Festival

2.7K 376 10
                                    


Hampir tengah malam aku baru sampai rumah kontrakan. Sepi karena Aya lagi pulang ke rumah orang tuanya. Badanku remuk capek banget karena ini baru pulang habis perjalanan dinas dari Medan. Padahal awalnya bukan aku yang harus ke sana. Nasib sebagai sekretaris middle  gini biasanya lebih sering ditunjuk untuk menggantikan sekretaris senior yang nggak bisa ikut karena kalau sekretaris junior masih terlalu junior. Bingung nggak? Ya intinya, ini adalah minggu dimana aku nggak bisa berleha-leha di hari Sabtu. Bahkan harus bersabar dengan delay landing pesawat dan kemacetan malam minggu supaya bisa bertemu kasur kamarku yang nyaman. 

Habis mandi aku berniat langsung tidur, besok saja bongkar-bongkar kopernya dan memikirkan laporan. Malam ini aku butuh istirahan. Namun aku belum sampai terlelap Arsyaka menelepon.

"Udah nyampek rumah?"

"Udah, udah nyampe rumah dan udah mandi." Aku tidak tahu mengapa aku harus memberikan informasi tambahan itu. Padahal Arsyaka kan cuma tanya aku sudah sampai atau belum. Barangkali suka begitu kalau sama orang yang kita sayangi.

"Udah makan?"

"Tadi udah sebelum terbang."

"Ya kalo laper makan lagi."

"Enggak ya, emangnya kamu laper mulu." Makanku tuh dikit nggak kayak Arsyaka yang banyak.

"Dibilangin."

"Iyaaaaa. Nanti. Kamu lagi di mana?"

"Di jalan mau ke venue."

"Hmm?"

"Mau check sound malam ini. Besok kamu dateng kan?"

Tunggu dulu bentar, venue.. check sound.. eh besok ada konser? "Eh.. besok ya?"

"Hmmm kan lupa pasti. Kan aku udah kirim brosur festivalnya."

"Iiih lupa, kirain masih minggu depan." Aku merutuk diri sendiri.

"Besok besok besooook. Udah aku ingetin nih ya."

"Iya iya!"

"Yaudah, aku dah mau nyampe. Kamu kedengernya udah ngantuk ya? Tidur yang nyenyak, Na. Sampai jumpa besook."

Aku memang tidak membalas apa-apa karena memang sudah mengantuk. Bersyukur karena Arsyaka mengakhiri panggilan itu cepat. Namun aku tidak langsung tertidur melainkan membuka chatroom melihat kiriman brosur festival yang dikirim Arsyaka dari bulan lalu. Ternyata benar, besok. Besok banget ya. Aku menghela napas sebelum memejamkan mata.

Belum sampai tidur aku kemudian membuka mata lagi. Teringat sesuatu. Lah kan... besok malem aku ada ngirim deadline laporan perjalanan dinas kemarin ke supervisor. Sebelum nanti Senin bahannya masuk rapat. Kalau besok aku nonton festival nggak sempet dong nyelesain itu. 

Dengan berat hati aku bangun dan membongkar koper. Membuka laptop dan seabreg berkas yang harus aku susun laporannya. Salahku juga sih nggak aku cicil dari kemarin karena aku lebih suka main. Abisan sayang banget kalau ke luar kota cuma dihabiskan beresin laporan di hotel, ya mending liburan dulu. Hiks, sekarang baru kerasa kan efek dari decision itu. Nggak ada cara lain selain harus dibayar begini. Nyari makan emang gini banget. Aku menyingsingkan lengan menyemangati diri sendiri. "Nana semangat!" 

Jam 8 pagi aku baru selesai. Ibarat kerja ini tuh udah seharian sendiri harusnya dihitung full gaji nggak sih? Aku bahkan harus bikin kopi semalam padahal aku anaknya nggak terlalu kuat sama namanya kafein. Suka bikin deg-degan, sekarang ini aja sudah mulai kerasa.

Setelah aku kirim file-nya, aku bersiap tidur. Festivalnya dimulai jam 1 jadi kalau aku mau berangkat jam 11 berarti jam 10 aku harus bangun. Aku pasang alarm jam berkali-kali supaya bisa bangun. Setidaknya sekarang aku bisa dengan tenang beristirahan. 

Dari JanuariWhere stories live. Discover now