Namu & Kookie

7.9K 456 9
                                    

Selalunya si bungsu yang menjadi pusat perhatian si sulung

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Selalunya si bungsu yang menjadi pusat perhatian si sulung. Apa saja yang ia lakukan tidak pernah lepas dari pengawasan Namjoon atau yang sering disapa Namu ini. Bagi Namjoon, Jungkook atau adiknya dengan panggilan menggemaskan Kookie masih menjadi tanggung jawabnya jadi sangat wajar jika Namjoon terkadang bersikap berlebihan dari pada kedua orang tua mereka.

Jungkook selalunya membawa sepeda motor jika akan pergi ke kampusnya. Itu semakin membuat Namjoon was-was. Namjoon sudah memberikan penawaran agar Jungkook berangkat bersamanya demi keselamatan. Hanya saja Jungkook juga memiliki pemikiran sendiri.

"Jungkook, kau tidak lihat jalanan macet dan juga banyak yang ugal-ugalan. Kampusmu itu jauh lagipula kenapa kau memilih kuliah disana?" 

Jungkook bergelidik ngeri ketika mendapatkan bawelan kakaknya dipagi hari. "Ayolah Kak. Naik motor tidak seburuk itu. Lain kali Kak Namu aku bonceng deh berangkat kerjanya" penawaran Jungkook tidak dijawab namun dari raut kakaknya Jungkook tau Namjoon semakin kesal padanya. 

Jungkook ini tidak pernah lelah memberikan pengertian pada kakaknya bahwa dia sudah dewasa dan juga tidak perlu dikhawatirkan untuk hal-hal sepele. Mengendarai motor bukan sesuatu yang buruk, Jungkook juga bisa hati-hati.

Sebenarnya untuk Namjoon sendiri, dia tidak punya alasan untuk marah dengan adiknya. Dia juga selalu menuruti perkataan kakak dan kedua orang tuanya. Sebagai contoh, beberapa waktu yang lalu Jungkook memutuskan untuk belajar mengemudi karena orang tuanya juga ikut-ikutan khawatir jika Jungkook menaiki sepeda motor. 

Jungkook seringnya bisa melakukan semua dengan benar. Jika beberapa orang memulai segala sesuatu dari mudah, maka Jungkook akan memulai segala sesuatu dari yang sulit baru yang mudah. Terkesan, Jungkook bisa melakukan segalanya.

Sebagai seorang adik bukan berarti Jungkook tidak memberikan semacam perhatian atau juga perlindungan untuk kakaknya. Namjoon itu ceroboh dan juga sangat kurang teliti untuk beberapa hal meskipun otaknya sangat encer dan dia juga cerdas.

"Kak, itu tali sepatunya belum diikat" Namjoon berhenti dan melihat tali sepatunya yang memang lupa dia ikat. Namjoon segera megikat tali sepatunya sendiri sementara Jungkook sedang berusaha memakai hoddie. "Terima kasih. Cepat Jungkook supaya kau juga bisa kenyang lebih lama" ajak Namjoon untuk sarapan.

"Iyeeee..... Kak Namjoon yang kelaparan aku jadi kambing hitam" ejek Jungkook sambil mengebaskan telapak tangannya yang keras pada lengan Namjoon. 

"Yaa... Besok lenganku akan memerah jika kau memukulnya sekeras ini!" Teriakan Namjoon tidak digubris siapapun dan mereka bersiap untuk sarapan. 

Sampai sekarang, Namjoon tidak pernah memasak untuk Jungkook. Meski makanan sederhana akan lebih baik kalau Jungkook membuat sendiri daripada jari kakaknya itu teriris bahkan bisa sampai terbakar mungkin juga alat masak milik mereka yang akan rusak.

Jika mereka bepergian, selalunya Jungkook harus mengecek ulang barang-barang Namjoon. Entah memeriksa ada yang tertinggal, membenarkan letak barang-barangnya atau mengambilkan lagi pakaian dan barang lainnya yang diperlukan Namjoon tapi belum ia bawa. Semua itu Jungkook lakukan dalam diam. 

Kookie itu adik yang baik. Namu juga kakak yang tidak kalah baik. Mereka saling menjaga dan bekerja sama untuk beberapa hal.

Untuk urusan bertengkar, Jungkook itu yang paling sabar dari pada kakaknya. Jungkook lebih suka mengalah karena memang kakaknya sangat pintar untuk pemikiran dan juga berdebat. Mereka pernah seperti itu. Pemikiran orang dewasa saling beradu pendapat menurut Jungkook dan Namjoon itu hal yang sangat wajar. 

Jungkook yang memilih diam dan bersabar itu berbeda dengan Namjoon. Ia lebih sering meminta maaf setelah mereka berdebat. Dia merasa Kookie membiarkannya dan mengalah demi dirinya. Namjoon juga tau kalau adiknya lebih suka menghindari perdebatan dan juga pertengkaran terlalu lama. Tapi Namjoon juga terkadang tidak terlalu suka sifat adiknya yang lebih suka menyimpan kesulitannya sendiri.

