Sins #16: Mencari Kuburan

1.1K 296 175
                                    

🌊💘🎣

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

🌊💘🎣

10 SINS OF
BEING SINGLE. |

"Sekarang kamu cewek, aku cowok. Kita berduaan di kamar. Kamu nggak takut aku apa-apain?"

Tharene mengatupkan mulut erat-erat, bahkan Indomie di tenggorokan belum masuk seutuhnya. Tharene mengeraskan kepalan tangan, memeras otak untuk membalikkan posisi. Dia tidak boleh kalah!

Langsung dia pura-pura terbatuk, "Ohok, ohok!!" memuncratkan isi mulut dan mengotori pipi Tama dengan semburan mie-mie cantik.

Ya Lord. Tama mengusap wajahnya dengan pasrah.

Sehabis itu muncul suara plak! kencang. Kepala Tama ditepuk oleh Tharene. "Harusnya kamu yang takut, kamu nggak tahu saya bisa patahin leher kamu?!"

Tama mengusap kepalanya yang terasa panas. Tapi pemuda itu tidak mundur. "Hm, boleh. Gih coba, patahin."

Masih dalam posisi menekuk lutut, badan pemuda itu berangsur maju sementara Tharene terus berusaha mundur, bokongnya masih menempel di lantai dan sekarang malah semakin terpojokkan di tembok.

God. Dalam sepersekian detik, Tharene menyerah karena memilih duduk menyender pada tembok. Siapa yang menyangka kalau dari pengen nyender tok malah berujung mentok begini. Sial.

Gerakan mereka berhenti. Tama mengunci Tharene dengan satu telapak tangan menempel di tembok. "Jangan pernah berduaan sama cowok di kamar."

Somebody, help Tharene! Entah kenapa dia tidak berani berteriak atau melakukan apapun. Kenapa tatapan Tama seperti haus begitu, sih? Dia mirip ikan pemangsa piranha! Menyeramkan! Sial! Sial! Sial!

No, no, no. Tharene sudah menyiapkan hati sekarang, dia sudah akan bertekad melakukan tendangan sekarang.

"Semua cowok itu anjing kecuali aku," kata Tama dengan senyum miring. Lalu meralat dengan wajah polos. "Oh, iya. kecuali Papa Tama juga."

Di detik itu juga, Tharene langsung menarik tangan Tama, memutar tubuh sang pria dan membuatnya tak bisa bergerak. "Nantangin, ya? Kamu kalau berani macem-macem sama saya, saya tinggalㅡKYAAA!" Jeritan Tharene melengking saat Tama berhasil lolos dan memutar balik keadaan.

Punggung Tharene menempel lagi di tembok. Kekuatan gender mereka jelas cukup kontras, memperjelas bahwa selama ini Tama hanya sengaja tidak melawan saat dihajar.

Tharene terkunci. 

Satu alis Tama terangkat naik. "Girl, for all this time, I just let you do it."

Tharene menggigit bibir bergetar panik saat dia bisa merasakan napas hangat Tama berderu di sekitar telinganya. Aroma maskulin Tama menguar dan Tharene cuman bisa menegak ludah gelisah. Matanya tertutup erat. Kalut dan takut. Tama semakin dekat.

✔ 10 Sins of Being Single | BTS V | salicelee.Where stories live. Discover now