PART 17

3.4K 188 4
                                    

Author Pov.

Berlin, Germany.

Sampai dinegara itu tidak membutuhkan waktu lama karena Ares menggunakan aset pribadinya. Meggy tidak perlu merasa takut tentang tetek bengek keberangkatan mereka karena ia yakin Ares sudah mengurus segala hal semudah pria itu menitahnya untuk ikut ke Jerman.

Jerman menjadi Negara Eropa pertama yang Meggy kunjungi bahkan secara gratis. Menurut sudut pandang Meggy, Jerman adalah negara yang indah jika ia memiliki waktu panjang berada di Jerman, ia ingin memanjakan diri dengan menulusuri keseluruhan Jerman. Tapi tujuanya kemari bukan untuk berlibur melainkan menemani Ares untuk memenuhi tugasnya sebagai Adik berhadir dipesta pernikahan Abangnya. 

Semuanya Meggy serahkan pada Ares ketika mereka beralih dari pesawat ke mobil ferrari merah menuju sebuah apartment mewah. Jelas Ares pemilik salah satu apartement mewah itu karena sekarang ia dan Ares terakses dengan sangat mudah kedalam hunian itu.

"Ku harap kau senang dengan tempat sementara selama kita di Jerman."

Meggy mengerjap.

"Apartementmu luar biasa." Ucap Meggy, tubuhnya berputar pelan, pandanganya melukiskan keindahan apartment Ares.

Ares tersenyum.

"Itu berarti kau senang."

"Sangat."

Ares membiarkan Meggy memanjakan matanya melihat-lihat isi apartementnya sementara dirinya menyeret dua koper masuk kedalam kamar. Meggy tersadar Ares tidak bersamanya, ia melihat punggung pria itu memasuki kamar dan Meggy segera mengikut.

Meggy masuk, ia melihat Ares tengah meletakan koper didepan sebuah lemari besar. Meggy yakin bahwa kamar itu milik Ares, terlihat dari tatanan kamar yang simple, terkesan dingin karena warna cat hitam dan coklat mewarnai dinding dan setiap perabotan seakan-akan menggambarkan diri Ares.

"Emmm jadi aku akan tidur dimana?." Meggy mendekati Ares yang tengah membuka lemari kosong.

"Disini." Jawab Ares memunggungi Meggy.

Sebelah alis Meggy terangkat.

"Tapi ini kamarmu, jika aku tidur disini kau akan tidur dimana?."

Ares berbalik kemudian bersedekap lengkap dengan senyum tampanya.

"Ini memang kamarku dan aku pun akan tidur disini."

Meggy memincing, bersedekap meniru gaya Ares.

"Kita sekamar?"

Ares tertawa pelan.

"Menurutmu?."

Meggy mengerang pelan. Ia memejamkan mata sejenak kemudian menatap Ares sedikit tajam.

"Aku tidak mau."

"Mengapa? tenang saja aku tidak akan mengganggumu."

Meggy mengencangkan sedekapanya pertanda emosi tak bisa ia kendalikan.

"Aku tetap tidak mau. Apartementmu ini besar aku yakin masih ada kamar lain yang bisa kutempati selain kamarmu."

Meggy mengeluh dalam batinya.

"Apartement ini memang besar tapi hanya ada satu kamar yang tersedia."

"Yang benar saja! bagaimana jika keluarga dan teman-temanmu berkunjung kemudian menginap, apa kau membiarkan mereka tidur sekamar denganmu atau lebih parah kau membiarkan mereka tidur diluar. Oh Ares untuk apa apartement sebesar ini jika hanya ada satu kamar!."

Ares menyeringai.

"Tentu saja apartement sebesar ini untuk diriku sendiri lagi pula aku tidak pernah menerima kedatangan siapa pun disini dan lagi pula tempat ini hanya kutempati jika aku sedang berada di Jerman."

HALFWAY TO THE LOVE (COMPLETE)✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang