[17]- Cowok bertopi Y

Start from the beginning
                                    

Seorang perempuan datang dengan membawa apapun yang Revan perlukan. Sementara ini, gadis itu bisa membebaskan Shilla. Walau perlu perjanjian terlebih dahulu dengannya.

"Udah bawa?"

"Udah kok, tapi kamu ingat kan perjanjian nya? Aku nggak mau kamu ingkar janji".

"Gue nggak bakal ingkar janji".

Perempuan itu melebarkan senyumannya. Lalu melesat memasuki Mobil milik Revan. Mereka kini hanya menunggu Arga, Rasha Dan juga Gerrel. Tidak mungkin ia menghadapi laki -laki bajingan itu tanpa bantuan teman temannya. Laki -laki itu sangat licik. Revan sudah memperkirakan Hal apa yang akan mereka lakukan. Untuk itu ia juga harus menyusun strategi.

Teman-temannya sudah datang. Tanpa pikir panjang ia langsung menuju kantor papahnya.

"Pah? Udah Ada?"

Papahnya sudah menunggu di depan kantornya dengan membawa kertas berisi alamat.

"Gudang tua dekat kebun matahari milik temen papah. Kamu Tau Mr. Joseph?"

"Revan Tau. Makasih pah".

"Sama-sama. Hati-hati disana. Tempatnya jauh dari perkotaan. Kalo Ada apa-apa telpon papah, mengerti?".

Revan mengangguk lalu memeluk papahnya. Walaupun papahnya jarang berada dirumah karena sering pergi ke luar negeri untuk urusan pekerjaan ataupun hanya untuk pergi bertemu temannya. Namun, Revan Tau, papahnya menyayanginya.

"Revan sayang papah," lirih Revan sambil memeluk papahnya.

Marcel mengangguk Dan tersenyum.
"Papah juga sayang kamu,".

Pelukan mereka berakhir. Revan pamit untuk pergi menuju tempat itu.

*********

"Van? Itu gudang nya? Anjir, kek Basecamp vampire. Kusam amat dah kek muka cute girl."

"Jangan hina cuty kesayangan gue kalo lo masih mau hidup!" Celetuk Arga dengan tatapan menusuk.

Rasha tertawa. Memang disini yang Paling Gila itu Arga.

Revan mengangguk mengiyakan. Sesuai alamat memang ini gudangnya, tempatnya pas bersebelahan dengan kebun milik Mr. Joseph teman papahnya.

"Sha, Rel? Lo ikut gue, Dan yang lain tetap dimobil Sampai kalian dapet aba-aba dari gue. Mengerti?".

Perempuan itu mengangguk mengerti. Ia memegang tangan cowok itu khawatir. Takut terjadi apa-apa disana. Tersisa Arga Dan Cewek disamping nya.

"Kamu hati-hati ya".

"Hati-hati bro" ucap Arga.

Revan mengangguk lalu melepaskan genggaman tangan itu. Mereka masuk lewat jalur belakang. Karena mobilnya memang berada di pintu belakang gudang itu.

Revan itu cerdik. Ia Tau jalan lain agar mobilnya bisa terparkir di belakang gudang agar mudah untuk meloloskan diri.

Pintunya dikunci. Otomatis ia harus lewat jendela untuk bisa masuk.

Dari balik jendela terlihat Shilla yang terisak menangis membelakanginya. Ia benci melihat wanita menangis. Ia selalu benci dengan Air Mata wanita.

Revan akan berbuat apapun untuk ini. Revan loncat dari jendela menuju kearah gadis itu. Terlihat Shilla yang terkejut saat mendapati Revan berada di belakangnya.

"Revan? Hiks... Kamu jangan kesini, pergi sebelum mereka kembali".

"Nggak!, aku bakal lepasin kamu dari sini".

Revan membuka Tali yang mengikat di pergelangan tangan gadis itu terlebih dahulu. Shilla tampak khawatir. Kalo saja mereka datang. Revan akan dalam bahaya.

"Revan aku bilang pergi! Pergi sebelum mereka datang!"

"Aku disini buat kamu, jadi aku bakalan pergi cuma sama kamu!"

"Revan jangan bodoh! Pergi sebelum kamu celaka!"

Revan Tak menghiraukan perkataan gadis itu . Kalaupun ia Akan celaka itu tidak masalah untuknya. selagi gadis yang ia cintai selamat. Tangisan Shilla semakin keras. Terdengar suara gaduh dari luar ruangan shilla di sekap. Untuk itu ia harus segera melepas tali yang mengikat kaki Shilla.

"Revan plis pergi, aku mohon kamu pergi sebelum mereka datang... Hiks.."

"Shilla denger aku, sekarang yang kamu butuhin cuma percaya. Trust me. Oke?".

Shilla semakin menangis. Suara gaduh dari luar masih terdengar jelas. Ia tidak Tau harus melakukan apa sekarang. Ia membiarkan saja cowok itu melepaskan ikatannya.

Ikatan terlepas

Shilla langsung memeluk tubuh cowok itu, menangis sejadi jadinya.

"Aku takut.. hiks.."

Revan mengerahkan pelukannya, mengelus rambut gadis itu penuh sayang. Tubuh gadis itu bergetar hebat saat ini.

"Ada aku, kamu nggak perlu takut".

Air matanya mengalir deras. Shilla takut semua yang tidak diinginkan akan terjadi. Shilla takut Revan meninggalkan nya. Shilla takut...

BRAKKK...

Pintu di dobrak dari luar, terlihat seseorang terlihat marah saat melihat Revan sudah berada disini. Kemudian ia tersenyum menyeringai.

"Wah ..wah ..wah.., hebat juga ya lo? Strategi lo seperti pengecut!".

"Mau lo apa hah?!"

"Lo hancur! Lo menderita! Dan lo-- MATI!"

Revan memeluk tubuh Shilla semakin erat. Gadis itu tampak ketakutan, mukanya sangat pucat saat ini.

Mereka mundur saat cowok dihadapannya terus maju dengan menyodorkan sebuah pistol ditangannya.

"Dasar brengsek!!".

"Gue? Brengsek?! Cih... Lo lebih brengsek!".

Revan kembali mundur sambil memeluk Shilla. Gadis ini benar-benar sangat ketakutan saat ini.

"BERHENTI!!!"

Cowok itu mengalihkan perhatiannya. Ia terkejut kala melihat perempuan yang menatapnya penuh amarah.

Cowok itu menjatuhkan pistolnya kala melihat siapa yang datang. Ia Tak menyangka Revan bahkan lebih pintar dari apa yang ia Kira.

Sementara itu....

"Shilla!!!"

Wanita itu tidak sadarkan diri. Dan hitam..











BERSAMBUNG DONG....

CIEEE GANTUNG LAGI CIE.....











terimakasih sudah membaca 💜

Hoy ... Apa kabar kalian?

Digantungin lagi ya? Maaf deh maaf...

Tebak tebakan lagi. Siapa hyo yang dateng? Dan siapa hayo yang nyulik...

Maaf author telat update ya. Author lagi ujian soalnya.

Next chapter bakal author kasih Tau kok siapa mereka.

Silent readers jangan pelit buat vote dong kan aku sayang sama kalian Masa kalian nggak sama author retceh kek Aku??

Salam dari adiknya Jungkook BTS ❤️

[WPS#1] Shillavand [COMPLETED]✓Where stories live. Discover now