Orang tua mereka merupakan wirausaha yang membuka kedai makanan di Gwangju. Namjoon dan Jungkook memutuskan untuk merantau ke Seoul. Jika ada hari libur, Namjoon dan Jungkook akan menemui kedua orang tua mereka dan itu menjadi agenda wajib mereka berdua saat akhir pekan. 

Namjoon masih memperhatikan kedua pipi Jungkook yang menggembung dan kedua bibirnya yang terus bergerak mengikuti gerak kunyahan gigi-giginya. Ya, rupanya adiknya belum menyelesaikan sarapan. Sehingga Namjoon juga tidak akan berangkat sebelum adiknya itu selesai. Hari ini mereka bangun terlalu pagi dan tidak masalah bagi Namjoon untuk menunggu. 

Namjoon bekerja sebagai composer dan juga pencipta lagu. Namjoon lebih suka berkontribusi dibalik layar bagi para seniman dan pemusik sehingga nama Namjoon tidak terlalu terkenal. Lebih seringnya, RM adalah nama panggung atau nama panggilannya saat bekerja. Namjoon juga seorang pengusaha dan sebagian besar dia lebih suka investasi untuk mengamankan dana atau incomenya setiap bulan.

Jungkook, anak itu kuliah saat ini dan memilih olahraga panahan sebagai fakultasnya. Jungkook kuliah disalah satu universitas olahraga di Korea dan itu artinya Namjoon akan kesakitan setiap Jungkook memukulnya seperti tadi. Jungkook juga bukan anak yang populer karena Namjoon sudah mengatakan padanya bahwa ia akan merahasiakan identitas Jungkook. Namjoon tidak ingin Jungkook diburu media atau dipandang sebagai adik seorang seniman dan Jungkook menerima itu semua. 

Orang tua mereka tidak perlu lagi kebingungan masalah dana dan fasilitas untuk dua putra tampan mereka. Meski dengan kesuksesan mereka sekarang, ada harga yang harus dibayar. Namjoon tidak meneruskan kuliahnya.

Dia berkorban.

Namjoon sungguh merelakan segalanya demi musik. Berjuang demi dirinya dan keluarga agar bisa mempermudah hidupnya. Perjuangan seperti itu tidak perlu Namjoon ceritakan. Dititik nol dalam hidupnya, Namjoon tidak pernah menyerah pada mimpinya. Kekuatan yang ia miliki yaitu satu, kasih sayang untuk orang tua dan adiknya.

Awalnya, orang tua mereka sangat tidak setuju Namjoon terjun dalam dunia musik. Orang tua mereka yang menentang keras itu pernah sampai menganggap Namjoon menentang keluarga dan marah besar padanya. Apalagi Namjoon tidak meneruskan sekolah, murka orang tuanya  semakin naik sampai ubun-ubun.

Lalu dibalik semua itu, Jungkook selalu mendukungnya. Memberikan kekuatan dan dukungan untuk kakaknya adalah satu-satunya hal yang bisa Jungkook lakukan. Saat itu, Jungkook masih SMA dan untuk membantu Namjoon, Jungkook merelakan uang jajan dan bekerja paruh waktu agar kakaknya juga memiliki uang ketika keluar rumah.

Sampai pada seperti itu perjuangan mereka sebagai saudara.

Sekarang, waktunya Namjoon yang membantu Jungkook dalam segala hal sebagai bentuk rasa sayang dan juga balas atas bantuan dan dukungan yang sudah ia berikan untuk kakaknya. Namjoon berjanji pada dirinya sendiri yang tidak pernah ia ucapkan pada orang lain, dia akan memperjuangkan kebahagian Jungkook, tidak akan membiarkan Jungkook menyerah pada pendidikannya, tidak akan membawa Kookienya pada penderitaan. Itu janji Namjoon untuk adiknya.

Bagi Jungkook sendiri, melihat kakaknya berjuang untuk meraih mimpi sampai sekarang justru membuatnya merasa kuat. Jungkook berjanji akan selalu mendukung dan menyayangi kakaknya apapun yang terjadi.  

"Kak Namu! Melamun terus. Ayo Kak!" 

Namjoon segera tersadar dari lamunan paginya. Dia langsung mengambil tasnya dan juga memasang topi dan masker agar orang lain tidak melihatnya. Meskipun Namjoon hanya orang dibalik layar tapi Namjoon juga tidak boleh terlihat ketika diluar rumah. 

"Sampai ketemu nanti malam, Kak Namu!" teriak Jungkook sambil melambaikan tangan dan langsung memutar gasnya agar motor itu melaju dengan kecepatan sedang. Balasan lambaian tangan dari Namjoon tidak sempat Jungkook lihat tapi Jungkook pasti paham atau mungkin sudah bosan mendengar Namjoon membalas pamitnya. 

"Hati-hati, Kookie" katanya dengan pelan dan hanya dia sendiri yang mendengarnya. []

Trivia : Love (Brothership Namkook) || FinWhere stories live. Discover now