Bagian 8.

2.2K 142 3
                                    

Hari ini, adalah hari yang ditunggu-tunggu Antares. Selama tiga hari membantu guru-guru untuk membimbing anak kelas 10 study tour,  Akhirnya Antares kembali ke sekolahnya. Selain belajar kembali, Antares benar-benar harus bertemu dengan Nadila untuk menyelesaikan masalahnya.

Pagi ini cowok itu sudah duduk di dalam kelas menunggu gadis yang duduk bersamanya datang, ia sungguh tidak sabar untuk ketemu Nadila. Setengah jam sudah berlalu, teman-temannya sudah berada didalam kelas semua kecuali tiga cabe-cabean yang belum datang, siapa lagi jika bukan Liza, Nazwa, dan Nadila.

Selang beberapa menit bel masuk, akhirnya Liza dan Nazwa masuk kelas. Antares yang tidak melihat kehadiran Nadila memencingkan matanya bingung.

"Kok berdua doang?" tanya Antares langsung ketika dua gadis itu sudah duduk di depannya.

"Terus mau berapa? Gue ga suka ada orang ketiga di--"

"Najis bego lo Wa." Liza memotong ucapan Nazwa yang menggelikan itu.

"Lo nyari Dila?" tanya Liza pada Antares yang langsung direspon anggukan oleh cowok itu.

"Emang dia ga ada ngomong apa-apa?"

"Ngomong? Engga, gue ngga kabar-kabaran selama tiga hari." ujar Antares membuat Liza dan Nazwa menggelengkan kepala tidak heran.

"Berantem lagi?" tebak Liza.

"Engga."

"lah terus?"

"Ett dia ngambek, gara-gara gue ikut ke bandung." Liza dan Nazwa menghadapkan kursinya kebelakang, lalu menatap Antares.

"Lo selama disana ngga berduaan sama wakil lo kan?" tanya Nazwa dengan tatapan intimidasi.

"Ngga jalan-jalan berdua kan lo ama dia?" sambung Liza yang langsung membuat Antares mengusap wajahnya gusar.

"Yaallah, gue disana ga lebih dari bantu-bantu. Lagi juga kalo berduaan ya itu soal kerjaan bukan hal lebih."

"London." ucap Liza tiba-tiba membuat Antares bingung.

"Kenapa London?"

"Nadila," sahut Nazwa.

"Nadila ke London?" Nazwa dan Liza menganggukan kepalanya berbarengan. tidak ada respon dari Antares, cowok itu hanya diam dengan pandangan lurus kedepan.

"Nengokin omanya dia," ujar Liza mencoba membantu Antares berfikir positif.

Helaan napas panjang terdengar berbarengan dengan guru sejarah indonesia yang baru masuk kelas. baru kali ini Antares tidak fokus dengan pelajaran, baru kali ini juga Antares merasa uring-uringan di dalam kelas. pikirannya jauh disana dimana Nadila berada, sedang apa gadis itu? apakah dia masih marah dengannya? mengapa dia sama sekali tidak mengabari Antares? 

***

"Dila! where are you? it's dinner time, dear." 

Mendengar seruan dari sang Mama, Nadila dengan gerakan buru-buru memasukan barang-barang yang sedang ia liat di gudang rumah Omanya yang berada di London. hari ni sudah memasuki hari ke-3 Nadila berada di negara ini, dan yang pasti Nadila sudah sangat jenuh disini karna tidak ada teman.

jika kalian nanya Meka dan Arga kemana? Mereka selalu dirumah, ya kalau keluar rumah mentok-mentok ke cafe. kenapa Nadila tidak ikut? ya karna itu bukan Nadila banget, yang Nadila banget itu jalan ke mall dan membeli barang-barang bagus yang tidak ia dapatkan di indonesia.

"i'm here Ma," seru Nadila ketika sudah keluar dari gudang tersebut dan sudah mengunci pintunya lagi. 

"ngapain kamu digudang?" tanya Tyas yang baru saja menghampiri putrinya. 

YOUR MY SUNSHINE [Lengkap]✓Where stories live. Discover now