PART 25

3.5K 208 2
                                    

Author Pov.

Meggy terbangun di atas ranjangnya, ia menyadari jika semalam dalam perjalanan pulang dari markas, benar-benar tertidur. Tidak lain lagi pasti Ares yang meletakanya di ranjang bahkan ia mendapatkan tubuhnya terselimut dengan baik. Meggy termenung untuk sesaat memikirkan pria itu.

"Ares." Ucap Meggy, tersadar gadis itu langsung mendecak, menganggap dirinya gila karena memikirkan pria itu bahkan menyebut namanya seperti gadis yang tengah jatuh cinta pada perbuatan manis pria yang ia inginkan.

Pandangan Meggy bergerak keseluruh penjuru kamarnya, ia yakin Ares hanya mengantarnya pulang dan tidak membiarkan tidurnya terganggu oleh karena itu pagi ini Meggy bangun di atas ranjangnya sementara pria itu pasti sudah kembali kehabitatnya. Meggy mendengus, menyugar rambutnya yang kusut setiap kali menyambut pagi. Ia bahkan tidak menyadari Ares menggendongnya, Meggy kembali mendengus.

Gadis itu menyibak selimut kemudian menuruni ranjang, melangkah dengan separuh nyawa ke dalam kamar mandi kemudian menatap refleksi dirinya di cermin yang memperlihatkan penampilan buruknya di pagi hari. Sudah hampir setiap pagi dalam sepekan ia menemukan dirinya terbangun dalam penampilan buruk, itu semua karena rasa tak tenang yang ia alami. Setiap malam akan tidur ia selalu melupakan hal-hal kecil sebelum tidur, seperti menggosok gigi, mencuci muka, kaki dan tangan kemudian rutinitas kecantikan kulit pun ia abaikan dan semua itu karena pengaruh ciuman pertamanya!. Adakah yang seperti Meggy? apakah Meggy terlalu berlebihan dalam mengambarkan reaksi berkelanjutanya akibat ciuman pertamanya bersama Ares? pria yang menyebalkan baginya.

Entahlah, hanya saja Meggy belum bisa merima kenyataan jika bibirnya yang seksi telah kehilangan kesuciannya. Haha.

Kilasan terjadinya ciuman pertama dan kedua itu seakan bisa Meggy lihat melalui cermin kamar mandinya, dimana ia mengerang dan menikmati selama ciuman itu berlangsung. Meggy mengerjap, menggeleng kemudian.

"Cukup, Meg. Hentikan! kau akan gila jika selalu seperti ini. Lagi pula kau hanya berciuman! tidak ada masalahnya!." Meggy memperingatkan dirinya sendiri.

Ia mengerang, ia yakin bisa melalui hari layaknya Meggy yang biasa. Ia hanya perlu melupakan dan tenang pada apa yang sudah terjadi.

Meggy memutuskan untuk segera memulai ritual mandinya, beberapa jam lagi adalah jam kuliahnya dan Meggy tidak ingin terlambat memulai sisa keberadaanya di bidang pendidikan.

*************************

"Meg, sudah lewat sepekan kau mengabaikanku." Keluh James ketika kelas Albion Barrow berakhir.

Meggy segera beranjak mencari tempat lain, kemana pun asal tidak ada James. Pria yang bisa dikatakan asal muasal kekesalan Meggy dan membuat Meggy berakhir di club.

"Biarkan saja, aku bahkan akan mengabaikanmu terus menerus, Mr. Arthur." Sahut Meggy ketus.

James mengerang. Ia melangkah cepat, mensejajarkan langkahnya dengan Meggy.

"Meg, aku minta maaf. Tidak bisakah kau menganggap ucapankan hanya sebuah lelucon? aku tidak serius membuatmu tersinggung."

Langkah Meggy mendadak berhenti, ia berpaling menghadap James. Menatap tajam pria tampan berkulit hampir transparan itu.

"Aku gila jika menganggap ucapanmu hanya sebuah lelucon, James." Sinis Meggy. Meggy kembali melanjutkan langkahnya.

James kembali mengerang, hampir putus asa tapi ia benar-benar tidak bisa diperlakukan sekejam ini oleh Meggy, sahabatnya sendiri.

"Maafkan aku, tolong maafkan aku. Aku berjanji tidak akan mengulang ucapan seperti itu lagi." James mengejar Meggy, melipat tanganya dengan gaya memohon maaf, James tidak peduli tatapan orang-orang yang melihatnya. Begitu pun Meggy.

HALFWAY TO THE LOVE (COMPLETE)✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang