Creepy First Experience [✔]

Pocong dari Dia yang Dekat (@Nanasshi16)

CAST:

1. Krystal Jung as Lea
2. Oh Sehun as Sean
3. Kang Mina as Irish

Satu ... dua ... tiga!

Sialan!

Setan itu lagi!

Wajah buruk dengan kulit mengelupas, pada sudut bibir dipenuhi nanah serta mata sebelah kanan yang menonjol itu kini tepat berada lima inci di hadapanku. Menyeruakkan bau anyir pekat dengan busuk menyengat. Meski mencoba memejamkan mata berkali-kali, namun malangnya aku, makhluk mengerikan ini bergeming dengan seringainya yang menakutkan. Dia tidak menghilang layaknya di film-film horor yang aku tonton dengan Sean.

"Leeeaaaa ...."

Demi Tuhan suaranya mengerikan!

"Leeeaaa ...."

Sialan, siapapun tolong aku!

"Leeeaaa ...."

"Lea!"

Aku terhenyak. Di sampingku, Irish yang baru saja berteriak menatap penuh keheranan. Aku menoleh ke semua penjuru kelas, mencari presensi makhluk mengerikan dengan bungkus menyerupai permen lolly kusam. Tak ada. Di seisi ruangan, hanya manusia-manusia dengan seragam putih abu-abu sedang bertingkah polah seperti biasa.

"Lea, lo kenapa sih? Gue dari tadi manggilin malah bengong aja. Tuh, keringetan sebiji-biji kacang."

Aku masih gusar. Mengusap dahi yang berpeluh dengan tangan yang gemetar utuh. Sesekali, menoleh ke belakang untuk memastikan si setan sialan tak ada di sekitar.

"Gue udah seminggu diganggu sama setan, Rish!"

Irish terbelalak. Matanya nampak tak percaya, seringai tipis mengejeknya mulai muncul ke permukaan.

"Halu ih siang-siang."

"Gue serius, Maemunah!"

"Mana ada setan siang-siang, Maesaroh!"

Aku meraih lengan Irish, menggenggamnya erat. "Gue diganggu enggak kenal waktu. Siang, malam, shubuh, lagi boker, lagi tidur digerayangi, lagi makan—"

"Lo disuapin?" ejek Irish dengan tawanya yang menyebalkan.

"Ya Allah, gue serius."

"Lagian mana ada setan di kelas kita, paling noh si Udin, si Sapri, si Ucup, trio bangsat yang kelakuannya kaya anak jin sampai bikin guru Kimia nangis dan pundung enggak mau masuk kelas ini lagi."

"Gue enggak lagi bercanda, Irish. Gue benar-benar digang—"

"Lea, yuk kantin."

Aku melihat Sean—kekasihku yang baru seminggu jadian—sudah ada di depan pintu. Melambaikan tangan dan tersenyum. Tampan.