EXTRA PART 8

2.2K 134 8
                                    

Author Pov.

9 tahun kemudian.

Meggy terlonjak ketika sepasang lengan melingkari pinggulnya kemudian dagu yang keras menekan lembut pundaknya. Meggy menghela nafas, ia hampir menumpahkan masakannya dan Meggy hampir saja memukul seseorang itu jika ia tidak segera ingat siapa yang terbiasa memeluknya tiba-tiba seperti sekarang.

"Bagus kau selalu begini, untungnya aku tidak berteriak dan memukulmu." Gerutu Meggy.

Ares terkekeh. Sepulangnya dari kantor dan masuk ke rumah kemudian ke kamarnya, ia bingung tidak menemukan Meggy kemudian aroma masakan menegaskan Ares bahwa Meggy ada di dapur dan ketika tiba di dapur, menatap Meggy yang membelakanginya dan tengah memasak sesuatu selalu membuat Ares semakin mencintainya dan ingin merengkuh Istrinya itu setiap waktu.

"Aku mencarimu."

"Dan sekarang kau sudah menemukanku." Meggy mematikan kompornya, berbalik menatap Ares.

Ares tidak pernah terlihat tidak tampan, meski pun sudah sore dan penampilan Bossnya beratakan tapi tidak mengurangi karisma luar biasa seorang Ares. Seorang Ares yang sangat Meggy cintai.

"Bagaimana pekerjaanmu?" Meggy menyusurkan tanganya pada rambut hitam Ares yang tidak tertata serapi pagi tadi. Ares menatap Meggy dengan sayang, menikmati kelembutan yang di hasil tangan Meggy dikepalanya.

"Seperti biasa, ada saja yang harus ku kerjakan."

Meggy tersenyum.

"Kau lelah?"

"Tidak." Ares melihat kebelakang Meggy, menatap masakan Meggy yang mengeluarkan asap.

"Apa yang kau masak?"

Entah mengapa Meggy tidak bisa berhenti menyentuh rambut Ares, ia menyusurinya sampai tertata rapi dan mengerang kecil melihat betapa tampannya Ares.

"Hanya sup, anak-anak memintanya."

Ares tersenyum, ia melirik di sekitarnya, mereka tidak mempekerjakan pelayan di sore hari dan sepertinya tidak ada Aaron dan Merrie di sekitar dapur.

"Dimana mereka?"

Meggy menarik tangannya, merapikan kerah kemeja Ares.

"Bermain sepeda bersama teman-teman mereka."

"Merrie juga?"

"Yeah, Aaron berjanji akan menjaganya."

Seketika suasana berubah sensual ketika tangan Meggy tidak sengaja meluncur ke area sensitif milik Ares, tadinya tangan itu akan ia gunakan untuk merapikan ujung kemeja Ares yang keluar dari celananya tapi sepertinya tangan Meggy memiliki pikiran lain.

"Hey kau sangat mengerti apa yang ku inginkan saat kita hanya berdua." Goda Ares. Meggy terkekeh, ia tidak sengaja. Meggy akan menarik diri jika Ares tidak mengeratkan lengannya di pinggul Meggy, memaku Meggy tetap menempel bersamanya.

"Dan seperti seharusnya kau harus bertanggung jawab." Desis Ares. Meggy meneguk salivanya.

"Aku tidak sengaja." Cicit Meggy.

Ares menggeleng.

"Tidak ada kata sengaja Sayang."

"Sungguh Ares."

Ares menarik Meggy semakin menempel padanya, menunduk mengusap hidung Meggy menggunakan hidungnya.

"Tapi dampaknya sangat besar padaku."

Meggy terkekeh, mengerti apa yang Ares maksudkan.

"Tidak sekarang Ares, ini dapur dan ini masih sore." Meggy mencicit bagian masih sore.

HALFWAY TO THE LOVE (COMPLETE)✔Where stories live. Discover now