"WOYY KEPSEK MENGARAH KESINI" teriak salah satu anak kelas 11, yang dari tadi gue perhatiin ia mengintip terus di depan kelas
Sebenarnya gue sih gk kaget kalau hari ini Kak Jidan mengawas, karna tadi malam Kak Jidan sudah kasih tau gue.
Hari ini gue gk boleh nyontek. Batin gue tersenyum
"Hallo Kak Amel" sapa Fiyah yang baru saja datang dan langsung mendudukan dirinya ke bangku
"Hallo Fi, dari mana aja?" tanya gue
"Dari tadi habis ke Kak Rio" ucap Fiyah
"Assalamualaikum" ucap Kak Jidan yang barusan datang
"Walaikumsalam pak" serempak siswa dan gue juga
"Untung gue cepat masuk" gumam Fiyah, yang masih bisa gue dengar
"Baik sebelum saya membagikan selembar kertas ujian kalian. Saya mau atur tempat duduk kalian dulu" ucap Kak Jidan
Aishh kok diatur sih, gue kan enak duduk sama Fiyah. Batin gue menggerutu
"Deni Subiado" ucap Kak Jidan
"Hadir pak" ucap adik kelas yang namanya Deni
"Kamu duduk dibangku ke tiga" ucap Kak Jidan, dan begitu terus nama selanjutnya
Saat gue asik memainkan pulpen, gue tiba-tiba di colek oleh Diyah
"Kenapa?" tanya gue ke Fiyah
"Itu kak" ucap Fiyah yang jarinya menunjuk kedepan
Gue langsung menoleh, dan heran kenapa pada diam? Ada apa
"Kamu gk dengar Amel" ucap Kak Jidan dingin
"Dengar apa ya pak" ucap gue bingung, jelaslah bingung, ada apa?
"Kak Amel dari tadi namanya disebutin terus, buat pindah bangku. Tapi kak Amel gk dengar" ucap Fiyah berbisik ditelinga gue
Mampus!
"Saya dibangku mana pak?"
"Sama siapa?" ucap gue yang langsung panik dan mencari tempat duduk. Teman-teman semua pada ngetawain gue, gue jadi malu karna kelakuan gue tanpa gue sadari, apalagi didepan suami haduh
"Kak Amel ternyata lucu ya kalau bingung dan panik" ucap salah satu adik kelas temannya Fiyah
Gue hanya menundukkan kepala, karna gue malu
"Tadi kamu ngapain Amel? Sampai gk dengar saya didepan panggil kamu" ucap Kak Jidan
Mampus! Ditanyakan gue, mukanya dingin lagi. Batin gue takut
"Anu pak itu" alibi gue asal
"Kamu silahkan duduk didepan, sama Jingga" ucap Kak Jidan, yang gue liat gue duduk pas didepan meja guru.
Gpplah, gue udah belajar ini. Santuyy Mel. Batin gue yang sangat santuy
Gue mengambil tas dan langsung pindah ke depan bersama Jingga
Sedih? Ya pasti gue gk sama duduk bareng Fiyah
"Jauh banget kak didepan" ucap Fiyah
"Kan satu kelas" ucap gue
Gue sekarang duduk didepan yang dimana pas didepan meja guru. Kak Jidan membagikan soal satu persatu ke siswa.
Gue menerima soalnya dan gue tersenyum mengarah ke kak jidan. Tapi kak jidan gk senyum balik, malah datar, kesal gue :(
Gue melihat soalnya dan ada beberapa yang gue pelajari dari tadi malam bersama kak jidan. Setelah gue liat Kak Jidan sudah membagikan soalnya ia tidak kembali ke tempat duduknya, malah Kak Jidan berkeliling agar kami semua tidak nyontek.
![](https://img.wattpad.com/cover/211187324-288-k163034.jpg)
YOU ARE READING
My Teacher [END]
Teen FictionAPA JADINYA SEORANG MURID NIKAH DENGAN KEPALA SEKOLAHNYA? SEKALIGUS YANG MEMPUNYAI YAYASAN Amel Putri Pratama -----> Wanita SMA yg bersekolah di SMA KARTIKA WIJAYA, yg ceria, cerewet, pintar, dan tidak mempunyai beban. Apa jadinya Orang tua amel tib...
MT 30
Start from the beginning