Bagian 13.

2.2K 144 16
                                    

"Ada dimana saatnya lo harus melewati segalanya sendiri. Karna orang-orang yang berjanji untuk selalu ada, akhirnya pergi juga."

Setelah terkurung di rumah sakit selama seminggu, akhirnya Nadila akan terbebas dari ruangan bau obat-obatan ini. Yaps tepat sekali hari ini Nadila di perbolehkan pulang, tetapi gadis itu masih di dalam ruangannya menunggu Papa dan Mamanya jemput.

Nadila tidak sendiri disini, ia bersama Arga dan kedua sahabatnya-Liza dan Nazwa yang hari ini bolos sekolah sedangkan Meka hari ini sekolah karna itu dia tidak ikut mengantar Nadila pulang.

"Dill?" panggil Arga membuat Nadila yang sedang main handphone di kursi roda mendongakkan kepalanya.

"Kenapa?"

"Gue ke kantin bentar yaa? Iseng mau nyemil." ijin Arga yang langsung mendapatkan anggukan kepala dari Nadila.

Ketika Arga meninggalkan ruanganya, Nadila mendengar desahan kecewa yang berasal dari dua orang yang sedang menatap pintu dengan tatapan menyedihkan.

"Ngapa lo berdua? Diem aja lagi dari tadi," tanya Nadila pada sahabatnya.

"Dill, dulu emak lo ngidam apaan si? Kok Arga bisa ganteng gitu?" tanya Liza yang pandangannya masih lurus ke pintu.

"Ngidam engga ngaruh ke tampang bege, emang gen keluarga gue bagus aja." jawab Nadila dengan bangga membuat Liza menoleh ke arahnya dengan tatapan sebal.

"Ehh nikung Meka masih halalkan ya?" ucap Nazwa tiba-tiba.

"Halal Wa, nanti pasti lo dibantuin sama dia."

"dibantuin deket sama Arga?"

"dibantuin ketemu sama tuhan." kini gantian Nazwa yang menatap Nadila sebal.

"Nyebelin banget." seru Nazwa dan Liza berbarengan membuat Nadila tertawa kencang.

"Jangan ama abang gue ah, nanti kalo dia nyakitin lo berduakan gue yang ngga enak. Lagian juga Arga ngga bakalan mau sama lu walau dia ngga sama Meka."

"Ih tapi--"

"Za, Wa gue janji gue bakal nyariin lo pacar yang gantengnya se Arga." potong Nadila cepat.

"Ahh maunya Arga Dil." kekeuh Liza.

"Tau maunya Arga, dukung ayok dong adik ipar." sambung Nazwa.

"lu berdua mau di madu? Istri pertama si Meka, kedua Liza, ke tiga Nazwa mau?"

"Ma-- ngga mau deng, amit-amit yaallah omongan doa Dil."

Nadila terkekeh geli lalu menatap handphonenya yang kembali bergetar. Dahinya berkerut saat melihat nomor telfon yang tidak ia kenal.

+62877*** :
Hai Dill
Lo kemana aja?
Kok ngga keliatan di sekolah?

Nadila tidak membalas pesan itu, ia hanya menatap dengan bingung pesan yang sama sekali ia tidak tau dari siapa. Beberapa detik kemudian, pesan dengan nomor yang sama masuk.

+62877*** :
Gue Lintang.

"Lintang dapet nomor gue dari siapa?" tanya Nadila pada Nazwa dan Liza.

"Hah? Siapa?"

"Lintang."

"Ohh, tuh si Nazwa yang ngasih kemaren, dia nanyain lo mulu." jawab Liza.

"Lu jawab apa?"

"Ngga jawab, gue bilang mending tanya sendiri."

"Good."

YOUR MY SUNSHINE [Lengkap]✓Where stories live. Discover now