*18*

7 0 0
                                    


Sekarang A.D sedang memegang sikat pembersih W.C dan ember berisi air sabun. Ini sudah hari ketiga ia melakukannya, di jam istirahat, dimana anak-anak lain sedang enak makan di kantin atau ngobrol bercanda dengan teman lainnya, ia harus membersihkan delapan ruang WC di sekolah ini, empat di jam istirahat pertama, empat berikutnya di jam istirahat kedua.

"Are you okay?" Tanya Arna, sembari menyodorkan gelas kertas berisi es jeruk kepada A.D.

Ia selalu menyempatkan diri dari kantin, membeli minuman dan cemilan untuk kekasihnya.

Paling tidak ini yang bisa ia lakukan.

"Slurrpp....I am great," Jawab A.D setelah menenggak minuman yang diberikan. "Bahkan setelah berkeringat seperti ini membuat minuman ini jadi yang pualing uenak sedunia,"

"Lebayy.." Sahut Arna usai menyodorkan roti sobek ke mulut A.D yang langsung menggigitnya dari tangan Arna langsung, tangannya terlalu kotor. Arna juga lalu mengelap keringat di kening A.D dengan memakai tisu.

"Terima kasih say...eh ga boleh bilang itu yah," A.D urungkan niatnya.

"Boleh kok...sekarang boleh..." Ujar Arna sambil malu-malu, nampak dari pipinya yang memerah.

"Yesss...yesss..." A.D mengepalkan tangannya dan berputar-putar kegirangan seperti mendapatkan achievement point dari sebuah game online.

Arna hanya bisa tertawa geli melihatnya.

"Bruakkk...byurrrr...." Tetiba, terdengar suara ember jatuh dan air tumpah di salah satu ruang kamar mandi.

A.D memang tidak di hukum sendirian. Ada anak lelaki satu lagi, baru memulai hukuman hari ini.

"Hei hati-hati donk!" Kecam A.D sebagai seorang yang sudah senior dalam hal hukuman membersihkan WC ini.

"Bruakk.." Anak lelaki itu mendobrak pintu dengan kasar, nampak sekali ia tidak menyukai hukuman yang diberikan kepadanya ini.

Atau pun mungkin karena mencuri dengar kemesraan dan yayang-yayangan antara A.D dan Arna.

"Eh aku kembali ke kelas lagi yah, ada masih tugas yang harus ku kerjakan," Tukas Arna.

"Ya, hati-hati yah yang..." Ujar A.D menggombalkan diri.

"Byurrr.....!!" Tumpahan air lagi yang hampir mengenai sepatu A.D dan Arna kalau tidak lekas-lekas mereka hindari.

Arna pun pergi.

"Apa an sih lu, resek amat." Cetus A.D kepada anak itu.

"Kerja oi kerja, bukan malah pacaran!" Teriak anak itu sembari keluar dari ruang kloset dengan membawa ember dan tongkat pel. Wajah nya masam bercampur kesal, ada dua tanda hitam dijidatnya, rambutnya dicukur army look, celananya cungkringan.

"Siap jenderal laksanakan!" Jawab A.D dengan memberikan tanda salut hormat layaknya seorang prajurit tentera.

A.D pun kembali mengerjakan apa yang harus ia kerjakan. Ia tidak keberatan, di awal ia sekolah ia memang merasa terganggu dengan kondisi ruangan WC yang jorok dan kotor. Sekarang ia bisa bantu membersihkan, hatinya cukup senang.

Ia pun bersiul-siul.

"Ngga boleh bersiul di wc, pamali!" protes anak itu.

A.D pun menghentikan siulannya.

Mereka pun kemudian sibuk dengan pekerjaan masing-masing, menunggu kapan bunyi tanda jam istirahat berakhir sehingga berakhir juga hukuman untuk kali ini.

"Dihukum kenapa lo?!" Tanya A.D memecah kesunyian antar mereka.

