Sembilan

2.9K 233 6
                                    

Prak

Bunyi kumpulan kertas yang dibanting diatas meja dengan keras.Terlihat jelas wajahnya sangat frustasi dengan keadaan sekarang.Bagaimana bisa polisi yang sangat disegani sekarang stress dengan kasusnya sendiri.Lagi dan lagi kasus pembunuhan yang begitu cantik tanpa sedikitpun barang bukti.Stress bukan karena tak menemukan sipembunuh epic itu melainkan stress kenapa korban pembunuhan adalah orang yang ia cari selama ini,bukannya bagus ia tak harus bersusah payah?bukan itu yang ia cari,melainkan kejujuranlah yang ia cari.

Ini adalah orang ketiga yang ia cari berarti hanya satu orang yang bisa memberinya kejujuran sebelum orang yang ia cari juga terbunuh tanpa mengeluarkan sepatah dua patah selamat tinggal padanya.Mendudukan tubuhnya di kursi adalah cara untuk menyimpan emosinya agar tak membakar dirinya sendiri,ditambah dengan menyeruput kopi hitam seperti pikirannya sekarang yang sedang hitam.

"Chanyeol"
Gumam namjoon.

Malam tak bisa memberhentikan semua orang seperti,namjoon dan chanyeol.Dikala semua orang menenangkan pikiran untuk kembali beraktifitas besok berbeda dengan mereka berdua,mereka malah sedang beradu pikiran ditengah tengah labirin pekerjaan mereka.

"Bagaimana kita mencari pembunuh sialan itu?"
Chanyeol masih tidak tahu bagaimana menyelesaikan kasus ini.

"Saya juga tidak yakin akan ini"
Kepalanya begitu banyak rancangan namun,dirinya tidak terlalu yakin akan berhasil mengeksekusinya.

Berhenti dalam keheningan,otaknya berjalan tanpa arah yang dituju.Saat titik terang sudah mulai terlihat,kenapa kakinya terasa tertancap dalam sebuah memori  yang masih tak jelas.

Flassback.....

"Satu..."

"Dua..."

"Tiga,namjoon aku akan menemukanmu"
Ucap gadis kecil berumur 10 tahun dengan poni yang menutupi jidatnya yang lebar.Langkah kakinya mengendap-endap mencari yang ia cari.Gadis kecil itu sangat teliti dari mencari diruangan sampai tempat yang tak bisa orang dewasa jangkau.

Ditempat lain,bocah kecil dengan perawakan tinggi yang tak sejajar dengan umurnya sangat bangga karena bisa bersembunyi tanpa ketahuan sedikitpun.Menunggu lama membuatnya bosan berdiam diri disana ya,didalam lemari.Tangannya membuka sedikit pintu lemari untuk melihat kondisi sekelilingnya,tak ada penampakan gadis kecil, melainkan 5 orang laki laki dewasa diantara mereka ada ayahnya.Tak jelas 4 orang itu siapa,yang tampak hanya jas hitam rapi dengan perawakan yang tegap.Meskipun ia tak bisa melihat wajahnya,ia berhasil melihat nametag yang terkalung dileher mereka sayang,matanya tidak bisa membaca huruf alfabet.Bagaimana bisa anak dari keluarga kim tidak bisa membaca?bahkan semua anggota keluarga kim adalah orang orang yang sangat disegani.Meskipun ia tidak bisa membaca alfabet ia sangat pintar dalam angka.

"Bunuh semua keluarga manoban tanpa menggunakan tangan kalian"
Suasana berubah seperti seseorang menurunkan suhu didalam ruangan itu.Bocah itu yang masih belum tahu apa apa,sekarang ia tahu tentang hal yang berat untuk dipikul pada tubuhnya yang masih dalam masa pertumbuhan.

"Siap bos"
Semuanya pergi kecuali bocah dalam lemari itu,ia kembali menutup pintu lemari dengan wajah yang tak bisa dimengerti.

Tiba tiba lemari terbuka sedikit demi sedikit menampakan cahaya dari luar.Jantungnya berdetak tak sesuai dengan irama yang biasa,takut?sudah pasti.

"Namjoon kena"
Suara gelak tawa gadis kecil itu begitu manis.Dan ketakutan tak lagi ada kini berubah saat matanya melihat wajah chubby sahabatnya itu.

"Aku lebih tua darimu kenapa tidak memanggilku kakak"

"Aku suka memanggilmu naaaamjoooooon"
Memang anak kecil berseteru dengan seseorang yang belum dewasa maka tak ada seorangpun yang akan mengalah.Gelak tawa gadis berponi itu masih menjadi pemandangan yang indah bagi namjoon.

