6.[Aksen]

101 14 0
                                    

Typo berterbangan sayang. Koreksi yah? ok cantik-ganteng.

🍃

Terlungkup, terlentang, berguling kekiri dan kanan, membaca buku yang akhirnya membuat pusing,menonton anime yang membuat bosan. Semua sudah Aletta lakukan.Namun, matanya masih saja tidak mau di ajak kompromi.

Hari sudah menunjukan tepat pukul dua belas malam, tapi matanya masih enggan terpejam.

Mengambil gitar lalu melangkah keluar balkon rumahnya.

Dia mulai memetikkan gitarnya dan menyayikan lagu, berharap kantuk akan datang setelahnya.

Sertt...,

Pintu penghubung kamar dan balkon-nya tebuka. Aletta menoleh menampilkan laki-lak bertubuh jangkung dengan pakaian tidur dan membawa bantal.

"Ngapain lo kekemar gue?" tanya Aletta.

"Gak bisa tidur, gue tidur bareng lo ya?" ujarnya lalu meninggalkan Aletta dan merebahkan dirinya di kasur Queen size Aletta.

"Eh enggak! sana lo, gue gak mau tidur sama lo"

"Gitu amat lo ama gue" rajuk cowok tersebut. "Lagian kita-kan kembar gak masalah dong"

"Akseno Nigara, kembaran gue yang paling goblok" ujar Aletta tersenyum manis. "Kita itu udah gede, ya gak mungkin dong kita tidur barengan lagi" lanjutnya mengelengkan kepala.

"Ya gak papa dong"elak Aksen. "Lagian gue kan baru pulang dari Spanyol, jadi wajar dong gue kanggen" sambungnya.

"Yaudalah terserah lo aja" pasrah Aletta.

Lama terdiam tidak ada yang membuka suara, mereka sama-sama menatap kamar Aletta yang tidak jauh beda dari kamar Aksen dengan warna hitam putih mendominasi serta barang-barang berbau cowok di kamar itu.

"Lo serius mau pindah?" Aletta memulai pembicaraan.

"Iya. Gue serius mau pindah, gak tahan lagi tinggal sama oma di sana" jawab Aksen.

"Gue selalu di kekang,gak boleh ini,gak boleh itu,capek tau gak?"lanjutnya.

"Lo juga sih,pake acara mau tinggal bareng oma segala,untung gue gak ikut"bangga Aletta.

Aksen mencabik"adek biadab emang"kesalnya.

"Terus pacar lo?"

"Kita udah lutus. Gak suka gue, cewek matre gitu"

"Bagus deh lo sadar. Dari awal lo pacaran sama tuh orang. Gue jufa gak suka'

"Sini tidur udah malem, besok-kan sekolah" Aksen menarik Aletta berbaring di sampingnya.

"Peluk sini" ujar Aksen sambil menarik Aletta, namun dengan sigap Aletta mendorong Aksen.

"Nggak" tolak Aletta.

"Sini atau koleksi schatboard lo gue bakar" ancam Aksen.

"Maksa banget sih, gue tonjok juga lo" kesal Aletta.

Tapi tak urung juga dia tetap memeluk Aksen dan membenamkan wajahnya di dada bidang Aksen abang biadab-nya.

Tak berselang lama keduanya sudah di dalam alam bawah sadar dengan nafas yang teratur.


_😱_

Sagav, Gara dan ketiga sahabatnya bejalan santai di koridor sekolah menju kelas.

Dari arah berlawanan Aletta juga berjalan dengan cowok jangkung di belakangnya yang tidak lain dan tudak bukan adalah Aksen, untuk menuju keruang kepala sekolah.

S A G A VTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang