Sins #5: Jomblo Gabut

1.6K 385 244
                                    

🌊💘🎣

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

🌊💘🎣

10 SINS OF
BEING SINGLE. |

Sesibuk-sibuknya Raymond Hernando, dia akan menggabutkan diri demi Tharene Irena. Yang tadinya sibuk main DOTA pun sekarang sukarela menerima sepupunya berceloteh panjang lebar kali tinggi dan putar-putar mengenai Dean. Baik, ya. Sayang sudah ada yang punya.

"Re, kamu tuh udah ngulang ini lebih dari 3 kali."

"IYA, HABIS KENAPA DIA MELUK AKU?!"

"4 kali." Raymond mengorek lubang hidung dengan malas, lalu pura-pura menguap. "Hoam."

"Sumpah, Ray. Kamu nggak ngerti, makanya aku ulangin."

"Mau aku ngerti ataupun nggak, jawabannya sama. Kamu tuh perlu move on. Titik."

Tharene mendesis sebal. "Kamu tuh punya pacar, makanya nggak ngerti! Ini urusan manusia jomblo."

"Maksudnya single," ralat Tharene gengsi.

"Re..."

"Lagian ngapain coba si Dean tiba-tiba muncul di kampus."

Raymond mengernyitkan dahi. "Yah, Dean juga kuliah di sono. Emang kampus punya bapak lo?"

"Ya, bukan sih."

"Makanya hatinya tuh jangan gampang ambyar, Rere baweeel. Benahi dulu mentalnya biar kuat sebelum jatuh cinta."

Huh. Bisa kamu bicara begitu ya, Raymond Hernando. Tharene tidak sudi mendengar ceramah dari cowok yang masih sibuk mengorek lubang hidung.

Lalu Tharene bersungut-sungut. "Kok kamu mojokin aku? Kan yang aneh si Dean yang tiba-tiba meluk. Malah Si Tama pake lihat segala. Haduh."

"Move on, Rere." Respon Raymond malah cuman seperti itu.

Entah kenapa Ray ini seperti menyembunyikan sesuatu, Tharene mulai memukul lantai dengan bantal berkali-kali. "Eh, kamu tuh berhenti ngupil napa sih?"

"Pilih diupilin aku atau dipeluk Dean?"

"GAK DUA-DUA!" Tharene emosi. Kemudian dia lanjut menjejalkan bantal ke bokong Raymond dengan bar-bar. "Jawab! Kenapa cowok kayak gitu? Kenapa dia datang tiba-tiba disaat surut, gunanya tuh apa? Biar pasang lagi?"

"Ya kamunya mau aja dipeluk." Raymond mencebik.

"Itu cuman nggak sampai 10 detik. Aku nggak punya cukup waktu buat mencerna situasi," bela Tharene. "Ayo, jawab pertanyaanku, Tuan Pakar Cinta!"

"Ya udah. Gini, gini."

Raymond duduk bersila lalu menatap mata sepupunya. Tharene di situ masih cemberut, tapi dia mendengarkan dengan saksama. Sejak ternak ikan lele, dia tahu kalau kalimat Raymond itu bakal selalu worth-to-save.

✔ 10 Sins of Being Single | BTS V | salicelee.Where stories live. Discover now