"Lili,namjoon ayo kita makan malam"
Teriakan seorang wanita membuat mereka langsung keluar dari ruangan itu.
"Kalian kenapa masuk kesini hem?"
Nadanya lembut namun penuh mengintrogasi dua anak ini.

"Ga ngapa ngapain kok,tadi namjoon kedalem yaudah lili ikut kedalem"
Tuturnya yang membuat wanita itu tak tega untuk mengintrogasinya lagi.

Makan malam berlangsung dengan hangat,tak kadang sebuah candaan keluar diantara mereka.Sebagai seorang teman mereka melakukan makan malam bersama antara keluarga Kim dan keluarga Manoban.Itulah awal dari persahabatan lili dan namjoon,mereka bahkan terlihat seperti dua magnet dengan berbeda kutub tapi, tetap saling menguat untuk menempel.

Namun ini lah yang menjadi pertemuan terakhir mereka.Tak ada kata selamat tinggal ataupun apapun,semuanya seperti menghilang tanpa jejak bahkan bayangan mereka seperti bersembunyi dalam gelap.Bagaimana semua itu terjadi dalam semalam?.

"Ayah,aku ingin bertemu lili"

"Lili ga tinggal disini lagi,lili sudah pergi"

"Kenapa lili ga ngasih tau aku yah?,kita kan sahabat"

"Mungkin ayahnya ada urusan mendadak jadi lili ga ngasih tau kamu"
Namjoon hanya diam ketika ayahnya memberi penjelasan kemana perginya seorang lilinya yang sangat ia sayangi.Sesuatu yang terbiasa akan menjadi hal yang dibutuhkan,seperti namjoon yang sudah terbiasa dengan tingkah tengil,konyol,cerewet,dan tidak bisa diam,itulah hal yang dibutuhkan dalam hidup seorang namjoon keberisikan lilinya.

"Ayah..ayah"
Namjoon berlari menuju meja kerja ayahnya,terlihat ia memakai topi polisi dan juga memegang senjata laras pendek mainannya.

"Hmm"

"Ayah,tadi disekolah namjoon ketemu sama pak polisi,kata pak polisi,polisi bisa nyari barang hilang ya yah?"
Pertanyaan putranya itu berhasil membuat fokusnya terganggu terhadap pekerjaannya.

"Iya itukan pekerjaan mereka"
Penjelasan singkat berhasil membuat senyum namjoon terkembang lebih lebar.

Flassback off....

"Gimana caranya buat ke masa lalu?"
Chanyeol tidak tahu lagi arah jalan yang ada diotak namjoon.

"Apa kita harus membuat mesin waktu?"
Tanya chanyeol dengan nada sedikit bergurau.

Bahkan seorang jenius seperti namjoon saja masih harus memutar otak untuk menyelesaikan kasus ini.Detik jam terus berjalan tanpa lelah sama halnya namjoon,ketua kasus pembunuhan kejam ini harus setiap saat membuat rencana untuk memecahkan kasus ini.Ia memang tak bekerja sendiri dalam menyelesaikan kasus,namjoon membuat tim yang memang khusus untuk mengungkap siapa dalang dibalik semua kasus ini.Ia memiliki kelemahan yaitu tidak terlalu bisa saat melakukan kerja sama.

"Hipnotis,aku hampir lupa dengan itu"
Hipnotis memang bisa membuat pikiran kita menuju ke masa lalu,relaksasi otak ini kadang bisa untuk mengungkap kasus yang tenggelam.Hal ini adalah salah satu mesin waktu yang bisa namjoon gunakan untuk mengingat masa lalunya yang selalu sulit untuk ia ulang.

Banyak pengguna hipnotis untuk melakukan hal yang melawan hukum,tak jarang orang melapor ke polisi karena dirinya kehilangan barang berharga karena terkena hipnotis dari orang yang baru ditemui.Ada hal tersimpan dari gelapnya kata hipnotis,salah satunya ialah untuk meraksasi otak yang terlalu tegang menghadapi kehidupan yang begitu pelik.

                          ******
______________------------______________
                          ******

Spesial untuk kalian,bukan martabak apalagi nasi goreng ya,makanan ae yang kalian pikirin.

Khusus untuk part ini gue bikinin full part namjoon.

Kalo boleh saran,coba dong siapa idol yang kalian pengin buat ditambahin di cerita gue.

Lagi ada ide buat nambahin tokoh nih hehehe.

Kalo ada typo maapken mungkin mata gue lagi burem jadi kaga keliatan.
i hope you enjoy the story😄
Jangan lupa pencet bintang dipojok kiri dan komen sesuka kalian.❤❤

The Secret Psyco (Tamat)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang