Rumah Sepupu Kemal

51 7 0
                                    

Kami pun berjalan menuju jalanan, dan menaiki mobil online pesanan Kemal untuk menuju Jakarta, ya dimana rumahnya Sepupu Kemal dari Ayahnya.

Radit duduk di depan bersama Abang supirnya, sedangkan Kemal, Kayla dan Raka duduk di belakang. Awalnya Kayla menyarankan agar Kami semua menaiki kereta saja, namun karena terlalu ribet akhirnya kami pun menaiki mobil online ini.

" Bang, nyalain musik boleh ga? Gabut amat ga ada suara musik, " Ceplos Radit ke Abang mobil online itu.

" Oh iya, Mas. Boleh banget, mau lagu apa, Mas? " tanya Abang nya ke Kami.

" I like you and you'll know it, " Kayla angkat bicara dengan cepatnya, Kemal tersenyum.

" Lagu itu kan yang pernah gua kasih ke dia, " batin Kemal.

" Ciie.. Dasar bucin ya, " Radit meledek Kayla.

" Itu ga bucin tuh! Cuma sayang aja, " Seru Kemal melihat dan tersenyum kepada Kayla dan di balas senyuman oleh Kayla.

" Nah benar itu, " Kayla mengangguk, sementara Raka dan Radit menggelengkan kepalanya.

" Ampun deh ya kalau ada orang yg pacaran, dimana-mana pasti dunia milik mereka berdua, " Raka dan Radit kompak.

Kayla melirik ke arah jalanan, sambil dia berbicara, " Ngga dunia gua sama dia ga milik berdua aja, nih contohnya ada lu (Raka) dan lu (Radit). "

" Sama ada abang supir juga tau, Noona, " Kemal melirik ke Kayla tapi Kayla masih melirik ke arah jalanan.

Kayla mengangguk, semuanya pun hening kembali. Hanya ada suara mobil dan motor yang melintasi jalanan yang sama dan jalanan yang berlawanan arah. Ketika mobil masuk ke jalan tol, Kayla tertidur, tanpa sadar Dia menyandarkan kepala nya di pundak Kemal.

Kemal yang melihatnya tersenyum, tersipu malu. Radit yang melihat dari kaca mobil meledek kepada Kemal, " Ehem.. Ciie Noona nya tidur di perhatiin nya detail amat. "

" Ish.. Apaan sih lu, Dit. Ngga tuh biasa aja si, " Kemal mengelak kepada Radit.

Radit menghela nafas panjang, menggelengkan kepalanya sambil tersenyum, " Lu itu temenan sama gua udah lama, jadi gua tau kalau lu merhatiin seseorang itu kaya gimana. "

" Nama nya juga orang jatuh cinta, Mas. Pasti rasanya selalu ingin curi-curi pandang. " Supir itu melirik ke arah Radit dan tersenyum.

" Nah kan, denger kan lu, Dit? " Kemal terkekeh.

" A, nanti Teh Kayla mau di ajak ke Jambi? " tanya Raka menatap Kemal.

" Iya, gua bawa kakak lu ke Jambi dulu ya. Santai pasti gua jagain kok dengan baik baik. " Kemal menatap balik Raka.

" Iya, A. Intinya juga hati-hati aja ya. Jaga diri kalian masing-masing juga. " pesan Raka ke Kemal.

Kemal tersenyum dan meng-oke kan ucapan Raka.

Satu jam kemudian..

" Mas, Perumahan Citra kan ya? " tanya Abang tersebut kepada Kemal.

" Iya, Bang.. Rumahnya nomer 54 ya. Catnya warna biru langit, " jelas Kemal sambil melihat-lihat di perumahan tersebut.

Mobil tersebut pun melaju dengan sangat pelan hanya dua puluh kilometer perjam nya, sambil supir tersebut dan Kemal juga melihat ke kiri dan kanan perumahannya, mencari rumah nomer lima puluh empat. Lama Kemal dan Supir mencari akhirnya ketemu, Kemal pun membangunkan Kayla yang sedang tertidur sementara Raka dan Radit sudah keluar dari mobil.

Kayla terbangun, melihat sekeliling dan merasa heran, Kemal membayar ongkos kepada supir tersebut. Kedua nya pun turun dan Kami semua berdiri di depan pagar berwarna silver yang menjulang tinggi, mungkin sekitar tiga meter. Raka memencet bel rumah Sepupu Kemal sampai ketiga kalinya, ada seorang pria muda membukakan pintu untuk Kemal dan langsung memeluk erat Kemal.

Kemal Dan Kayla [Revisi] Where stories live. Discover now