14 | Jean Mohon jangan lagi

901 56 1
                                    



Happy 3k.. 🥳🥳
Makasih semuanyaaa..🤝🥰

Lopeyu 😘



"Semesta tolong selesaikan ini segera."



***


Hari ini genap satu minggu Gisel resmi berpacaran dengan Jean. Setelah bermain bersama di mall minggu lalu, Jean dan Gisel memutuskan untuk memperbaharui hubungan mereka.

Jean kini jauh lebih perhatian kepada Gisel, cowok berlesung pipi itu selalu saja mengirimi Gisel pesan entah untuk menanyakan kabar ataupun sekedar menanyakan tanggal. Jean pun selalu menghabiskan waktu istirahat dikelas Gisel dan tak pernah absen mengantarnya pulang.

Gisel sangat senang, Jean selalu menyempatkan waktu untuknya. Bahkan terkadang cowok itu overprotektif dan terlalu berlebihan. Gisel memaklumi, karena mungkin ini kali pertamanya Jean menjalin hubungan. Jadi tak heran jika dia bisa menjadi makhluk sebucin itu.

Namun berbeda dengan hari ini. Entahlah Gisel juga tidak mengerti. Sudah sedari pagi Gisel menunggu chat dari Jean tapi sampai kini tidak ada satupun yang ia terima. Gisel bahkan sudah menghampiri kelas Jean, tapi kata Andra cowok yang kini merangkap jadi pacarnya itu tidak masuk sekolah. Gisel semakin bingung, padahal ia sudah menyiapkan kado spesial untuk Jean —mengingat cowok berlesung pipi itu sedang berulang tahun hari ini.


JEAN🐽


[P]

[P]

[P]

[Je]

[Gak sekolah?]

10.45 ✔️


Gisel sudah mencoba menghubungi Jean, namun hanya satu centang abu yang hadir disana -menandakan nomor yang ia kirimi pesan itu sedang tidak aktif. Gisel sudah gelisah sedari tadi, ia bahkan mengecek ponselnya berkali-kali. Gisel berdecak kemudian menenggelamkan wajahnya pada lipatan tangan diatas meja, ia mulai terpejam dan berharap hari ini segera berakhir.





***



Jean membelokkan motornya, ia terus mengamati mobil berwarna hitam yang terlihat mencurigakan dari kaca spion. Jean bahkan berbelok dan memutar arah, ia menggeram ketika mereka benar-benar mengikuti kemana pun ia pergi.

Mau tak mau, Jean kembali membelokkan kemudi menuju gang sempit serta jalan tikus yang sekiranya tidak dapat dilalui oleh mobil. Cowok berlesung pipi itu tersenyum menang ketika mengetahui rencananya berhasil,  mobil itu tercekat diujung jalan membuat ia bisa melajukan motornya dengan tenang.

Sebenarnya tanpa perlu menduga ataupun berhipotesis, Jean sudah mengetahui bahwa mobil yang mengikutinya tadi ialah mobil suruhan Ardinata. Kakeknya itu pasti sedang berharap cemas mengenai keberlangsungan harta yang ia miliki. Terlebih fakta bahwa Jeanlah yang menjadi pewaris tunggal dalam perjanjian itu.

Tentu, Ardinata tidak terima karena pada faktanya ia membenci Jean. Ardinata selalu beranggapan bahwa Jean adalah anak pembawa sial, karena sejak lahir anak itu selalu saja membawa dampak buruk baginya.

JEAN [TAMAT]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang