Bagian 13 ~ Karina Vs Bagas

125 44 1
                                    

Kak Bagas kalau dilihat dari dekat lumayan juga, apalagi lesung pipinya itu Batin Karina.

Menyadari bahwa Karina tengah menatapnya tanpa kedip, membuat Bagas terheran-heran, kemudian Bagas melambaikan tangannya ke arah Karina "Woi, hello"

Seketika Karina sadar lalu kembali ke posisi awal dengan perasaan campur aduk.

Bodoh banget sih gue batinnya mengumpat, bagaimana bisa ia melamun didepan Bagas dan memuji ketampanan Bagas. Aish!

Bagas masih berdiri dibelakang Karina pun berujar "Gak disuruh duduk nih?"

Karina menjawabnya dengan anggukan kepala dengan tatapan kebawah sambil tangannya mengaduk aduk mi seblak, karena grogi dan malu untuk menatap Bagas.

Kemudian Bagas duduk ditempat Dina, karena memang disitu cuma ada 2 kursi.

Bagas menatap meja didepannya dan mendapati jus mangga serta mangkok seblak yang belum habis "Sendirian aja nih" ujarnya basa basi.

Karina menggelengkan kepalanya "Enggak, sama temen kok" ujarnya dengan mulut yang masih berusaha menyunyah mi seblak.

Bagas mengedarkan pandangannya keseluruh penjuru restoran "Cewek apa cowok?"

"Cewek"

"Siapa?" tanya Bagas sambil menatap Karina yang lahap memasukan mi seblak kemulutnya.

"Dina" ujar Karina dengan mengunyah mi.

"Terus kemana dia sekarang?"

"Toilet."

"Ngapain?"

"Beli eskrim." ujar Karina asal.

"Sekarang ada ya yang jualan eskrim di toilet?"

Huft Karina sudah muak dengan basa basi yang Bagas lontarkan.

Lalu Karina dengan sengaja menjatuhkan sendok garpunya yang tadi dipegang ke meja membuat sang lawan bicara menyatukan alisnya dengan ekspresi datar.

Kedua tangan Karina ia taruh diatas meja dengan posisi kiri dibawah dan kanan diatas yang otomatis membuat badan Karina agak condong kedepan.

Tak lupa sorotan matanya menatap tajam menuju manik hitam milik Bagas.

"Lo itu bawel banget ya jadi orang. Lo tau gak kalau gue lagi makan? Lo tau gak adab orang lagi makan? Dan lo tau gak kalo gue lagi kepedasan kaya gini biasanya gue juga makan orang?" ujarnya.

Kalimat terakhir memang sengaja ia katakan untuk membuat Bagas takut atau setidaknya diam untuk beberapa saat sampai Karina menghabiskan seblaknya.

Tapi harapannya harus pupus ketika Bagas malah ikut bersedekap di atas meja dengan posisi badan juga agak condong kedepan sehingga wajahnya dan Karina hanya berbatas sekitar 15cm. Tak lupa juga pandangannya tertuju pada manik hitam milik Karina.

"Lo yakin mau makan gue yang ganteng ini? Nanti lo nyesel loh" ujar Bagas yang sukses membuat Karina melototkan matanya tak percaya.

"Pede banget lo ya, kata siapa lo ganteng" tantang Karina.

"Kata gue barusan, lo gak denger" ujar Bagas.

"Lo tau gak" Ujar Karina yang langsung membuat alis Bagas ter angkat sebelah "Apa?"

"Lo itu kepedean jadi cowok"

"Bodo amat. Mulut mulut gue kok jadi elo yang sewot. Hah!" Ujar Bagas

Kata barusan sukses membuat alis Karina menyatu "Kok lo jadi nyolot sih"

"Suka suka gue dong. Lo berani sama gue" tantang Bagas dengan sedikit memajukan wajahnya di depan Karina, jarak mereka pun hanya tinggal 1 jengkal saja.

"Gue gak takut sama lo. Jangan lo fikir lo kakel gue jadi gue harus takut sama lo" Ujar Karina.

"Terus" Bagas sepertinya sengaja memancing emosi wanita satu ini.

"Disekolah oke lo boleh jadi senior gue, tapi diluar itu, lo sama gue itu sederajat. Gak ada yang namanya senior senioran dan-"

"KARINA" pekik Dina dari arah samping tak jauh dari tempat Bagas dan Karina duduk.

Bagas dan Karina sontak membulatkan matanya dan saling menjauhkan wajah, lalu Karina menoleh ke sumber suara "E eh Dina" ujar Karina gugup.

Dina melangkahkan kakinya mendekati dua manusia tadi "Kalian habis ngapain aja?" tanya Dina dengan ekspresi mengintimidasi yang tidak bersahabat.

"Din gue bisa jelas-" "Pulang" potong Dina dengan ekspresi datarnya.

Bersambung...

Terimakasih sudah mampir

Jangan lupa klik bintang di pojok kiri bawah ya, gratis kok

Ig nya aku @suryani_iiii

KarinaWhere stories live. Discover now