Φ P R O L O G Φ

799 31 6
                                    

Manhattan, New York.

Seorang wanita sedang duduk disebuah kursi santai sambil menatap keluar jendela. Melihat setiap kendaraan yang lalu-lalang pada jalanan dibawah hingga para pejalan kaki. Sesekali ia menyesap teh hangat buatannya beberapa menit yang lalu. Mulai memasuki winter (atau yang biasa disebut dengan musim dingin), membuat suhu di New York menjadi lebih menurun.

Sudah 5 tahun berlalu. Seharusnya masa lalu sudah tinggal angan dan kenangan. Namun lain hal dengan seorang wanita yang masih memiliki perasaan terhadap seseorang yang ada didalam kisah masa lalunya. Walau ia selalu membantah fakta masih menyayangi pria tersebut, hati kecilnya tidak bisa untuk berbohong. Wanita itu masih menyimpan perasaan yang sama, seperti beberapa tahun silam terhadap pria yang sudah berhasil mencuri hatinya.

Clara Alicia, wanita yang lebih memilih untuk tetap tinggal di Manhattan dan masih belum berkeinginan untuk meninggalkan kota tersebut. Selain masih belum siap dengan apa yang sudah ia tinggalkan di Indonesia, ego wanita itu terlalu besar menguasai dirinya. Sehingga ia memilih untuk tetap lari dari masalah dan pergi.

Wanita itu selalu saja memberikan berbagai alasan kepada keluarganya ketika ia diminta untuk pulang ke tanah air. Sehingga membuat pihak keluarga harus mengunjungi dirinya karna sudah dilanda rasa rindu yang menggebu-gebu. Sudah berbagai cara dilakukan dan dikatakan kepada Clara agar wanita itu kembali. Namun ketika dibujuk untuk kembali pulang, tetap saja jawaban yang diberikan selalu sama, dirinya masih ingin menikmati suasana di Manhattan.

Clara menutup gorden jendelanya setelah secangkir teh hangat sudah habis tidak tersisa. Ia meletakkan cangkir bekas tehnya diwastafel cuci piring terlebih dahulu sebelum akhirnya tidur.

♥♥♥

Sinar matahari pagi mulai masuk dicelah-celah gorden jendela apartemen Clara. Wanita yang masih berada dalam hangatnya selimut lembut miliknya mulai bangun ketika sebuah alarm berbunyi dengan sedikit keras.

Wanita tersebut membuka matanya perlahan, mencoba duduk, dan mengucek kedua matanya lalu sedikit merenggangkan tubuhnya. Berdiam beberapa saat sebelum akhirnya ia memutuskan bangkit dari kasurnya menuju ke kamar mandi untuk segera melaksanakan ritual mandi.

Clara mulai bersiap-siap untuk pergi bekerja. Setelah lulus dari perguruan tingginya, Clara memang memutuskan untuk bekerja terlebih dahulu. Dan kota Manhattan pun masih menjadi pilihannya. Padahal, Clara mempunyai impian untuk memiliki sebuah butik sendiri di Indonesia, negara asalnya. Namun wanita itu masih enggan untuk pulang. Menurutnya belum saatnya ia kembali. Padahal sudah banyak yang menginginkannya kembali.

Setelah sudah siap dengan pakaiannya, Clara berjalan menuju dapur untuk membuat sebuah roti panggang cokelat keju dan juga segelas susu hangat rasa vanilla yang menjadi menu sarapannya kali ini.

Selesai dengan sarapan untuk urusan perutnya, Clara berangkat ke kantornya. Tidak lupa wanita itu mengunci apartemennya terlebih dahulu sebelum pergi. Menggunakan sebuah transportasi umum yaitu New York Subway atau kereta bawah tanah menjadi pilihan Clara untuk mempersingkat waktu menuju kantornya. Dari apartemennya, wanita itu membutuhkan waktu sekitar 25 menit untuk sampai ke kantor. Hal tersebut kadang membuatnya lebih memilih transportasi umum atau sesekali ada seorang temannya yang baik hati memberikan tumpangan.

