Gugup

51 7 0
                                    

Kayla menyandarkan kepalanya ke pundaknya Kemal, Kemal memeluk pinggang Kayla. Keduanya samasama mlihat ke langit yang gelap.

" Orang ketiga itu bakal selalu ada Sayang, tapi itu cuma buat menguji kita, " Kayla berbicara masih menatap langit.

" Iya Sayang, kita pasti bisa ngelewatin masa-masa itu, " Kemal menggelus rambut panjang milik Kayla.

" Aah benar, aku mau tanya soal yang kata kamu.. Ada yg mirip sama aku? Beda tinggi sama rambutnya aja? " tanya Kayla sambil menatap Kemal, Kemal memasang muka badmoodnya.

" Iya tuh, dia mirip banget sama kamu tapi bener deh, nyebelin banget. Bilang aku penguntit dia segala lagi, " raut wajah Kemal kesal mengingat gadis yang sangat mirip Kayla tersebut.

Kayla menggelus pipi Kemal sambil menatapnya, " Sayang, tapi walaupun Kami hampir mirip.. Kami beda karakter kan? "

" Jelas aja beda banget, tiga ratus enam puluh derajat bedanya, " Kemal menatap Kayla, Kayla pun tersenyum.

*

Kini semua berkumpul lagi di Ruang Tamu, raut wajah Kayla masih sangat terlihat kesal, sedangkan Kemal sebelumnya memberi tahu, bahwa semua tidak apa-apa. Tidak akan ada yg terjadi, Entah itu karena gadis yang mirip dengan Kayla maupun Steven. Kemal juga meminta kepada Kayla untuk baikan lagi dengan sahabatnya itu, Sandi.

" San, lupain masalah Steven ya. Gua cuma minta tolong jangan bahas dia ada ataupun ga ada Kemal ya, " Kayla memohon kepada Sandi, Sandi hanya menunduk karena masih merasa bersalah.

" Iya, Kay gua ga bakalan bahas apapun tentang dia lagi. Gua bakal cegah biar kita ga ketemu lagi sama dia, " kata Sandi, Kayla tersenyum dan memeluk Sandi, " Iya gapapa, tetep lindungin gua ya dari dia kalau Baby Koala gua ga ada di Bogor. "

Kemal ikut memeluk Kayla, " Aku juga bakal jagain kamu., apa lagi kalau cita-citaku udah kesampaian, kamu bakal segera ku persunting. "

" Aciiie yang udah ngomongin masa depan, sampe lupa ya disini ada gua juga, " Radit dan Helen berbicara berbarengan.

Kayla menarik Helen kedalam pelukannya, sementara Kemal merangkul Radit. Kami pun tertawa kembali, suasana yang tadinya dingin menjadi hangat lagi. Perlahan pelukan Kami lepaskan, Kayla, Radit dan Kemal izin untuk kembali kerumah Kayla lagi karena hari semakin malam.

Tentu saja di izinkan oleh Sandi dan Helen, kedua sahabat Kayla pun bekata, " Yaudah ya hati-hati kalian. "

" Iyaiya, Len. Kami pasti hati-hati kok.. " Kayla bersalaman dengan Helen dan Sandi, " Iya kan Sayang? " lanjut Kayla menanyakan pada Kemal.

Kemal pun menggangguk dan berkata, " Oh iya jelas pasti itu mah Tuan Putri. "

" Yaudah.. Gua balik dulu ya, " Ucap Kemal sambil berdiri mengikuti Kayla, lalu di ikuti juga dengan Radit.

***

Suara burung berkicauan telah terdengar, otomatis saja ini menunjukan bahwa waktu kini semakin siang.

Pukul setengah tujuh Kayla bagun dari tidurnya, namun belum melihat Kemal ataupun Radit berada di sofa. Kayla pun langsung merapihkan rumahnya sebelum keduanya bangun dari tidurnya, setelah selesai Kayla pun memasak untuk sarapan pagi ini.

Aroma masakan Kayla lagi-lagi berhasil membuat Kemal terbangun dari tidurnya. Kemal menghampiri dan memeluk Kayla dari belakang, sontak saja Kayla terkaget dan menoleh kebelakang walupun Kayla tau, tidak mungkin orang lain yang akan berani memeluknya seperti Kemal.

Kemal menempelkan dagunya di pundak Kayla, dengan nada khas bangun tidur Kemal bertanya, " Udah bangun dari tadi ya, Sayang? "

Kayla pun mengangguk sambil tersenyum, lalu menoleh sedikit sehingga pipi keduanya saling menempel satu sama lain. " Iya, aku udah bangun dari tadi. Tapi belum sempet mandi soalnya aku mentingin masak dulu nih. "

Kemal Dan Kayla [Revisi] Where stories live. Discover now