Hari Hantu (xxtj01)

228 26 0
                                    

CAST:

1. Lalisa Manoban as Asyifa Ghassani
2. Oh Sehun as Jovan Gaputra

Malam begitu tenang mengiringi keindahan suasana ibukota, bintang bertebaran menemani bulan yang bersinar terang

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Malam begitu tenang mengiringi keindahan suasana ibukota, bintang bertebaran menemani bulan yang bersinar terang. Seorang gadis cantik berkacamata bulat sedang duduk di shelter busway. Walaupun wajahnya hanya dipoles bedak tabur mulai berkeringan, tapi tidak menghilangkan aura kecantikannya. Sesekali gadis itu melihat jam tangan yang melingkar apik di tangan kirinya, jam sudah menunjukkan 23.15 WIB. Namun,  gadis itu belum mendapat bus yang ingin ditumpangi.

Asyifa Ghassani.

Sejak beberapa hari ini, Syifa sudah disibukkan dengan tujuannya. Pergi ke beberapa perusahaan di ibukota dengan melamar pekerjaan, tapi sayangnya Dewi Fortuna tidak berpihak padanya, belum ada satupun perusahaan yang menerimanya. Syifa adalah lulusan S1 jurusan marketing  di Universitas Gajah Mada. Seorang gadis yang saat ini mencari pekerjaan dengan peluh di tubuhnya.

Sesekali netra itu melihat ke kanan dan kiri, tampak sepi. Tentu saja, ini sudah tengah malam. Hanya beberapa kendaran yang berlalu lalang dengan kecepatan penuh di jalan raya ibukota. Walaupun masih orang berlalu lalang di shelter busway, tapi jumlahnya bisa dihitung dengan jari.

Ting!

Suara notifakasi terdengar dari benda pipih yang berada di dalam tas selempangnya. Lekas Syifa mengambil benda tersebut. Ternyata ia mendapatkan pesan dari sebuah perusahaan.

PT Taruna Propertindo
Selamat malam, Asyifa Ghassani.
Kami dari perusahaan PT Taruna Propertindo
menerima anda sebagai karyawan di perusahaan kami. Dengan ini, kami ingin anda malam ini, datang ke PT Taruna Propertindo.

Syifa menatap tidak percaya pesan yang telah ia baca dengan seksama. Sampai-sampai kedua bola matanya berkaca-kaca. Ternyata tidak sia-sia usahanya beberapa hari ini, melamar pekerjaan. Setelah mendapat alamat perusahaan tersebut, ia beranjak dari tempat duduk yang ia singgahi sedari tadi.

Tampaknya, Dewi Fortuna saat ini berpihak padanya karna bus yang ia tunggu akhirnya tiba juga dan jurusan bus tersebut sesuai dengan alamat perusahaan PT Taruna Propertindo. Syifa mengambil langkah seribu berjalan memasuki bus.

Syifa mendudukkan dirinya di barisan tengah, bersama gadis remaja yang barada di sampinya. Bus melaju perlahan-lahan membelah kota metropilitan. Di tengah perjalanan seperti ada sesuatu yang janggal, tampak ada sesuatu yang aneh. Tak disangka bulu kuduknya berdiri, merinding.

Kepala itu menoleh ke samping kirinya yang terdapat gadis remaja tadi. Pandangan gadis remaja itu lurus menatap ke depan, terlihat kosong. Syifa menyusuri pandangannya keseliling bus. Orang-orang yang berada di dalam bus tampak aneh. Meraka terus saja memandang ke depan, tanpa menoleh keseliling mereka dan tatapannya terlihat kosong seperti gadis remaja di sampingnya.

Syifa beranjak dan berjalan ke depan menuju pramudi.

"Pak," ucap Syifa di samping pramudi yang sibuk menyetir.

Pramudi tersebut hanya menoleh ke arah Syifa dan kembali menatap lurus ke depan. Syifa yang merasa diabaikan merasa kesal dan berjalan kembali menuju tempat duduknya.

"Apa ada yang aneh?" pikir syifa sambil memijat pelipisnya.

"Kenapa mereka tampak seperti hantu?" Pikir Syifa sekali lagi.

"Atau mereka benar hantu?" gumam Syifa sedikit takut.

