PART 27

3.6K 216 11
                                    

Author Pov.

Apa pun bisa terjadi dalam kurun waktu satu jam, seperti yang terjadi pada Meggy dan Ares. Baru satu jam yang lalu deklarasi perasaan mereka terutarakan, tidak ada perasaan yang bertepuk sebelah tangan, Meggy mau pun Ares nyatanya memiliki rasa yang sama untuk satu sama lain. Melihat dari kebersamaan mereka sejak awal, memang tidak mungkin jika Meggy dan Ares tidak sedikit pun merasakan perasaan yang sudah semestinya dirasakan saat pria dan wanita bersama. Sudah jelas perasaan saling menyukai itu berkembang pesat seiring waktu kebersamaan mereka.

Saling menyukai bukan mencintai. Meggy dan Ares masih mengutarakan perasaan mereka hanya sebatas menyukai, entah kapan kata cinta terdeklarasi dari mulut Meggy dan Ares. Keduanya masih mencari kebenaran tentang apa yang mereka rasakan, mereka masih menilai apakah perasaan mereka mampu melebihi rasa suka saja, kelak ada saatnya perasaan lain benar-benar menguasai Meggy dan Ares sehingga membuat Meggy dan Ares tidak bisa mengelak pada takdir yang menginginkan mereka bersatu.

"Jadi kita akan seperti ini terus?." Tanya Ares, sudah satu jam setelah deklarasi menjadi sepasang kekasih terwujudkan, mereka saling memeluk dan berciuman dalam posisi awal.

Meggy tersenyum, senyum lepas gadis itu memancing Ares mencuri satu kecupan kilat dari bibir Meggy.

"Sekarang kau suka menciumku."

Ares tersenyum.

"Aku suka sangat suka. Sekarang kau kekasihku kapan pun aku ingin menciummu, aku bebas melakukanya."

Meggy menepuk dada bidang Ares. Kekasihnya itu kuat dimana-mana. Seluruh bagian tubuh Ares benar-benar memancarkan kekuatan.

"Kau tetap saja menyebalkan."

"Dan karena menyebalkan itulah kau menyukaiku."

Meggy mengerling. Jemarinya memainkan kerah kemeja putih yang Meggy yakini sebelum menemuinya pria itu tengah berada dikantornya.

"Aku menyukaimu karena kau tampan." Meggy menggoda Ares. Entah mengapa hubungan baru mereka telah menciptakan diri baru pada Meggy, yang biasanya Ares menggodanya sekarang lantas Meggy yang senang menggoda Ares.

Ares menangkap tangan Meggy di kerah kemejanya, membawa tangan lembut gadis itu ke bibirnya, mengecupnya dengan lembut.

"Tampan saja tidak cukup untuk membuatmu menyukaiku."

"Kau benar." Lirih Meggy.

Dan untuk yang keberapa kalinya mereka memulai ciuman kembali, ciuman yang mampu membuat ketagihan. Meggy mendesah lembut disela-sela ciuman mereka, sementara Ares mengerang tertahan. Bagi Ares jika mereka terus melanjutkan ciuman ini maka ranjang benar-benar tidak akan terelakan sementara Ares tahu Meggy tidak mungkin menyerahkan diri begitu saja padanya.

Dalam upayanya menahan gairah, Ares melepas ciuman mereka dengan setengah hati. Meggy terengah parah sementara Ares, pria itu terlalu hebat dalam mengendalikan dirinya.

"Aku lapar, Sayang." Ucap Ares.

Itu hanya pengalihan gairahnya saat ini jika Meggy bertanya secara intens maka Meggy akan tahu lapar seperti apa yang Ares maksudkan tapi sayang, Meggy masih terlalu polos untuk mengartikan kata lapar dari mulut Ares.

"Oh ya aku baru mengingat sesuatu, Ashley membagikan resep baru padaku, aku berniat mencobanya."

Tidak dapat Ares tahan, pria itu mengerang dalam hati. Andai saja Meggy sedikit tahu maka sebuah fore play tidaklah buruk untuk Ares lakukan di awal hubungan mereka sebagai kekasih.

Ares berdeham.

"Ashley?."

"Kakak sepupu James." Sahut Meggy seraya turun dari pangkuan Ares. Gadis itu merapikan rambut dan pakaianya kemudian melenggang menuju dapur.

HALFWAY TO THE LOVE (COMPLETE)✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang