[30] Goodbye, Manhattan

67 8 7
                                    

Cinta tidak selamanya harus memiliki.
Selain pengorbanan, cinta juga perihal merelakan. Merelakan orang yang kita cintai demi kebahagiaannya dengan orang lain misalnya.
Jangan egois dengan memaksakan kehendakmu, karna ternyata cintamu hanya sebelah pihak.
...

"Iya, halo, Dav."

"Kamu penerbangan jam berapa, Ra?"

"Nanti jam 1 siang."

"Ooh, masih lama ya berarti. Udah siap-siap?"

"Udah nih. Tinggal ganti baju, trus makan."

"Oh yaudah deh. Ntar kalo kamu udah mau berangkat, kabarin aku, ya."

"Iya oke."

"Kalo transit juga. Jangan lupa kabarin."

"Iya, Dava."

"Bagus."

"Kamu belum tidur?"

"Belum. Lagi ada kerjaan yang harus aku selesaikan."

"Oh, semangat ya kamu kerjanya!"

"Makasih, Ra."

"Jangan sampai larut malam, ya. Ntar kamu kecapean lagi."

"Enggak kok, sayang. Tenang aja."

"Kamu udah makan?"

"Masih kenyang aku. Tadi sore aku baru makan nasi goreng buatan Bian."

"Ooh gitu. Makan lagi, dong." Clara tertawa.

"Masih kenyang, sayang."

"Ih, biar kuat tau kerjanya."

"Dengan ucapan semangat dari kamu aja udah lebih dari 1 kg makanan untuk buat aku kuat kerjanya."

"Idih gombal."

"Iya tau."

"Udah ah. Aku mau lanjut siap-siap dulu, nih. Kamu juga lanjut gih kerjanya, biar gak sampai kemaleman ntar."

"Iya, oke. Besok kalo kamu udah sampe kabarin aku, ya. Biar aku jemput."

"Iya, Dav."

"Pas mau berangkat juga. Pas transit. Pokoknya jangan lupa kabarin aku terus, ya!"

Clara menghela napas kasar. "Iya iya, bawel amat boss."

"Biarin. Udah kangen banget aku sama kamu."

"Iya aku juga. Sebentar lagi kan kita ketemu."

"Iya, gak sabar deh aku ketemu kamu, sayang."

"Yaudah ah, aku tutup dulu ya telfonnya."

"Iya. I miss you, see you and i love you, Clara!"

Clara tertawa pelan. "Banyak amat, mas."

"Biarin."

"Dasar!"

"Bales dong!"

"Iyaa, i love you too, Dava. I miss you so much and see you!"

"Oke, bye!"

"Bye!"

Clara memutuskan sambungan telepon. Lalu melempar pelan ponselnya diatas kasur. Wanita itu kembali lanjut bersiap-siap.

♥♥♥

Clara berdiri didepan gedung apartementnya dengan koper besar dan juga beberapa barang lainnya. Wanita itu menunggu Samuel yang akan mengantarnya ke bandara. Tidak butuh waktu lama, Samuel pun datang dengan mobilnya. Begitu mobilnya berhenti, ia langsung keluar dan turun untuk menemui Clara dan memasukkan koper Clara, juga barang-barang wanita itu.

Still About UsKde žijí příběhy. Začni objevovat