pesona,tebar pesona"ujar Sagav menyayikan ucapanya.

"Dih napa gue jadi gaje gini dah,au ah bodo menting seneng,dasar ganteng"Sagav membatin konyol.


____SAGAV____
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.

jangan lupa di like ok Sagav sayang sama kalian muah 😘💞💞

S A G A VTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang