D10

1.3K 49 2
                                    

📌Vote, comment dan share cerita ini ke teman dekat kalian📌

-Happy Reading-
🍃🍃

Daniel pov

Saat ini kelas XII IPA 1 yaitu kelasnya Daniel sedang jamkos alias jam kosong. Suasana ricuh di dalam kelasnya membuat Daniel menjadi tidak betah berada di dalam kelas.

Ada yang sedang bermain kartu remi, bermain game bareng di pojokan kelas, ada juga yang bergosip pastinya para perempuan yang sedang mengumpul di meja tengah pojok kanan kelas, dan juga ada yang sedang konser dadakan di depan kelas.

Seperti sekarang Cello, Bima dan Rey—temannya yang lain yang sama gesrek nya dengan kedua sahabatnya itu sedang bernyanyi sampai urat lehernya terlihat.

"SAYANG OPO KOWE KRUNGU JERITE ATIKU"

"MENGHARAP ENGKAU KEMBALI"

"SAYANG NGANTI MEMUTIH RAMBUTKU"

"RA BAKAL LUNTUR TRESNOKU"

Cello yang berada diatas meja dengan botol minum ditangan kanannya yang berfungsi sebagai mic, Bima dengan sapu yang dijadikan sebagai gitar, Rey duduk di bangku guru dengan tangan yang memukul meja guru yang dijadikan sebagai drum. Dan juga didepan mereka banyak yang sedang berjoget ria menikmati konser dadakan itu.

Daniel yang sudah merasa jengah pun berjalan dengan segera meninggalkan kelas yang sudah membuat kepala nya berdenyut.

"WOI DANIEL MAU KEMANA LU!" Tanya Cello dengan toa nya itu.

Daniel terus berjalan tanpa memperdulikan teriakan sahabatnya itu. Tujuan utamanya sekarang adalah menuju rooftop. Saat di perjalanan ia melihat Clarissa dan antek-anteknya dan juga Natasha?

Kemudian Daniel tetap melangkah menghiraukan apa yang ia lihat di depannya. Baru saja ia ingin melintasi gerombolan tersebut dan—

Plakkk

Mata Daniel membola melihat apa yang ada di depannya. Kemudian ia langsung mendekati mereka semua.

Daniel datang dan langsung mencengkram pergelangan tangan Clarissa. "Maksud lo apa nampar Natasha?!!" Ucap Daniel memotong pembicaraan Natasha.

"Aww sakit babe kamu kasar banget sih sama aku," ucap Clarissa sambil mencoba melepaskan cekalan Daniel.

"Ck, biar apa sih lo ngelakuin hal kayak gini, gak ada untungnya juga!" Geram Daniel dengan kakak kelasnya yang satu itu.

Kemudian Daniel segera pergi sambil menarik pergelangan tangan Natasha. Namun kali ini ia menariknya lembut berbeda dengan tadi kepada Clarissa.

🍃🍃🍃

Daniel membawa Natasha ke UKS, dibawalah Natasha duduk diatas ranjang yang tersedia di UKS tersebut. Daniel segera mencari salep untuk dioleskan ke bagian yang memar di pipi Natasha karena tamparan Clarissa.

Jika Daniel yang sedang sibuk dengan salepnya berbeda dengan Natasha yang sedang memperhatikan wajah Daniel dari jarak yang kurang dari sejengkal.

"Udah puas ngeliatin muka guenya?"

Blushh

Rasa panas menjalar di pipi Natasha yang membuatnya menjadi merah merona. Segera Natasha memalingkan pandangannya ke arah tirai yang berada di belakang Daniel.

"Apaan sih! Geer banget lo!"

Daniel hanya tersenyum kecil lalu dia langsung meletakkan kembali salep tersebut dan menghampiri Natasha.

"Lu mau disini aja apa mau ke kelas?"

"Mau ke kelas aja deh, seram disini sendirian takut ada setan," jawab Natasha sambil bergidik ngeri.

Daniel hanya memutar bola matanya dengan malas. "Yang ada juga setan yang takut sama lo!" Sarkas Daniel sambil melangkah keluar dari UKS.

"Hati-hati tadi ada sesuatu dibalik tirai depan lo," sambung Daniel meninggalkan Natasha yang masih mencerna ucapan Daniel.

"Hah? Sesuatu apaan emangnya?" Seketika Natasha melototkan matanya dan langsung buru-buru menyusul Daniel yang sudah jauh dari jangkauannya.

"AAAA DANIEL TUNGGUIN GUE!! GUE TAKUT!"

🍃🍃🍃

Kelas XII IPA 2 sekarang sedang pelajaran fisika. Pak Bambang selaku guru fisika pun memberikan materi dan rumus-rumus yang dijelaskan secara rinci agar para muridnya paham.

"Momen Inersia merupakan suatu ukuran kelembaman/suatu benda untuk berputar pada porosnya. Newton pernah menjelaskan ini dalam Hukum Newton I. Dia berkata bahwa benda yang diam akan tetap diam, dan yang bergerak akan tetap bergerak."

Aira memperhatikan Pak Bambang dengan serius dan sesekali ia mencatat materi tersebut di bukunya. Bita yang berada dibelakang Aira pun merasa bosan karena tidak ada teman sebangkunya yang menghilang entah kemana.

"Psssttt, oi Aira!" Bisik Bita pelan sambil mencondongkan badannya ke depan agar temannya yang bolot itu mendengar.

Aira yang mendengar itu pun langsung menyandarkan badannya ke kursi yang menempel dengan meja Bita. "Apaan?"

"Natasha kemana sih?! Bosen banget gue anjir gak ada temen ngobrol."

"Belajar Bita ya ampun malah nyari temen ngobrol," ucap Aira menasehati Bita.

"Alah bacot lu! Nilai telor ceplok aja bangga."

Aira yang mendengarnya langsung menolehkan kepalanya ke belakang dan menatap polos ke arah Bita. "Lu lagi ngomongin diri sendiri apa gimana?"

"Bangsat."

Tok tok tok

Mata para murid langsung terfokus ke arah pintu yang diketuk dan munculah seseorang yang masuk ke kelas dengan watados nya.

"Permisi pak," ucap orang itu dengan cengengesan.

"Darimana saja kamu Natasha?!"

"Dari UKS pak tadi kepala saya pusing," balas Natasha dengan wajah yang dibuat seperti menahan pusing di kepalanya.

"Halah alesan aja kamu, cepat duduk dibangkumu!"

Natasha segera duduk dibangkunya yang langsung diserbu pertanyaan oleh Bita.

"Darimana aja lo? Kok gak ngajak-ngajak? Kenapa tuh muka lo merah-merah? Abis dicipok mimi peri ya?"

Natasha mendesis mendengar ocehan tak bermutu teman sebangkunya itu.

"Iya nih gue abis dicipok mimi peri, jangan bilang siapa-siapa ya lo! Awas aja," balas Natasha dengan senyuman yang sangat dipaksakan. Lalu ia menghadap depan tetapi bukan untuk memperhatikan Pak Bambang yang sedang mengoceh didepan itu, melainkan tidur dengan menumpukkan tasnya diatas meja.

🍃🍃🍃

Tbc

Terima kasih yang sudah membaca!❤️
Don't forget to vote⭐️ and comment 💭 ya guyss

Love, Nara.

DANATAWhere stories live. Discover now