9.[Bully?]

111 12 0
                                    

AUTOR POV.
.
.

Sagav memesuki kamarnya dengan perasaan dongkol,tega sekali mereka,mentertawa-kan
nya pada saat dia terjatuh tadi.

Mamanya juga tadi ikut tertawa,tampa berniat membela Sagav.

"Akhhhh,tau ah tambah kesel aja gue,kalo di pikirin,dasar keluarga bobrok"Sagav kesal.

Dengan langkah cepat Sagav memasuki kamar mandi,melucuti semua pakaiannya lalu mengguyur seluruh tubuhnya mengunakan air.

Setelah selesai dengan ritual mandinya,Sagav merebahkan tubuh diatas kasur king size nya.

Sagav  mengambil benda pipih yg berada di atas nakas dekat ranjangnya.

Sekelibat bayangan Aletta melintas dikepalanya membuat seulas senyum terukir dibibir Sagav.

Rasa lelah seketika menjalar di seluruh tubuhnya,matanya pun mulai terkatup tak kuasa menahan kantuk.

Dengan perlahan matanya mulai tertutup disambung dengan deru nafas yg teratur,Sagav tertidur.

Cekrekk...

Pintu kamar Sagav di buka dari luar dan menlihatkan wajah Gara yang menyembul di balaik pintu.

"Ehh..Malah tidur,udahlah gak papa capek kali yh?,iya lah gue aja capek,tidur-tidur"gumam Gara lalu kembali menutup pintu kamar Sagav untuk membiarkannya tidur.



_😱_




Gerungan ketujuh motor sport memesuki perkarangan sekolah,membuat semua mata melihat kearah mereka,terlebih lagi dengan  Aletta yang notabenya seorang cewek sukses membuat orang terkagum-kagum olehnya.

Aletta tidak akan risih menggunakan roknya saat menaiki motor itu. Karena rok nya sudah dimodif sedemikian rupa.

Rok yang samping kiri-kanan di belah menjadi dua sampai atas, dan celana dasar didalamnya yang menyatu dengan rok tersebut.

Jika kalian tanya Aletta dimarahi atau tidak dengan cara berpakaiannya yg seperti itu? jawabannya tidak. Karena semua itu bisa terjadi atas bantuan Kenzo yg notabenya anak pemilik yayasan sekolah tersebut.

Dan satu lagi yg perlu kalian tau,bahwa hari senin adalah hari yang di benci oleh Aletta, terlebih lagi harus di hadapkan dengan yang namanya upacara, karena menurut dia upacara itu harus datang pagi dan pasti menyita waktu tidurnya.

Semua siswa-siswi sudah berkumpul di lapangan termasuk Sagav and thegeng yang berjalan malas menuju lapangan. Karena sebentar lagi upacara akan di mulai. Lima belas menit sudah berlalu dan sekarang hanya tingal amanat dari pembina saja baru upacara akan selesai.

"Asalamu'alaikum warohmatullahi wabarokatu. Selamat siang anak-anak" Sang pembina memulai amanatnya.

"Amanat saya kali ini tidak akan lama karna saya hanya menyampaikan beberapa poin penting saja"lanjutnya.

Setelah mendengar amanat yang di sampaikan pembina semua siswa maupun siswi di persilahkan istirahat selama dua puluh menit sebelum belajar.

"Ta. Kantin yok" ajak Aksen.

"Gak ah. Males" jawab Aletta.

"Ye gak seru lo. Ayok ahhhh,kantiiiiin" rengek Aksen.

"Ishh paan sih. Gak usah ngerengek deh jijik sumpah" Aletta mengernyit sambil bergedik.

Aksen mengerucutkan bibirnya. "Aelah lo. Awas aja kalo mama nyuruh lo pakek gaun gak bakal gue belain" ancam Aksen.

"Ishh, yaudah ayok berenti ngerengek" Aletta mengalah.

S A G A VTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang