Bagian 7.

2.1K 153 6
                                    

"Bang Arga?!!"

Arga yang sedang menyendok nasi goreng terkejut teriakan dari lantai dua rumahnya. Yaampun masih pagi sekali untuk mendengar orang teriak, untung rumahnya kedap suara jadi tidak terdengar sampai luar kalau ada orang hutan teriak.

"Apaan si? Kaget gue." sahut Arga kesal.

Tanpa menghiraukan kekesalan sang Abang, Nadila berlari dan langsung memeluk Arga ia benar-benar kangen sama abangnya yang ngeselin ini.

"Dila kangen, Bang." cicit Nadila di dalam pelukan Arga membuat cowok itu membalas pelukan Nadila.

"Cieeelahhh, jadi seneng nih dikangenin. Emang susah yaa punya muka yang ngangenin gini,"

"Nyesel ngomongnya." ucap Nadila langsung melepas pelukannya.

"Abang baru sampe?" tanya Nadila sambil mengambil tempat duduk disamping Arga.

"Udah dari tadi malem, cuman malem banget abis nongkrong sama temen-temen." jawab Arga yang langsung di respon dengan 'oh' panjang dari Nadila.

Tiba-tiba ruang makan hening, Arga sibuk dengan sarapannya Nadila sibuk melihat abangnya sarapan. Ga tau kenapa dirinya sangat senang melihat Arga sarapan dirumah lagi, sudah lama sekali tidak melihat Arga makan dirumahnya ini.

"Et sarapan sana, kita flight jam sepuluh." ujar Arga membuat Nadila menatapnya terkejut.

"flight?"

"Lah? Ini." Arga mengeluarkan dua paspor milik cowok itu dan milik Nadila dari tas kecil yang berada di meja makan.

"Papa ngga ngomong apa apa tadi malem perasaan."

"Lo balik, muka lo cemberut jadi papa ngga ngomong."

Ahh, Nadila ingat tadi malam Papanya mengajaknya untuk bicara tapi Nadila tidak merespon. Semua emang gara-gara Antares yang menghancurkan moodnya, sepanjang perjalanan pulang tadi malam Nadila sama sekali tidak bicara, Antares juga tidak mengajaknya bicara menambah-nambahkan badmood. Karna itu semua Nadila jadi mengabaikan Papanya.

"Berantem ama Antares lo?" tebak Arga dengan nada meledek.

"Engga,"

"Yailah, baru aja ngedate udah berantem aja. Berantem gara-gara kenapa si?" Nadila makin terpojok, mungkin jika Nadila beritahu abangnya kenapa mereka berantem, dirinya kan kena ledekan karna Nadila lebay.

"Cemburu doi Antares ikut study tour anak kelas 10, apalagi sebus sama wakil osis yang imut itu." sahut seseorang yang baru saja datang membuat Nadila dan Arga menengok kebelang.

"Meka?"

"Eh udah dateng, sarapan dulu tuh." berbeda dengan Nadila, Arga malah tidak terkejut dengan kehadiran Meka mungkin memang Arga yang menyuruh gadis itu kesini.

"Bentar! Lo tau dari mana Ares satu bus sama Pinky?" tanya Nadila pada Meka yang sedang duduk di samping dirinya.

"Tadi gue ke mini market deket sekolah, terus ga sengaja lihat Antares masuk bus bareng tuh wakilnya."

Rahang Nadila mengeras mendengar ucapan Meka, benar-benar Antares itu. Udah tau Nadila cemburu tadi malem, tapi masih sempet-sempetnya satu bus sama tuh adek-adek ganjen.

"Ehh! Udah sii, percaya ama si Antares. Dia ikut kesana kan bukan kemauan dia," sahut Arga sambil mengusap wajah Nadila yang mulai merah karna menahan kekesalannya.

"Yaa tetep aja, bodolah. Ini juga kita sebenernya mau kemana si? Make paspor segala?" tanya Nadila ganti topik pembicaraan.

"London," jawab Arga singkat.

YOUR MY SUNSHINE [Lengkap]✓Where stories live. Discover now