Jooheon berlari dilorong-lorong rumah sakit.
Jooheon membuka pintu kamar inap hyungwon dengan keras, dia melihat wonho masih tidak berpindah tempat.
Bahkan suara dobrakan pintu pun wonho tak menoleh sedikitpun, dia terus saja memandangi hyungwon.
Jooheon menghela nafas, lalu berjalan mendekati wonho dan menepuk lembut pundaknya.
"hyung"
Tidak ada jawaban, wajah wonho sekarang pucat, benar-benar pucat. Rambutnya acak-acakkan, bajunya yang kusut, dan wajahnya yang murung sudah bagaikan mayat hidup.
"hyung, dia udah dibawa kepolisi, hyungwon akan baik-baik saja" ucap jooheon sembari mengeluarkan senyumannya.
"t-trimakasih" ucap wonho pelan.
Suasana menjadi hening kembali, wonho yang masih sibuk menatap hyungwon, sedangkan jooheon melihat jendela kamar sambil memikirkan topik untuk mencoba mengobrol dengan wonho.
Tiba-tiba saja monitor untuk detak jantung hyungwon semakin melemah, wonho yang menyadari itu langsung membulatkan matanya dan pergi berlari keluar.
Jooheon mengerutkan keningnya beberapa saat, sampai tau apa yang terjadi.
_____
Wonho sekarang sedang mondar-mandir sembari mengigit jarinya.
Sudah 3 jam wonho mondar-mandir seperti itu, jooheon yang pusing melihatnya mencoba memberhentikan wonho. Tetapi dia tak peduli.
Dan sudah 3 jam juga dokter berada didalam kamar inap hyungwon, banyak dokter dan suster yang keluar masuk.
"hyung, tolong tenang, jangan panik seperti itu, hyungwon pasti akan baik-baik aja"
Jooheon akhirnya kesal, lalu menarik tangan wonho untuk duduk dikursi ruang tunggu.
"tunggu disini, sabar hyung.."
Wonho terdiam, sampai dokter keluar dari kamar inap hyungwon.
Wonho langsung berdiri dan berlari kedokter tersebut.
"dokter, gimana.."
"hyungwon sekarang sudah sadar, hanya saja, ingatannya tiba-tiba hilang"
"h-hilang? Dokter pasti bisa balikin ingatan hyungwon kan? Iya kan?!"
"hyung..sabar"
"maaf, kalau itu kami tidak bisa, saya permisi"
Dokter itu meninggalkan wonho dan jooheon.
Wonho sangat bersyukur hyungwon sudah sadar, tetapi dia kembali sedih saat hyungwon hilang ingatan.
Wonho masuk kedalam kamar inap hyungwon, dan melihat pria manisnya sedang terbaring menatap langit-langit kamar.
Wonho duduk didepan tempat tidur hyungwon sembari menggenggam tangannya.
"h-hey.."
Hyungwon menoleh, merasa tangannya digemggam seseorang. Dia langsung terkejut.
"k-kamu si-siapa?"
Wonho tersenyum, "ini daddymu, calon suamimu"
Hyungwon terdiam, dan tiba-tiba kepalanya terasa sakit.
"akh.."
"daddy!"
"daddy mau kemana? Wonnie mau ikut"
"daddy kerja mulu huft!"
"wonnie marah sama daddy!"
"daddy daddy, baju ini bagus ga?"
"wonnie sayang daddy!"
Tiba-tiba saja kata-kata tersebut terngiang-ngiang dikepala hyungwon.
"hyungwon? Kamu kenapa?" ucap wonho panik, dia tidak ingin kondisi hyungwon melemah lagi.
Hyungwon terdiam, rasa sakit tersebut sudah mereda, dia menoleh kearah wonho dan tersenyum.
"d-daddy...wonnie kangen"
Wonho tersenyum lembar lalu mengecup bibir tebal hyungwon.
"daddy juga sayang, kangen banget"
"daddy minta maaf, karena udah ga jagain kamu bener-bener, maafin daddy" ucap wonho, lagi-lagi air matanya jatuh perlahan.
"gapapa daddy, wonnie maafin daddy"
Wonho tersenyum, air matanya semakin deras.
"daddy jangan nangis, jelek tau!"
Wonho tertawa lalu memberi hujan kecupan keseluruh wajah hyungwon.
Disisi lain jooheon yang sedang bersandar diambang pintu kamar inap hyungwon pun tersenyum senang, dia merasa bahagia bisa melihat teman baiknya tersenyum kembali.
TBC
___________
Hadeh pendek banget part kali ini:(
Maaf yaa. Nanti aku coba double update kalo sempet.
Makasih yang udah baca cerita aku, jangan lupa vote+commentnya yaa..
Luv u🐇❤🐢
