54. Akhir Cerita

7.8K 266 61
                                    

Telepon diruangan itu berdering memekakkan telinga.

Wanita itu menghela nafas lelah. Meraih gagang telepon itu dan menempelkannya ditelinganya.

"halo?"

"halo bu. Ini dari Sekolah Buana internasional bu. Benar ibu orang tuanya Caliana Putri Wibowo?" sebelah alis wanita itu terangkat kecil. "iya bu. Ada apa ya?"

"sudah dua hari caliana tidak masuk bu. Surat izin pun tidak diantar. Kalau boleh tahu, alasan caliana tidak masuk apa ya bu?" Wanita itu memijat kecil keningnya. Sudah lelah dihadapi oleh pekerjaan, ia malah tambah diberi masalah dengan putrinya yang sudah dua hari tidak masuk sekolah.

"maaf bu, saya sedang ada di kantor. Akan saya hubungi ibu sesaat lagi, saat saya sudah bisa menghubungi anak saya." setelah mendengarkan kalimat akhir dari wali kelas putrinya itu, Wanita ini meletakkan gagang ponsel itu kembali ditempatnya.

Tok tok tok.

Wanita itu menolehkan kepalanya.

"Makan siang yuk, ren?" wanita itu menggeleng. "engga deh mba. Mba aja bareng yang lain. Gue lagi mumet nih, ga nafsu makan." Tika menghampiri meja Rena yang saat ini sudah berstatus sebagai Bossnya.

"gausah dipikirin banget ren. Kuy makan, dari pada kambuh maag lo." Rena tersenyum tipis. "engga papa mba, mba aja bareng yang lain. Gue juga uda mau keluar ini." Rena saat ini sudah menjadi CEO di ZoyStar. Lukman menyerahkan perusahaannya untuk diurus oleh Rena, karena Bayu sama sekali tidak berniat memasuki dunia fashion, sedangkan Abay sudah punya pabrik Indomie sendiri.

Saat ini Tika menjadi sekretarisnya, sedangkan Tya menjadi manajer HRD, lalu Nuno menjadi manajer pemasaran, sedangkan Jay sudah tidak lagi bekerja. Jay sekarang menjadi bos diseberang ZoyStar. Benar. Jay dan kekasihnya sudah menikah beberapa tahun yang lalu di New Zealand. Mereka juga mengadopsi anak yang seumuran dengan putranya Rena.

"mau kemana?" tanya Tika, saat melihat Rena bangkit dari kursi kebesarannya dan meraih mantel merah mahalnya.

"nyari ana." dahi Tika berkerut bingung. "bukannya jam segini seharusnya, ana masih sekolah ya?" Rena menggeleng. "uda dua hari dia ga masuk sekolah, tapi gue sama sekali ga tau. Ga becus banget gue hah.." mendengarkan helaan nafas lelah yang keluar dari bibirnya Rena membuat Tika merasa sedikit bersimpatik.

"bukan salah lo na, emang perusahaan lagi banyak kerjaan aja, sampai lo juga jadi lupa nelpon rumah kan?" benar. Saat ini ZoyStar sudah lebih besar pemasukannya. Bukan hanya bagian tampilan luar, perusahaan ini juga sudah memiliki ratusan desainer terkenal. Semakin terkenal ZoyStar semakin banyak pekerjaannya Rena. Bahkan sudah dua hari wanita itu tidak pulang kerumah. Sudah dua hari juga ia tidak bertatap mata dengan anak-anaknya. Apalagi suaminya. Ia rindu Arka.

Sudah dua hari juga Arka tidak menghubunginya. Ia harus maklum karena Arka memang sedang sibuk-sibuknya syuting film baru pria itu saat ini. Arka sudah Go internasional. Bukan hanya masyarakat Indonesia yang tau siapa dia, tapi kini segala manusia dibelahan dunia manapun pasti tahu siapa Arka Keitaro Wibowo.

Ponselnya yang bergetar membuatnya meraihnya, nama Mama❤️ yang muncul membuatnya dengan cepat mengangkatnya. "Halo ma?"

"halo sayang, sudah makan?" Rena berdehem. "uda ma. Ana ada disana ga si?"

"ana? Bukannya jam segini masih sekolah ya? Kenapa?"

"engga. Mama kenapa telpon?"

"semalam tante-tante kamu datang ke butiknya mama." Rena berdecak.

"mereka ngerusuhin butik mama lagi?" Rena sebal sekali dengan para rubah tua itu. Sudah bertahun-tahun lamanya, tapi tante-tantenya itu tak pernah berhenti mengganggu hidupnya Maharani. Sejak tahu Rena ialah cucu dari Johnson, tante-tantenya Rena suka sekali datang untuk minta dicipratkan kekayaan oleh Rena.

A Whole New World. ✔️Where stories live. Discover now