Sins #2: Double Kill

2.1K 469 220
                                    

🌊💘🎣

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

🌊💘🎣

10 SINS OF
BEING SINGLE. |

"Saya dengar kamu udah jomblo 5 tahun. Kenalin, saya Tama. Jomblo 5 bulan yang lalu. Mau jadi pacar saya nggak?"

Itu Tamaheru Hutomo. Si Salmon Sinting yang sukses membuat Rere makin alergi sama ikan.

Cowok gila itu seenak jidat membuat daftar kontak baru dan menambahkan namanya disana. Lagipula kenapa pula notifikasi chat dari Wendy harus masuk di timing seburuk itu?!

Tharene menatapi lamat-lamat chat yang dikirimkan padanya.

|Wendy Wiryana|
Re, aku udah kasih kontakmu. Semoga rekor jomblo 5 tahunmu cepat berakhir, ya.

Tharene mendesis sebal. Sial. Sial. Sial. Gadis itu mendelik pada sisi kanan elevator, tempat dimana Tama yang tersenyum lebar itu sedang berdiri. Elevator sepi orang dan Tharene terpaksa harus berbagai oksigen berdua dengan salmon gila ini lebih dari satu menit. Ah, sebal bukan main.

"Tharene."

Gadis itu mendongak terkejut karena pria bernama Tama itu mengetahui namanya. Tidak terima ditatap seperti seorang stalker, manik Tama mengarah ke casing ponsel milik Tharene. Ada emboss huruf kapital tercetak jelas di sana. Tharene Irena. God. Tharene bersumpah akan membuang casing ini sesampai di rumah nanti!

"Habis ini pasti kamu mau buang casing-nya. Pft." Tama menahan tawa.

Pemuda itu lalu pura-pura menguap lebar di dalam lift padahal Tharene sudah yakin telah memberikan tatapan paling tidak bersahabat dan paling sinis sepanjang hidupnya.

"Ngeliatinnya sampai melotot gitu, Kak. Saya yang terlalu tampan atau di mata saya ada belek?"

Astaga, sudahlah. Lebih baik dia stay cool saja. Marah atau bersikap sinis tidak ada gunanya. Yang ada cowok itu bakal semakin senang menganggunya. Jadi dengan satu endikkan bahu ringan, gadis itu berdecih kecil, "Casingnya harus bakal kudu kubuang."

"Sini."

"Apaan?"

"Casing-mu." Tangan pemuda itu terjulur, pose meminta tepat di wajah Tharene. "Sini. Aku buangin."

"Ya, mending aku buang sendiri lah. Kenapa harus kamu?"

"Ah, bohong," pemuda itu berdecih, berusaha menyulut api Tharene yang entah bagaimana malah berhasil begitu mudahnya.

Tharene mendengus sebal sembari melepas casing dengan sukarela. Perempuan itu menggulung lengan turtle neck putihnya sebelum mengangkat benda pipih berwarna ungu muda itu di udara.

Kepada Tama, ditatapnya dengan menantang. "Aku bakal buang ini supaya nggak ada cowok lain yang bertingkah rese kayak kamu lagi. Ngerti?"

Tama mengangguk-angguk dengan pandangannya meremehkan, "Aaah~ masa sih berani dibuang?"

✔ 10 Sins of Being Single | BTS V | salicelee.Where stories live. Discover now