Pasalnya sekarang banyak beredar di media sosial tentang bus hantu.

"Ya Allah, tolong hambamu, ya Allah," gumam Syifa sembari membekap mulutnya agar tidak mengeluarkan isakan.

Mata bulat itu sudah berkaca-kaca, karena Syifa adalah dikenal gadis cengeng. Semua orang yang berada di posisi Syifa saat ini, pastinya juga akan takut, bahkan mungkin ada yang lebih parah darinya. Memangnya siapa yang tidak akan takut, saat menyadari dirinya berada di dalam bus yang berisikan hantu. Bibir Syifa sedari tadi tidak berhenti berdoa, ia melafalkan beberapa surat yang ia hafal.

Beruntungnya bus telah berhenti di tempat tujuan. Syifa telah menapakkan kembali kakinya di shelter busway yang menjadi tujuan.

"Alhamdulillah." Syifa bernapas lega, sembari mengusap dadanya. Beruntungnya bus hantu itu mengantarkannya sampai tujuannya, alih-alih membawa syifa ke alamnya.

Syifa melangkahkan kakinya perlahan menyusuri lorong kantor, setelah ditunjukkan oleh  resepsionis. Beberapa orang-orang berlalu lalang di dalam gedung yang terlihat sepi, tapi ada sesuatu yang janggal. Karyawan-karyawan tersebut tampak aneh, wajah mereka tampak pucat, dan pandangan kosong.

Syifa dengan cepat mengusir pikiran tersebut, tapi perusahaan ini masih saja buka walaupun sudah tengah malam. Mungkin itu tata kerja perusahaan ini, pikir Syifa.

Syifa memasuki ruangan yang bertulisan Direktur Pengembangan, setelah mengetuk terlebih dahulu pintu. Tampak seorang pria tengah sibuk di kursi singgasananya.

"Permisi," ucap Syifa sesopan mungkin.

Pria itu mendongakkan kepalanya saat mendengar suara Syifa. Syifa yang memperhatikan pria tersebut, terbelalak melihat wajah tampan pria itu.

"Asyifa Ghassani," ujar pria itu dengan suara beratnya, tapi terdengar seksi.

Syifa yang mendengar itu dengan cepat mengangguk.

"Saya Jovan Gaputra, selaku Direktur Perkembangan, menerima anda menjadi karyawan PT Taruna Propertindo," ujar Pria bernama Jovan, bersama senyum tipis di wajah tampannya.

Syifa yang mendengar itu sangat bahagia.

***

Syifa berjalan di trotoar, setelah keluar dari gerbang PT Taruna Propertindo. Senyum tak pernah luntur di bibirnya sembari kaki yang dibalut celana kain hitam itu melangkah.

"Mbak."

Syifa menoleh memandang orang yang memanggilnya tadi.

"Iya, ada apa, Pak?" tanta Syifa kepada orang itu. Tampaknya ia security, karna mereka memakai seragam security.

"Mbak tadi keluar dari bangunan PT Taruna Propertindo?" Tanya security itu.

"Iya. Emangnya kenapa?" tanya Syifa.

"Tapi, mbak, bangunan PT Taruna Propertindo, baru beberapa minggu kemarin terbakar. Mbak emang ngapain kesana?" tanya security itu bingung.

"Lah, kebakar apanya, Pak. Orang saya tadi dari sana. Bagus gedungnya," ungkap Syifa tak terima.

"Lah, mbaknya yang gimana? itu bangunan undah rusak loh mbak," ujar security itu.

Setelah berdebat atas bangunan PT Taruna Propertindo, Syifa dan security tersebut memustuskan berjalan menuju bangunan itu.

Syifa seperti ditimpa batu besar, setelah melihat bangunan tersebut. Bagaimana bisa bangunan yang baru saja yang ia datangi terlihat sangat mewah dan saat ini sudah hancur dengan beberapa potongan bangunan di tanah yang menghitam.

Syifa mendongak menatap lantai atas bangunan itu dan tidak disangka. Syifa melihat siluet tubuh seorang laki-laki dengan tubuh menghitam dan darah disekur wajahnya. Dan orang itu adalah Jovan Gaputra.

"SEETAAAAAN!"

***

Pasuruan, 13 Januari 2020 xxtj01

Creepy First Experience [✔]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang