Prolog

11.4K 627 4
                                    

Malam itu, tidak seperti malam lain sebagaimana aku menghabiskan malam di perantauan yang jauh dengan orang tuaku dan hanya dengan aku tidur sendiri di kasurku, aku tidur memeluk Mama. Aku memang sedang pulang. Pikiranku kalut karena aku sedang merasa takut.

"Takut kenapa?"

"Mama dulu kenapa ngebolehin aku pacaran sama Arsyaka?"

Arsyaka itu anak band di ibukota. Kerjanya nggak kayak aku yang punya jadwal tetap. Kalau lagi manggung ke luar kota bisa berminggu-minggu apalagi kalau ke luar negeri, bisa berbulan-bulan. Teman-temannya cantik-cantik. Fansnya juga banyak yang lebih baik dariku. Seperti apa kata orang, ribuan ikan di laut sudah mengantre di depannya, Arsyaka hanya perlu tinggal pilih saja, kalau mau.

"Ya karena ini hidup kamu, kamu yang ngejalani, kamu yang merasakan. Toh anak Mama udah gede kan udah tahu dan bisa menimbang-nimbang baik buruknya buat diri sendiri." Mama mengelus rambutku berkali kali. Mamaku memang enggak anti anak band kalau anak band-nya kayak Arsyaka. Tapi tetap saja, ada yang terasa mengganjal dari hubungan kami.

"Mam, apa yang dulu bikin mama yakin sama Papa?"

"Nggak ada."

"Loh kok nggak ada?" Kok bisa sih?

"Nggak tau. Mama dulu ngerasanya udah pas aja. Tiba-tiba seperti udah bisa ngebayangin bakal kaya gimana kalau menjalani hidup bareng papa. Meski nggak diyakinkan dengan syarat apa apa."

Aku jadi iri. Aku dan Arsyaka.... nggak terbayang. Apakah Arsyaka mau menghabiskan sisa hidupnya denganku, seorang yang biasa-biasa saja bukan dari kalangan artis seperti biasanya ia dikelilingi?

Dan apakah aku mau bertoleransi dengan jadwal Arsyaka yang tidak pasti yang sering membuat LDR dan hanya punya waktu sebentar buatku? Akan jadi seperti apa memangnya kisah ini?


***



Halo, aku Ami :)

Terima kasih sudah mau mampir kemari. 

Sebagai pembuka, cerita ini ditulis dalam rangka menuangkan ide saja. Just self indulgent kind of story. Segala yang kutulis di sini juga bersifat first draft yang belum sempurna. Serious precaution, cerita ini ditulis ketika aku belum belajar banyak soal kepenulisan. So messy it is.

Cerita ini awalnya ditulis tanpa plot yang runut, it feels like collection of short stories. 

Kalau kamu tidak suka dengan tulisan ini, i suggest you to close this one and try my newer stories. Find what's click on you.

Silakan memberi vote dan berkomentar jika berkenan. Boleh kasih saran juga. I'd be glad.

I curated playlist on spotify: 'about lover from january'. You can enjoy listen it while reading this story. Bisa juga mengunjungi link untuk trivia, extra dan lain-lain

Selamat menikmati kisah ini :)

Dari JanuariWhere stories live. Discover now