PART 41

3.4K 210 17
                                    

PERHATIAN!!!

PART INI PART PANJANG. TERPANJANG DARI PART LAINNYA.

SO, HAPPY READING.😊😊😊

TEMUKAN KEJUTAN AING. Apaan sih. WKWKWK

Pstttt, note....Jangan lupa voment. Terima kasih 😊😊😊😊😗😗😗😗

Author Pov.

4 bulan kemudian.....

Di bawah sinar matahari yang tidak terlalu terik Meggy duduk bersimpu di antara makam Ayah dan Ibunya, menatap damai kedua makam itu. Pandangan Meggy mengedar ke makam yang lain, makam Kakaknya, Adik-adiknya, Paman dan Bibinya, sepupu-sepupunya serta Kakek dan Neneknya. Makan seluruh keluarganya berada dalam area yang sama, waktu pemakaman Meggy tidak berkenan untuk memberi jarak bagaimana pun juga Meggy mengusahakan agar makam keluarganya saling berdekatan. Keluarga mereka selalu harmonis, dekat dan bahagia, tekad Meggy dimana pun alamnya mereka harus selalu bersama meski pun tanpa Meggy.

Setetes air mata jatuh di susul dengan air mata berikutnya, meski pun menangis Meggy tetap tersenyum. Memori kebersamaan keluarga mereka tidak mampu Meggy cegah untuk mengingatkannya betapa bahagianya keluarga mereka sebelum pembunuhan tragis itu terjadi. Tapi semua sudah berlalu, Meggy yakin seluruh keluarganya mendapat tempat yang tepat, tempat terbaik, tempat yang di persembahkan untuk orang-orang baik seperti seluruh keluarganya.

Meggy menyeka air matanya merasa konyol, tujuannya datang kemari bukan untuk menangis, ia sudah berjanji pada dirinya sendiri tidak akan menangis ketika mengunjungi tempat peristirahatan terakhir keluarganya tapi air mata memang terlalu kuat untuk dicegah. Air mata selalu menjadi simbol perasaan terdalam kehidupan seseorang.

"Maaf baru mengunjungi kalian." Meggy mengutarakan permintaan maafnya terlebih dahulu. Sudah hampir satu tahun ia tidak mengunjungi makam keluarganya.

Lagi-lagi air mata jatuh begitu saja dan Meggy menyekanya sambil terkekeh parau.

"Aku sangat merindukan kalian." Bendungan itu semakin pecah, Meggy tidak bisa menahan hisakannya.

"Jika ada kesempatan aku sangat ingin melihat wajah-wajah kalian kembali walau hanya sebentar saja. Tapi aku tahu kesempatan itu tidak akan pernah aku dapatkan, untuk itu biarkan aku menangis di sini, biarkan aku menumpahkan rasa kehilanganku di sini meski pun sudah bertahun-tahun lamanya kalian pergi."

Meggy terdiam, ia tersenyum kali menyeka air matanya secara tegas, menarik nafas kemudian menghembuskannya. Ketenangan, ia membutuhkannya. Keluarganya pasti tidak senang melihatnya menangis, dulu ketika mereka masih hidup tidak ada satu pun yang membiarkan Meggy menangis tapi itu dulu, tidak sekarang, Meggy berhak menangis kapan pun ia mau dan Meggy sadar tidak seharusnya ia menangis lagi setelah apa yang membuat seluruh keluarganya berakhir di sini lebih cepat, sudah Meggy dapatkan.

Kematian Ambrose, balasan atas perbuatan Ambrose pada keluarganya sudah ia tunaikan. Ambrose sama seperti keluarganya hanya tinggal nama, kenangan atas perbuatan buruk sepanjang hidupnya.

Meggy menyeringai teringat Ambrose dan memang karena Ambrose-lah ia datang ke makam keluarganya.

"Aku membawa kabar gembira. Mungkin ini sedikit kriminal atas apa yang ku perbuat selama ini tapi aku sudah bertekad yang ku lakukan adalah untuk kalian."

HALFWAY TO THE LOVE (COMPLETE)✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang