*28*

17 1 0
                                    


Lewat pukul sebelas malam, acara mereka pun bubar dan selesai. Paling tidak penampilan para musisi papan atas yang sudah menghibur anak-anak sekolah selama dua jam lebih. Ahmad Dhani dan kawan-kawan turun dari panggung dan menemui A.D dan kawan-kawan di belakangnya.

"Blue Powder Monkey? Serius?" Tegur A.D begitu melihat wajah Ahmad Dhani di belakang panggung menghampirinya.

"Hei, itu nama band yang bagus. Itu atau 'Good Old Fashioned Boy'," Tukas Ahmad Dhani sambil terkekeh-kekeh.

"Ughhh...ya, sayangnya om benar..." Mereka berdua lalu tertawa bersama.

Anggota personil yang lain menyusul Ahmad Dhani dan ikut nimbrung tertawa dan bercanda dengan teman-teman dekat A.D yang notebene mereka sendiri merasa bukan siapa-siapa, tapi para personil Dewa 19 tidak membuat diri mereka susah untuk diajak ngobrol, apalagi terhadap A.D.

"D, kamu kok belum memperkenalkan siapa cewek cakep di samping mu ini?" Celetuk Ahmad Dhani.

"Eh!? Oh ya, ini Arna om, perkenalkan,"

"Arna," Arna memperkenalkan dirinya sendiri dan mengulurkan tangan untuk berjabat tangan dan di sambut Ahmad Dhani dengan mengecup punggung tangan Arna dan membuat anak perempuan itu merah wajahnya. "Om ganteng," Ujarnya.

"Om ganjen lebih tepatnya," Serobot Ari Lasso.

"Pacarnya A.D ?" Tanya Ari.

"he...he Kurang lebih seperti itu lah, Om" Ujar Arna sambil tersipu malu.

"Yang nomer berapa?" Tanya Ahmad Dhani.

"Eih? Maksudnya??" Arna pura-pura tidak tahu maksudnya.

"Ishh...Memangnya om" Timpal A.D.

"Lah koq om, almarhum papa mu juga, ups"

"Dasar..."

"Siapa tahu buah jambu monyet tidak jauh jatuh dari pohonnya,"

"Oh buah jambunya sudah saya bawa jauh-jauh dari pohonnya, Om"

"Ha...ha....ha....ha"

"Eh Kami pulang duluan yah, langsung ke Surabaya, ini saja kalau tidak big boss mu yang minta mana mungkin Om mau,"

Yang dimaksud big Boss adalah Bundanya.

"Selamat ulang tahun yah, D. Have a great life"

Mereka pun berpisah, meninggalkan Arna dan A.D, begitu juga Toby yang ingin mencari keberadaan Alan dan mengehabiskan malam ini bersamanya.

"Kemana Byan dan Nami?" Tanya A.D. begitu menyadari mereka berdua tidak ada bersama mereka.

"Ehem...Setelah penampilan Byan tadi, mana mungkin Nami ngga kasih kesempatan. Jadi mereka berdua pergi mojok berdua tadi diam-diam meninggalkan kita, "

"Wah bagus lah, tidak sia-sia artinya penampilan tadi,"

"Kalian main bagus banget"

"Bagus, tapi belum benar-benar bagus"

"Heh?!...Apa lah...terserah lah...Aku suka, anak-anak lain juga sepertinya begitu, bisa-bisa kalian jadi juara di festival nanti,"

"Ehem....Eh aku balik ke kamar duluan ya D, sudah capek banget" Anton yang dari tadi bersama mereka mulai merasa jadi obat nyamuk dan minta pamit.

Sekarang tinggal A.D dan Arna yang memutuskan untuk berjalan-jalan dulu di kawasan Hotel.

"Kamu kok nggak pernah ngomong bahwa hari ini ulang tahun mu?" Tanya Arna.

You've reached the end of published parts.

⏰ Last updated: Feb 04, 2021 ⏰

Add this story to your Library to get notified about new parts!

Awal DesemberWhere stories live. Discover now