Clara merapatkan coat berwarna cream yang berguna untuk melindungi tubuh dari dinginnya New York. Meskipun sudah mulai bisa beradaptasi dengan empat musim di New York, karena sudah beberapa tahun belakangan menetap di Manhattan, Clara masih belum bisa bersahabat dengan cuaca dingin. Tidak jarang ia mengalami flu akibat melakukan aktivitas diluar ruangan pada saat cuaca dingin.

Wanita itu menempelkan metrocard begitu akan memasuki area keberangkatan. Ramainya manusia yang memilih menggunakan kereta bawah tanah membuat stasiun tidak sepi. Memang sebagian besar penduduk lebih memilih transportasi umum dibandingkan transportasi pribadi. Selain menghindari kemacetan dijalanan raya, menggunakan kereta bawah tanah jauh lebih cepat karna tidak adanya berhenti kecuali di stasiun.

Ketika mendengar informasi bahwa kereta dengan tujuannya telah tiba, Clara segera berdiri diambang pintu. Mempersilahkan penumpang yang akan keluar terlebih dahulu, baru setelahnya para penumpang yang akan masuk. Beruntung sekali wanita itu mendapatkan sebuah bangku kosong. Ia segera duduk dan memasang earphone dikedua telinganya, lalu menyetel musik melalui ponsel miliknya.

Clara menghela napas pelan. Tiba-tiba wanita itu teringat akan suasana di Indonesia. Jauh dilubuk hatinya, ia menyimpan rasa rindu yang sangat besar terhadap negara kelahirannya itu. Namun kembali ke tanah air masih jauh dari perencanaan Clara kedepan.

♥♥♥

"Hey, Clara!" sapa rekan kerja Clara begitu ia masuk kedalam ruangan.

"Hey!"

"Ah ya, kau dipanggil atasan kita. Beliau meminta agar kau menemuinya secepatnya," tutur Kimberly yang merupakan rekan kerja Clara.

"Benarkah?"

"Iya, Clara."

"Tapi mengapa Ms. Jennifer memanggilku?"

"Mungkin saja kau akan dipecat?"

Clara terkejut. "Benarkah? Apa kau yakin?"

Ketiga rekan kerja Clara yang berada satu ruangannya pun tertawa melihat ekspresi dan respon Clara.

"Clara, Clara. Apa kau menganggap ucapan Kimberly tadi serius?" ucap Evelyn, rekan kerja Clara juga. Lalu ia tertawa.

Clara menatap tajam kearah Kimberly, sedangkan yang ditatap hanya menyengir sambil menampilkan pose peace.

"Sudahlah. Ayo cepat kau temui Ms. Jennifer," ucap Nicole, rekan kerja Clara yang lainnya.

Ruangan kerja Clara berisi empat orang, yang terdiri dari Clara, Kimberly, Evelyn, dan Nicole. Sehingga membuat Clara tidak terlalu bosan jika banyak kerjaan. Karna ia bisa bersenda gurau bersama mereka bertiga. Clara sangat senang bisa mendapatkan rekan kerja sekaligus teman seperti mereka. Membuat wanita itu bertambah memiliki teman. Mengingat ketika semasa kuliah, Clara hanya memiliki sedikit teman akrab. Terlebih beberapa dari mereka lebih memilih untuk pulang ke negara masing-masing setelah wisuda. Sehingga kini Clara hanya berkomunikasi melalui media sosial saja dengan mereka.



Tbc...

-----------------------------

Hallo!!😊😊
Siapa yang kangen aku? wakakaka ngarep yaaa.

Akhirnya aku update juga sequelnya Hope You Know yang selalu kalian request, yeay!!😍😍😍

Ditunggu yaa part berikutnyaaa😊😊
I love you all❤❤❤❤

Still About UsWhere stories live. Discover now