Alsya Fresinca🍂

10.9K 562 8
                                    

Alsya pov

°°°

Sialnya tidurku terganggu oleh suara alarm yang berdering sangat keras di dekat telingaku. Kalo tidak sekolah mana bisa aku bangun begitu pagi begini, memang sangat malas. Tetapi aku harus tetap menggapai cita-citaku dan yang lebih tepatnya lagi membanggakan ibuku. Ibu yang selalu tegar menghadapi semuanya. Dan itulah orang terhebat yang aku punya.

Sudah terlalu lama aku duduk di atas kasur, dan saatnya untuk pergi menuju kamar mandi, setelah selesai terkumpul semua ragaku yang entahlah berkeliaran di alam mimpi.

"libur bu? " tanyaku, sambil  membawa handuk di lemari.

" ibu mau ke sekolah abangmu, dia ngulah lagi. Masa iyah berangkat dari rumah tapi gak nyampe sekolah. Makanya ibu meliburkan diri."

"oh. Aditya? Dia belum bangun yah? "

" dia masih tidur kak, bangunin gih, sekolah gitu! Sekalian sama abangmu itu."

Aku mengangguk dan masuk ke dalam kamar ibu. Dengan perlahan aku membangunkan adik laki-lakiku satu-satunya. Mencolok-colok pipinya perlahan, itulah kebiasaan ku membangunkan orang, entahlah sangat konyol bukan. "Didit bangun hey! "  ucapku di dekat telinganya.

Terlihat dia bergerak-gerak, lalu membuka matanya perlahan. "kak!  Didit masih ngantuk." keluhannya.

Aku pergi dari kamar ibu, sebelum benar-benar menutup pintu, aku berbicara sebentar. "mandi dan sarapan" ucapku simpel.

Terlihat aura tidak suka dari Aditya, bola matanya berputar malas, terlihat sangat sebal kepadaku.

Hingga aku berlanjut membangunkan tuan raja di rumah ini, lihat lah kelakuannya itu merepotkan semua orang, jelas-jelas sangat beda sekali waktu dia kecil begitu ramah, baik pula. Dan sekarang benar-benar sangat nakal.

Gordeng kamar kubuka dengan lebar, cahaya masuk melalui jendela dan tepat sekali ke arah wajah Aldo. Dia mengerang dari kasurnya dan terbangun dari tidur lelapnya itu.

Tanpa berkata sepatah katapun, aku langsung saja pergi dari kamar Aldo, tetapi deheman memberhentikan langkah kakiku secara spontan. Aku terdiam menatap ke depan pintu kamar, menunggu apa yang akan di ucapkan oleh abangku.

"buat apa sekolah kalo perilaku mu tidak beretika?"

Yah, sudah terduga itulah yang selalu Aldo ucapkan. Aku menghirup nafas sedalam-dalamnya. "ini sifatku, terserah abang suka atau tidak. Dan abang juga harus sadar diri, jangan selalu saja merepotkan ibu." ucapku yang langsung saja pergi tanpa mendengar ucapan dari Aldo.

Sudah tradisi mungkin, setiap pagi selalu saja ada permasalahan, entah antara aku dan abang, atau abang dan ibu. Ini keluargaku yang penuh dengan permasalahan, hingga pada saat selesai masalah tersebut, aku yakin masalah yang lainnya akan datang kembali.

Dengan cepat aku bersiap-siap untuk pergi ke sekolah. Setelah selesai mandi, di pagi hariku tidak seperti orang lain. Aku tidak pernah sarapan pagi, hingga aku terkena maag. Dan aku tidak peduli tentang diriku sendiri.

Beres semuanya, aku berpamitan pada ibu. Tidak lupa mencium tangannya. "Sya berangkat dulu buu."

Sya, itulah nama panggilanku oleh keluarga. Nama aslinya Alsya Fresinca. Dan tentang teman bahkan orang lain terserah mau memanggilku dengan nama apa, perihal itu aku tidak peduli.

Ibuku tersenyum sembari mencium keningku sekilas. "belajar yang rajin yah kak, hati-hati di jalannya. Oh dan satu lagi, jangan terus saja memasang muka dingin serta datar, belajar tersenyum pada orang lain, kamu harus bisa berbaur dengan yang lainnya."

BROKEN HOME (END✔) SUDAH TERBITWhere stories live. Discover now