3.[Gaje]

151 18 1
                                    

Pengen nangis. aku bikin cerita gada yang baca😭.

Vote and comen yah guys as mush as you want.

SEBAGIAN CHAPTER DIPRIVAT HARAP FOLLOW BARU BISA BACA.

Happy reading💜
.
.
.

Saat Sagav dan teman-temannya berjalan menyusuri koridor menuju kantin sambil di iringi tawa konyol, tawa mereka seketika terhenti melihat Aletta cewek petakilan dengan senyum yang selalu mereka di wajahnya sekarang berganti dengan raut wajah yang murung dan mata bengkak seperti orang yang selesai menangis.

Kelima cowok tersebut menghampiri Aletta dengan alis yg menyatu membentuk garis horizontal.

"Lo kenapa Ta" tanya Reza penasaran.

"Gue..Um..gue g..gapapa" jawab Aletta tergagap menahan cairan bening itu keluar.

"Gak Papa gimana, muka lo gitu" ujar Gara memicingkan mata.

"Enggak serius gue gak papa"

"Ngaku aja elah"

"Huaaaa.."Seketika cairan bening  yang sedari dia tahan keluar.

"Lo kenapa sih?"tannya Sagav dengan suara lembut.

Entah kenapa saat dipeluk Sagav perasaannya menghangat,nyaman dan terasa aman .

Mengerti dengan situasi,Allan mengedipkan sebelah matanya memberi kode pada Gara,Reza dan Kenzo untuk meninggalkan Sagav dan Aletta berdua.

Mendapat anggukan dari Gara,Reza dan Kenzo,Allan menepuk bahu Sagav dan berlalu pergi dari sana.

Sekarang tinggal-lah  mereka berdua.

"Lo kenapa Letta?"tanya Sagav sambil  mengusap naik turun pundak Aletta yg bergetar.

"Gue...gue huaaaa"Aletta kembali menangis.

"Ya udah kita ke tempat sepi aja dulu,lo nagis sepuas lo kalo udah tenang baru lo cerita" ujar Sagav.

Aleta menonggak menatap wajah Sagav lalu menganguk.

Tanpa mereka sadari sedari tadi ada yg  mengepalkan tangan kuat, menatap mereka dengan tatapan tajam dan tesenyum misterius.

Sagav berjalan kearah gudang tidak terpakai yg memeng merupakan markasnya dan teman-nya.

Sesampainya disana Sagav membiarkan Aletta  menangis sepuasnya sampai dia merasa lega.

"Udah lega"tanya Sagav dan mendapat anggukan dari Aletta.

"Ya udah,sekarang gue tanya lo kenapa?"tanya Sagav.

"G..Gue cuma lagi PMS doang"jawab Aletta terseipu malu.

Entahlah,sekap Aletta yg petakilan dan bar-barnya itu seketika akan hilang kalau dia lagi dalam masa singa.

"Si bego anjir! lo nangis gini cuma PMS doang?!"tanya Sagav terheran-heran.

Aletta memutar bola matanya jengah,
"Ya gue juga gatau sih elah,namanya juga cewek"cerocos Aletta.

"Lah emang lo ngerasa kalo lo itu cewek"ledek Sagav.

"Wah kuy lah,adu jotos kita"Aletta tidak terima.

"Kuy lah,adu panco,berabi gak lo" tantang Sagav.

"Dah lah gk mau gue,toh akhirnya lo juga kan yg kalah"Aletta meremehkan Sagav.

"Wah ngeremehin, sini lo!" Sagav menarik kepala Aletta dan menjepitnya di antara lengan dan ketiak. Berlanjut dengan jeweran singkat di telinga Aletta yg di balas tamparan pelan di wajahnya.

Mereka tertawa terbahak,senyum mereka di wajah saga melihat Aletta yg tadinya murung kembali ceria.
Merasa sudah tenang mereka memutuskan untu kembali ke kelas karna bel istirahat sudah habis.




_😱_

Aletta memasuki kelas dengan senyum konyol yang tepampang di wajahnya membuat sumua perhatian teman sekelas tertuju padanya.

"Eh Letta. kesambet lo? senyum-senyum gitu ngeri tau gak"tanya Danu teman sekelas Aletta.

"Hah? oh itu,iya kesambet gue. Eh?" jawaban aneh terlontar mulut Aletta membuat semua bergrdik ngeri.

"Wah gila ni anak!!" ujar Angga.

"Eh pancoran taman, ngomong apa lo?!!"kesal Aletta.

"Gak...., gak ngomong apa-apa!" elak Angga.

"Udah deh. Gosa lebay, kuy Ta mabar,kan lo doang yang bisa ginian di kelas"ajak Danu.


"Kuy" girang Aletta.

Sedangkan para cewek hanya bisa mengeleng kepala, melihat kelakuan Aletta yang sudah seperi cowok.

Sekarang semua cowok dan Aletta tentunya sedah duduk di bagian pojok belakang kelas, tiba-tiba...

Cekrek...

Pintu kelas di buka seseorang membuat seisi kelas menegang takutnya guru yang membuka pintu tersebut. Sedetik kemudian semua menghela nafas lega. Karena yang membuka pintu bukan guru melainkan Sagav dan sahabat-nya anak dari kelas XI MIPA2.

"ASALAMUALIKUM,ALETTA MABAR KUY!!" teriak Allan menggelegar.

"ANYING LO SIALAN!!" umpat Aletta nafsu. "Ngagetin aja lo. Yaudah masuk sini, mumpung lagu free klass juga"

T

anpa menunggu lagi Sagav, Gara, Allan, Reza, dan Kenzo bertos ria dengan semua anak laki-laki di dalam
nya temaksud dengan Aletta yang cewek sendiri diantara mereka.

"Eh,Tapi emeng kelas lo gak ada guru apa? hm tau gue, bolos kan lo?"

"Iya, gak-papa lah sekali doang" ujar Sagav.

"Sekali-kali yang menjelma berkali-kali" cibir Kenzo.

"Alah sok rajin lo bogong, tiap kali kita bolos juga lo pasti ngikut, ya gak Lan?" ujar Reza diangguku Allan.

"Hehe" cengir Kenzo.

"Hihi, penerus kunti lo? ini? yang di bilang swag?" cibir Gara menye-menye.

"Deam it!"

"Bodo lah ye"

"Gak mulai-mulai nih. Mau main kagak?" ujar Aletta mulai jengah.

"Betol, yaudah kuy lah main kita"ujar Sagav langsung memulai permainan.

"Kuy"jawab yang lain.














____SAGAV____
.
.
.
.
.
.

I

G❤

@FazASagavAllanta17.

😊

S A G A VTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang