10.[Manja dadakan]

93 12 0
                                    

Aku bikin cerita gada yang baca😞😣😩😫😭

Vote and comed yah readers sayang😘

SEBAGIAN CHAPTER DI PRIVATE FOLLOW BARU BISA BACA.

Koreksi kalo ada typo.

.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
happy reading😂

Pembullyan yang Aletta hentikan kemarin ternyata tidak berhenti sampai disitu saja,melainkan berlanjut lagi sampai hari.

Aurora masih saja dibully,bahkan penampilannya saja lebih parah dari kemarin.

Dengan kepangan rambutnya yg sudah berantakan kemana-mana dan seragam hitam- hitam akibat penghapus papan tulis yg sengaja ditempelkan ke tubuhnya,serta kacamata bulat memenuhi pipinya itu sudah pecah dibagian kacanya.

Aletta menghela nafas jengah,mendengar suara bergetar itu sungguh membuatnya bosan,apa tidak ada hiburan lain selain membully? Aletta menyandarkan punggungnya pada sandaran kursi ikut menyaksikan pertunjukan membosankan itu,di ikuti juga hal serupa oleh kelima cowok yg tidak lain adalah Sagav,Gara,dan ketiga sahabatnya serta Aksen kembarannya.

"Lo itu.. Udah kelas sebelas masa iya lo gak tau perkalian,tolol emang?"ledek salah satu dari mereka.

Aletta tersenyum sinis"Lebih tolol mana? lo apa dia,udah tau dia tolol masih aja dikerjain"sakasnya.

Aurora tersenyum walaupun hatinya terasa sakit karna Aletta mengatinya tolol.

"LO!"

"Apa!"sentak keenam cowok yg sedari tadi diam menonton.

Mereka menggeram kesal.Tapi sedetik kemudian senyum mengembang mendengar perkataan Aletta diiringi tawa dari kelima cowok tersebut.

"Gue bukan ngelarang atau mau marah ya,tapi gue cuma mau ngasih tau aja,kalo kalian mau ngebully orang milih-milih napa,orang buluk lo bully kan ngakak"frontal Aletta.

"Hahahaa!"tawa mengelegar dari seisi kelas.

"Udah sana lo buluk,sepet nih mata"sakas Reza.

"Mending lo pergi deh bikin sepet"perkataan pedas dari Gara.

Dengan air mata yg berlinang dan emosi yg tertahan Aurora keluar dari kelas menuju toilet.

Aletta menghembuskan nafas berat,mengambil ponsel didalam saku roknya dan mulai mengaktifkan permainan yg menjadi kesenangan tersendiri bagi Aletta.

"Udalah acara geratisnya dah abiskan,mending mabar"ajak Aletta dengan volume suara yg sedikit keras.

"KUY!"jawab serempak dari semua teman cowoknya,sedangkan yg cewwk cuma menggeleng kepala.



_😱_




Jam pertanda pulang telah berkumandang membuat seisi kelas bersorak gembira.

Tidak terkecuali Sagav,dengan cepat dia memasukan buku yang sama sekali tak ia gunakan untuk belajar kedalam ransel miliknya.

"Kita kebasecame apa langsung pulang aja?" tanya Aksen mengalihkan atensi masing-masing temanya.

"Umm keknya kita nongkring aja deh,gabut juga dirumah" jawab Reza di angguki yang lain.

"Ya udah yok" ajak Sagav merangkul kembarannya Gara.

"kuy" mantap Allan.

Mereka bertujuh berjalan menelusuri koridor sekolah menuju kearah parkiran.

S A G A VTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang