enam

3.2K 262 7
                                    

Matanya tak henti mengawasi anggota klub melukisnya dengan sangat teliti.Tempat melukis berada diluar kampus lebih tepatnya taman pinggir kampus jadi,tak jarang ada orang yang hanya iseng ingin melihat hasil lukisan tangan mereka.Mata jisoo mengedar kesekeliling hanya ingin melihat bagaimana ia bisa memnggambar inspirasi diotaknya namun,matanya tertuju pada gadis berambut blonde dengan kulit putih bersih.Jisoo mengambil alat lukisnya dan menghampiri gadis itu.

"Lu mau ngelukis?"
Tanya jisoo,karena gadis yang dihampirinya seperti semumuran dengannya jadi ia tak perlu bersusah payah mengeluarkan kata baku dari mulutnya.

"emang boleh?,tapi aku ga bawa alat lukis"

"Lu bisa pake punya gue,nih"
Jisoo memberikan alat melukisnya.

"terima kasih"
Ucapnya dan pergi kekursi taman yang disebelahnya ada bunga mawar mekar dengan senang hatinya.Tanpa diketahui oleh gadis itu ternyata jisoo ikut duduk disebelahnya,matanya mengikuti setiap alur jari sigadis dalam membuat garis.

"Lu ngegambar mawar?"

"Iya,dia cantik dan memiliki banyak makna tersembunyi"

"Padahal gue lebih cantik dari mawar loh,kenapa lu ga ngelukis wajah cantik nan mempesona gue ini?"
Ucap jisoo dengan menaik turunkan alisnya.Namun,wanita disampingnya hanya tekekeh geli melihat kelakuan jisoo yang sedikit aneh dari orang normal.

Lama,bosan dua hal yang membuat jisoo memutuskan untuk tidur,tak berselang lama ia menuju alam mimpi suara klakson memaksa ia harus membuka matanya.Wanita yang sedari tadi menemani jisoo sebenarnya sudah tak melukis lagi tapi hatinya tak tega membangunkan jisoo yang sedang tidur berbantalan pundaknya.

"Kamu sudah bangun?"
Tanyanya lembut pada jisoo.

"Uh,sorry pasti pegel ya pundaknya?hehe"

"Gapapa makasih udah nemenin aku ngelukis,ini simpen lukisan aku sebagai tanda terima kasih"

Jisoo menerima lukisan yang dibuat oleh wanita itu.Sampai lupa berkenalan jisoo menghentikan wanita itu yang sudah ingin berbalik meninggalkannya.

"Tunggu,nama lu siapa?,Gue jisoo"
Dengan teriakan jisoo wanita itu berhenti melangkah dan berbalik menghadap jisoo.

"Rose"
Singkat namun cantik.

Rose kembali berbalik meninggalkan jisoo yang masih memandangi lukisannya.Rose sebenarnya ditaman sedang menunggu lisa yang sedang berbelanja di mini market,sebenarnya ia bisa membantu lisa berbelanja namun,kumpulan orang yang sedang melukis lebih menarik dirinya untuk bergabung atau sekedar melihat.

"Kenapa dengan tanganmu?"
Ucap rose yang sudah masuk kedalam mobil dan melihat perban menggulung salah satu tangan lisa.

Lisa yang diberipertanyaan hanya menggeleng bertanda ia tak apa apa.
"Siapa tadi?"

"Teman baru,jisoo dia sangat lucu"
Lisa hanya mengangguk mengerti mendengar jawaban dari rose yang seperti membesar besarkan jisoo.

Tak butuh waktu setengah jam untuk berkendara menuju apartemen lisa.Apartemen ini sebenarnya milik mendiang ibu lisa.Ibu lisa adalah seorang wanita karir yang sukses dan sekarang buah kerja kerasnya dapat dirasakan oleh lisa darah dagingnya sendiri.Setelah mobilnya terparkir lisa dan rose langsung masuk dan membawa bsrang yang telah lisa beli kedalam apartemennya.

Lisa langsung masuk kedalam kamarnya,dan rose mengekor dibelakang lisa.
"Ada apa dengan tanganmu?apa kamu melawan seseorang?"
Tanya rose penasaran dengan apa yang telah dilakukan lisa sampai melukai tangannya sendiri.

"Hmm,tadi aku menolong jennie"
Rose sedikit kaget dengan pengakuan lisa.

"Sepertinya ada masalah dengan perasaanmu lisa"

The Secret Psyco (Tamat)Där berättelser lever. Upptäck nu