Bagian 6.

2.4K 182 10
                                    

Hari minggu ini, Nadila berniat untuk menghabiskan waktu seharian dirumah. Ia ingin berleha-leha sambil quality time dengan Papanya yang sekarang ada dirumah, jarang-jarang bukan Papanya ada dirumah seperti hari ini?

Jam sudah menunjukan pukul delapan pagi, dan Nadila belum tidur sejak tadi malam, karna apa? Karna Drama korea yang ia tonton satu season. Sebenarnya Nadila tidak ada rasa ngantuk sama sekali gara-gara tadi malam ia menghabiskan 4 gelas kopi hitam.

Karna dirinya belum ngantuk, Nadila memutuskan untuk keluar kamar dengan membawa laptopnya untuk melanjutkan satu drama yang akan ia  tonton lagi. Sebelum keruang tamu, Nadila mengambil minuman dulu di kulkas ditambah dengan beberapa cemilannya. Saat berjalan ke arah ruang tamu, Nadila melihat Papanya sedang fokus pada tablet yang sudah ia tebak pasti isinya dokumen-dokumen penting.

"MORNING PAPA!" seru Nadila saat sudah sampai di samping Papanya. Setelah mencium pipi Papanya Nadila langsung menaru minuman dan cemilan yang ia bawa tidak lupa ia juga langsung menyalakan laptopnya.

"Baru bangun kamu?" tanya Hadi pada putrinya itu.

"Belum tidur malah hehehe,"

"Lohh? Kenapa? Nonton drama korea lagi?" Nadila mengangguk tanpa menoleh ke arah Papanya gadis itu sibuk mencari judul drama yang ingin ia tonton.

"Yaampun, kamu itu jangan kebanyak nonton begituan Dila, ga baik buat mata."

"Dihh? Ga baik dari mana? Mata aku malah sehat liat Oppa oppa ganteng itu tau Papa."

"Orang kaya--"

"Jangan dikatain! Biarin aja dia kaya apa, yang penting menurut aku di cowok ganteng sedunia."

"Lebay."  Nadila menatap sinis Papanya lalu menjulurkan lidahnya. Hadi yang melihat kelakuan anaknya itu bukannya marah malah terkekeh lucu, Nadila itu sangat menggemaskan.

Tidak ada percakapan lagi, Nadila sibuk nonton sedangkan Hadi melanjutkan mengecek berkas-berkas yang baru saja dikirimkan oleh sekertarisnya.

Beberapa menit hening, kemudian Hadi teringat dengan kartu nama yang ditemukan oleh pembantu setengah harinya itu disaku kemeja sekolah Nadila.

"Oh iya Dil? Tadi Mbak Nani, nemuin kartu nama di saku kemeja sekolah kamu," Tanya Hadi membuat Nadila mempause tontonannya lalu menoleh ke arah Papanya itu.

"Kartu nama?"

"Iyaa ini." Hadi mengeluarkan kartu nama itu dari kantong celananya.

"Ohhh iyaa Pahh!!" Nadila dengan wajah gembiranya tiba-tiba pindah tempat duduk, yang tadinya dibawah sekarang duduk disamping Hadi sambil memeluk lengan papanya erat.

"Waktu itu aku lagi ke mall, terus tiba-tiba ada yang nyamperin aku gitu Pah. Kirain aku mau ngapain, eh ternyata dia mau jadiin aku model untuk desain baju terbarunya dia. Katanya body aku cocok untuk baju itu, aku ga terima langsung si aku mau minta pendapat dari Papa sama Mama dulu. Gimana? Boleh ga?" jelas Nadila panjang lebar membuat Hadi menghela napas sambil mengelus pucuk kepala Nadila.

"Penipuan ga?" tanya Hadi lembut.

"Papa baca namanya siapa, Rendy Megantara itu tuh desainer terkenal tau. Dia udah buka butik di seluruh indonesia, dan baju rancangan dia bagus-bagus banget, malah denger-denger baju rancangan dia bakal lauching di beberapa negara."

"Yaudah kalo kamu mau, kamu seneng ngejalaninnya, ambil aja. Kesempatan ga akan datang dua kali, dari pada kamu nyesel juga iya kan?" Senyum Nadila seketika mengembang ahh Papanya ini memang yang terbaik.

"Makasih Papa!" Nadila memeluk Hadi erat, yaa memang Hadi terbaik untuknya entah kalo untuk kedua kakaknya itu.

"Pah?" panggil Nadila yang masih di dalam pelukan Hadi.

YOUR MY SUNSHINE [Lengkap]✓Where stories live. Discover now