DADDY WONHO

3.2K 212 6
                                    

Tok..Tok..

Tidak ada jawaban..

"hyung?"

Jooheon membuka pintu kamar inap hyungwon, mendekati wonho dan menepuk pundaknya.

Wonho sama sekali tidak menoleh, tatapannya selalu kearah hyungwon yang matanya masih terpejam sejak kemarin.

Sudah 3 hari hyungwon koma, dan sudah 3 hari pun wonho tak makan, pergi bekerja, dan menjalankan aktivitasnya, setiap hari, jam, menit, detik, wonho terdiam sembari menatap hyungwon.

Baju wonho juga sudah kotor, sebagian bajunya kotor terkena darah hyungwon saat kejadian waktu itu.

Jooheon menghela nafas sembari mengelus pundak wonho lembut.

"hyung, ayo makan"

Tidak ada jawaban.

"hyung, kalau hyung ga makan hyungwon juga akan sedih melihat kondisimu seperti ini"

Wonho tidak memedulikan omongan jooheon, ia hanya melamun sembari menatap wajah cantik calon istrinya.

"hyung ayo!"

Jooheon menarik tangan kekar wonho, tetapi masih saja yang ditarik terdiam, jooheon akhirnya menyerah.

"baiklah kalau tidak mau makan, telfon aku jika butuh bantuan"

Jooheon berbalik dan berjalan keluar.

"tunggu"

Jooheon terhenti, setelah sekian lama akhirnya wonho membuka suaranya, dan ya suaranya serak dan sepertinya sudah habis karena ia sering menangis meraung memanggil nama hyungwon.

Wonho menoleh, "tolong bantu aku untuk lacak ibu tiri hyungwon"

Jooheon mengerutkan dahi lalu berbalik menatap wonho, "ibu tiri? Hyungwon punya ibu tiri?"

"sudah tolong carikan saja!"

"tapi aku tidak tau wajah ibu ti-"

Jooheon berhenti berbicara saat wonho melempar selembar foto, difoto tersebut ada seorang wanita muda cantik dan seorang anak kecil laki-laki yang tampak tersenyum bahagia, ya, anak laki-laki tersebut adalah hyungwon.

Jooheon mengambil foto tersebut dan keluar dari kamar inap hyungwon.

Wonho berbalik menatap hyungwon kembali, tangan kekar wonho menggenggam tangan lentik hyungwon, dikecupnya tangan tersebut oleh wonho.

"sebentar lagi ibu tirimu akan dimasukan kedalam penjara, dan wonnie akan aman bersama daddy"

____________

Mobil jooheon berhenti disebuah rumah mewah, lingkungan disekitar tampak sepi, jooheon memandang foto yang diberikan wonho tadi.

Jooheon keluar dari mobil, dan berjalan memasuki pekarangan rumah mewah tersebut, jooheon tau betul siapa yang membuat keluarga sahabatnya hancur.

Jooheon mengetuk pintu besar tersebut.

"ya sebentar"

Itu suara seorang wantia didalam sana, wanita tersebut membukakan pintu mewahnya. Saat wanita itu tau siapa yang datang, dia langsung menutup pintu kembali, tetapi dihadang oleh jooheon.

"mau apa kamu kesini?!"

"kak, kita perlu bicara"

"bicara apa hah? Ga ada yang perlu dibicarain lagi, ayah sama ibu udah meninggal! Kita ga ada hubungan apa-apa lagi"

"aku ga mau ngomongin itu, ini soal hyungwon"

Hyera terdiam.

"kakak kan yang berusaha bunuh hyera buat deket sama wonho hyung?! Iya kan?!"

"jooheon, masuk!"

Hyera menarik paksa tangan jooheon dan langsung mengunci pintu rumahnya.

"kakak kenapa sih sukanya ngancurin hidup orang? Memangnya kakak dulu ga bahagia nikah sama ayahnya hyungwon?!"

"ck, dia miskin"

"terus kenapa kk mau nikah sama ayahnya hyungwon kalau tau dia miskin?"

"lee jooheon, jangan sok mengintrogasi gitu bisa kan? Langsung to the point aja"

Jooheon berusaha menahan amarah yang akan keluar, "aku tau, kaka pasti mau bunuh hyungwon dan menikah dengan wonho hyung lalu merebut semua harta-hartanya? Iya kan?!"

"LEE JOOHEON JAGA OMONGANMU!"

"memang benar kok, kaka selalu aja gonta ganti suami buat dapetin harta-harta mereka, kk emang ga punya hati!"

"LEE JOOHEON!"

PLAK!

Pipi jooheon merah, jooheon memegangi pipinya yang habis ditampar keras oleh kakanya.

"tampar aku! Tampar lagi! Aku sekarang bukan lee jooheon yang cengeng! Ayo kalau berani kk tampar aku! Tampar dan siksa aku seperti dulu!"

Amarah hyera pun semakin jadi, dia pergi keapur dan mengambil pisau tajam. Jooheon tersenyum mengejek saat melihat kknya membawa pisau.

"loh kok mainnya pakai senjata? Bukannya dulu kk sukanya pukul-pukul aku sampe ga berdaya pake taan kosong kk? Ko sekarang jadi pakai senjata? Kk udah lemah ya sekarang?"

"lee jooheon jaga bicaramu brengsek!"

Hyera berlari dan hendak menusuk jooheon, tetapi tiba-tiba ada dua petugas polisi yang memegangi tangan hyera.

"lepasin! Brengsek kalian semua!"

Jooheon tersenyum penuh kemenangan, polisi pun memborgol tangan hyera, pisau yang di pegang hyera pun sudah diamankan polisi lainnya.

"terimakasih sudah berkerjasama pak polisi"

"sama-sama lee jooheon"

Kedua polisi membawa hyera masuk kedalam mobil, dan petugas lain pun memeriksa rumah hyera.

Jooheon yang melihat hyera dari depan pintu rumah pun tersenyum bahagia saat melihat kakak tirinya telah pasrah dibawa polisi kekantor polisi.




























































TBC
___________

Halo semuaaaa..
Nahlo bingung kan? Hahaha..
Next chapter aku mau buat flashback dan mengungkap semua soal hubungan hyera dan jooheon, nanti kalian bakal paham kok.
Ditunggu aja yaa next chapter!!:D

Makasih yang udah baca cerita aku, jangan lupa vote + commentnya yaaa..

Luv u🐇❤🐢

DADDY WONHO | hwh✔Where stories live. Discover now