"Ada deh..." Anak itu menolak menjawab, tidak mungkin ia kasih tahu kalau alasannya karena ia kepergok membuka gambar tidak senonoh di smartphone-nya pas asyik-asyik di jam belajar, terlalu asyik hingga tidak sadar guru sudah berdiri di samping mejanya memperhatikannya dari tadi sementara teman sekelas lainnya tidak memberi tahu malah cekikian, teman ta*k emang!

"Aku A.D, anak kelas X IPA 2" A.D mencoba mempekenalkan dirinya sambil mengulurkan tangan yang tentu saja tidak disambut oleh anak itu, bukan kenapa-kenapa, mereka berdua sama tahu tangan mereka baru berurusan dengan apa saja di WC ini.

"Aku tahu diri mu, aku dengar rumour itu" Sahut anak itu ketus.

"Oh tentu saja, siapa yang tidak dengar," Jawab A.D enteng.

"Apa benar?" Tanya anak itu menyelidiki.

"Tadi kamu lihat sendiri kan? Yang sayang-sayangan sama aku?" Bantah A.D santai.

"Anak cewek tadi itu yang kamu cium di depan teman-teman kelas mu??"

A.D hanya menjawabnya dengan tersenyum lebarrr.

"Astargfirullahh.....ehhhhhh??!!" Anak itu langsung menutup mulutnya sendiri menyadari kesalahannya mengucap kalimat itu di WC.

Untuk itu A.D hanya tertawa melihatnya.

"Kamu pikir ngapain aku disini. Yah....setiap tindakan memang harus ada konsekuensinya. Aku terima kesalahan ku" Ucap A.D

Anak itu hanya diam.

"Byan, anak kelas XII IPS" Lalu ia memperkenalkan diri, mengulurkan tangan yang kini disambut oleh A.D toh, tangan mereka sudah sama-sama kotor.

"Aku dengar juga kamu hendak membuat band tandingannya Abi?" Tanya nya lagi.

"Oh em ji. Apa lagi yang tidak kamu dengar?" Canda A.D "Bukan tandingan, band benar-benar baru."

"Siapa saja anggotanya?"

"Untuk saat ini...Aku dan Toby......yang dirumour kan itu..."

"Hmmm yah.....aku juga denga.....ah sudah lah..."

"Ha.....ha...ha..."

"Siapa yang jadi pemain gitar?" Tanyanya lagi.

"Belum ada, kamu bisa main gitar?"

"Bisa..."

"Wah kebetulan....kamu mau?"

"Nggak...musik itu haromm...!"

"Ha...ha....ha...kalau musik itu haram, bagaimana dengan kicauan merdu seekor burung?" A.D mengemukakan alasan.

Anak bernama Byan itu hanya terdiam mendengarnya.

"Aku ada lihat video mu yang viral..."

"Yang kami berciuman?? Emang ada??"

"Bukannn....Yang kamu bermain piano dan menyanyikan Bohemian Rhapsody-nya Queen"

"Ohhh yang itu...."

"Permainan mu bagus, ku akui"

"Wah...terima kasih"

"Aku suka permainan gitar Brian May, majestik"

"Kalau begitu kita sodara...Aku penggemar berat Queen," A.D tersenyum lebar mendengarnya.

Byan hanya balas tersenyum.

Prinnnnngggg....!!!!

Suara bel tanda isitrahat berakhir berbunyi, mereka boleh berhenti bersih-bersih dan kembali ke kelas.

"Sampai jumpa nanti siang," Ujar Byan.

"Okay broo...tempat yang berbeda di waktu yang berbeda" Ejek A.D. sambil terkekeh-kekeh,

"Apaan sih...ga jelas..." Tukas Byan namun kemudian ikut terkekeh-kkeh juga.

Setelah membersihkan diri mereka pun kembali ke kelas masing-masing.

Awal DesemberWhere stories live. Discover now