*12*

12 1 0
                                    


'......Because a girl like you is impossible to find

You are impossible to find...'

Bait terakhir lagu 'Fall For You' dari Secondhand Serenade sudah dimainkan, setelah sebelumnya lagu 'Perfect' Simple Plan.

Jelas menunjukkan apa jenis selera musik yang disukai oleh Abi.

"Lagu-lagu ini nanti yang akan kita bawakan bulan depan di festival nanti," Ujar Abi.

Mereka saat ini berada di ruang musik di jam kedua sebelum jam istirahat, pak Brian memberi waktu mereka khusus dimana yang lain sedang sibuk belajar di kelas, mereka diperbolehkan berlatih. Festival tidak lama lagi, tinggal beberapa pekan, mereka begitu antusias.

A.D saja yang semula tidak terlalu peduli karena tidak mengerti pentingnya sebuah festival untuk pemain band setelah beberapa kali latihan bareng mulai merasakan ritme dan energi dari kawan-kawan satu bandnya.

'Ternyata begini rasanya bermain musik bersama," Pikirnya.

Ia belum pernah memainkan musik bersama orang lain selain bermain sendiri di hadapan guru privat piano-nya sedari kecil.

Jadi tentu saja ia baru menyadari ternyata bermain musik bersama orang lain memberi suasana yang berbeda. Tidak mudah menyatukan ritme dan harmoni antar alat musik dan kemampuan serta ego pemain masing-masing, sesekali terdengar sumbang namun semakin lama mereka semakin paham.

"Jadi beginilah rasanya menjadi Freddy di antara May, Roger dan Deacon..." Pikirnya senang.

Sudah seminggu ini A.D kembali masuk sekolah setelah sempat ijin sakit, sudah tiga kali mereka latihan bareng, kurang lebih satu jam mereka habiskan waktu setiap latihan pas jam istirahat terakhir atau selepas pulang sekolah.

Mereka semakin lama sudah semakin kompak.

'Dumm...dumm...dumm' Terdengar petikan bass ketika mereka sedang istirahat. Ternyata si Toby si pemain cadangan menyempatkan diri untuk memainkan bass. Ia satu-satunya pemain cadangan yang berada disini menemani para pemain utama dan mau disuruh-suruh, yang lain dengan berbagai alasan tidak mau datang.

"Huy! Siapa yang kasih ijin kamu main?" Sergah Jody tidak suka, terlebih yang dimainkan adalah alat-nya.

"Maaf," Sahut Toby seketika melepaskan bas yang baru saja dipetiknya.

Ia memang selama masa sudah dijadikan anggota band-pemain cadangan- belum pernah diberi kesempatan lagi bermain musik di ruangan ini, begitu juga anak-anak cadangan yang lain yang akhirnya beberapa sudah menyerah.

"Siapa nama mu?" Tanya Abi terus terang, karena ia benar lupa atau sebenarnya tidak pernah ambil peduli sama sekali.

"Tob...", "Oh ya terserah lah, besok jangan main kesini lagi,"

"Maaf kak, tadi saya tidak bermaksud lancang," Ujar Toby sambil memasang muka bersalah.

"Tsk, bukan karena itu, kamu...apa hubungannya dengan Alan?" Cerca Abi dengan nada ketus.

"Eh? Alan?....Teman kak," Jawab Toby dengan gelisah.

"Teman? Apa lebih dari itu?" Cerca Abi lagi.

"Ma...maksud kakak...?" Toby semakin gelisah.

"Cheryl cerita, ia teman sekelas mu. Kamu homo ya ternyata," Tembak Abi langsung.

Toby terdiam membisu, wajahnya keluar keringat dingin.

Cheryl adalah cewek Abi yang sekarang, awal sekolah dekat sekali dengan Toby dan sering hang out bareng, sebelum kemudian berpacaran dengan Abi dan mereka pun sudah jarang bertemu lagi.

Awal DesemberWhere stories live. Discover now